Sukses

FimelaMom

7 Cara Efektif Membangun Karakter Positif pada Anak Sejak Dini

Fimela.com, Jakarta Setiap orang tua tentu pernah menghadapi momen ketika anaknya meniru perilaku yang tidak terduga entah ucapan yang didengar dari televisi, atau sikap yang ia lihat di lingkungan sekitar. Di situlah tantangan muncul yaitu bagaimana agar anak tetap tumbuh dengan nilai-nilai positif di tengah banyaknya pengaruh luar? Kuncinya ada pada pembentukan karakter sejak dini. Anak-anak belajar bukan hanya dari kata-kata, tetapi dari apa yang mereka lihat, rasakan, dan alami setiap hari di rumah.

1. Tentukan nilai yang kamu pegang teguh

Melansir laman charactercounts.org langkah pertama adalah mengenali nilai-nilai apa yang paling kamu yakini dan ingin wariskan kepada anak. Nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati harus tertanam kuat dalam kehidupan keluarga. Saat orang tua memiliki prinsip yang jelas dan konsisten, anak pun akan lebih mudah menirunya. Kamu bisa mulai dengan memilih tiga nilai utama yang menjadi pedoman keluarga, lalu tunjukkan melalui perilaku sehari-hari agar anak melihat bahwa nilai itu benar-benar penting.

2. Jadilah teladan lewat tindakan

Anak belajar dengan mengamati. Mereka memperhatikan bagaimana orang tuanya berbicara, menanggapi masalah, hingga bersikap terhadap orang lain. Karena itu, pastikan setiap tindakan mencerminkan nilai yang kamu ajarkan. Jika kamu ingin anak jujur, tunjukkan kejujuran bahkan dalam hal kecil. Jika kamu ingin anak bertanggung jawab, berikan contoh dengan menyelesaikan janji yang kamu buat. 

3. Bahas nilai moral dalam kehidupan sehari-hari

Jangan tunggu momen khusus untuk membicarakan nilai-nilai moral. Gunakan situasi sederhana seperti menonton film bersama atau membahas berita untuk berdialog tentang benar dan salah. Ceritakan kisah tokoh-tokoh inspiratif yang berani membela kebenaran, agar anak memahami makna keberanian moral. Dengan cara ini, anak tidak hanya tahu apa yang benar, tetapi juga memahami mengapa hal itu penting.

4. Ajukan pertanyaan yang memicu empati dan refleksi

Alih-alih langsung menasihati, ajak anak berpikir dengan bertanya. Misalnya, “Bagaimana perasaanmu jika diperlakukan seperti itu?” atau “Apa yang terjadi kalau semua orang berbuat begitu?” Pertanyaan seperti ini membantu anak menilai tindakan dari berbagai sudut pandang dan memahami akibatnya. Dengan begitu, ia belajar berpikir sebelum bertindak dan mengembangkan empati terhadap orang lain.

5. Latih empati lewat aktivitas sederhana

Empati adalah akar dari karakter positif. Anak yang bisa merasakan perasaan orang lain akan lebih mudah berbuat baik. Kamu bisa menumbuhkan empati dengan mengajak anak membaca cerita, menonton film, atau bermain peran yang melibatkan perasaan karakter lain. Misalnya, minta anak membayangkan bagaimana rasanya jika dia menjadi orang yang disakiti. Semakin sering ia diajak memahami perasaan orang lain, semakin kuat empatinya terbentuk.

6. Dorong anak untuk berani bersuara

Anak yang berkarakter kuat bukan yang selalu patuh, melainkan yang berani menyampaikan pendapat dengan sopan. Dukung anak untuk berbicara jujur tentang apa yang ia rasakan dan yakini. Saat ia berani mengatakan “tidak” terhadap hal yang salah, beri apresiasi agar ia tahu bahwa kejujuran dan keberanian moral itu berharga. Sikap ini akan membantunya menghadapi tekanan sosial di kemudian hari.

7. Ajarkan keterampilan percaya diri sejak kecil

Ajarkan anak cara menolak atau menyampaikan pendapat dengan tenang tapi tegas. Latih postur percaya diri seperti berdiri tegak, menatap mata lawan bicara, dan berbicara dengan suara yang jelas. Saat anak tahu bagaimana bersikap percaya diri, ia akan lebih mudah mempertahankan nilai yang diyakininya tanpa menyinggung orang lain. Ini adalah bekal penting untuk menghadapi situasi sosial yang tak menentu.

Pembentukan karakter tidak bisa dilakukan dalam semalam. Butuh waktu, contoh nyata, dan konsistensi. Anak belajar dari rutinitas yang ia lihat setiap hari di rumah mulai dari cara orang tua berbicara, menyelesaikan masalah, hingga menghargai orang lain. Dengan teladan dan kasih sayang yang terus mengalir, anak akan tumbuh menjadi pribadi positif yang tidak hanya tahu mana yang benar, tetapi juga berani melakukannya.

 

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading