Sukses

FimelaMom

Cara Komunikasi yang Baik Saat Menegur Anak

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, menegur anak adalah bagian penting dari proses mendidik, bukan sekadar menunjukkan kesalahan. Cara kita menyampaikan teguran akan membentuk cara anak memahami dirinya dari lingkungannya. Dengan komunikasi yang tepat, teguran bisa menjadi momen belajar yang lebih baik lagi.

Menegur dengan lembut berarti menyampaikan pesan dengan baik tanpa adanya rasa takut. Anak yang merasa dihargai saat ditegur akan lebih terbuka untuk memperbaiki diri. Di sinilah peran orang tua sebagai memimbing mental sangat dibutuhkan.

Mengapa Cara Menegur Itu Penting?

Menegur anak dengan cara yang tepat adalah bagian penting proses pengasuhan yang baik. Di usia tumbuh kembang, anak masih belajar mengenali emosi dan memahami batasan perilaku. Jika teguran disampaikan dengan nada marah atau menyudutkan, anak bisa merasa tertekan, malu, atau bahkan kehilangan kepercayaan diri.

Sebaliknya, teguran yang disampaikan dengan baik akan membuat anak merasa aman dan dihargai. Mereka lebih terbuka untuk mendengarkan, memahami kesalahan, dan belajar memperbaiki diri. Dengan komunikasi yang positif, orang tua tidak hanya membentuk perilaku anak, tetapi juga memperkuat hubungan keluarga.

Tips Bicara yang Baik Saat Menegur Anak

Menegur anak dengan cara yang tepat bisa menjaga hubungan antara orang tua dan anak. Berikut beberapa cara komunikasi yang bisa Moms terapkan, agar teguran menjadi momen pelajaran untuknya:

  • Gunakan nada suara yang tenang 

Hindari berteriak atau nada tinggi yang membuat anak merasa terancam. Nada lembut tapi tegas lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan menjaga suasana tetap kondusif.

  • Fokus pada perilaku bukan pribadi anak 

Teguran sebaiknya diarahkan pada tindakan anak yang kurang baik, bukan karakter anak. Katakan “Mama tidak suka kamu membuang mainan sembarangan” daripada “Kamu nakal,” agar anak tidak merasa disalahkan secara pribadi.

  • Berikan alasan yang jelas 

Anak akan lebih memahami jika tahu dampak dari perilakunya. Misalnya, “Kalau kamu tidak membereskan mainan, bisa ada yang tersandung dan jatuh.” Penjelasan ini membantu anak belajar bertanggung jawab.

  • Ajak anak berdiskusi 

Libatkan anak dalam mencari solusi. Tanyakan, “Menurut kamu, apa yang bisa dilakukan supaya tidak terulang?” Ini membangun rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.

  • Akhiri dengan pelukan atau afirmasi

Teguran bukan akhir dari kasih sayang. Pelukan atau kalimat seperti “Mama tetap sayang kamu” akan menenangkan hati anak dan memperkuat antara anak dan orang tua.

Menegur anak dengan cara yang baik bukan berarti membiarkan kesalahan, tapi menunjukkan bahwa kita peduli pada proses tumbuh kembangnya. Anak yang merasa dihargai saat ditegur akan lebih mudah belajar dan membangun hubungan yang sehat dengan orang tua.

Menegur bisa dibilang sebuah bentuk perhatian, bukan menghakimi. Dengan komunikasi yang tenang, anak belajar memahami kesalahan. Inilah langkah kecil yang berdampak besar dalam membentuk karakter anak dalam keluarga.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading