Sukses

FimelaMom

Berapa Sih Takaran Makanan dan Minuman Manis untuk anak yang Ideal? Ini Batasan Gula Harian Berdasarkan Usia

ringkasan

  • Anak di bawah 2 tahun tidak direkomendasikan mengonsumsi gula tambahan, sementara anak usia 2-18 tahun sebaiknya membatasi gula tambahan hingga kurang dari 6 sendok teh atau 25 gram per hari.
  • Gula bebas mencakup gula yang ditambahkan dan gula alami dalam madu atau jus buah, sedangkan gula tambahan adalah gula dan sirup yang sengaja ditambahkan saat pemrosesan makanan.
  • Konsumsi gula berlebihan pada anak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, diabetes tipe 2,

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, menjaga asupan gizi si Kecil adalah prioritas utama setiap orang tua. Salah satu perhatian penting adalah takaran manis untuk anak, atau asupan gula harian yang direkomendasikan. Konsumsi gula berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius di kemudian hari, seperti obesitas dan diabetes tipe 2.

Organisasi kesehatan global, termasuk WHO, telah mengeluarkan panduan ketat mengenai pembatasan asupan gula bebas pada anak-anak. WHO merekomendasikan pengurangan asupan gula bebas hingga kurang dari 10% dari total asupan energi, bahkan menyarankan pengurangan lebih lanjut hingga di bawah 5% untuk manfaat kesehatan tambahan. Tujuannya adalah untuk melindungi mereka dari risiko penyakit tidak menular dan memastikan tumbuh kembang yang optimal. Batasan ini bervariasi sesuai dengan kelompok usia si Kecil.

Memahami rekomendasi takaran manis untuk anak ini sangat krusial agar kita bisa membuat pilihan makanan dan minuman yang lebih bijak. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai batasan gula yang aman untuk buah hati Anda setiap harinya, berdasarkan rekomendasi ahli.

Batasan takaran manis untuk anak Berdasarkan Usia

Rekomendasi takaran manis untuk anak sangat bervariasi tergantung pada kelompok usianya, Sahabat Fimela. Untuk anak di bawah usia 2 tahun, konsensus global sangat jelas: mereka sebaiknya tidak mengonsumsi gula tambahan sama sekali. Dietary Guidelines for Americans dan ESPGHAN secara tegas menyatakan tidak ada gula tambahan untuk balita di bawah dua tahun, menekankan pentingnya asupan gula bebas yang sangat rendah pada usia ini.

Beranjak ke usia 2 hingga 18 tahun, American Heart Association (AHA) merekomendasikan anak-anak dan remaja mengonsumsi kurang dari 6 sendok teh gula tambahan per hari. Ini setara dengan kurang dari 25 gram gula tambahan per hari, rekomendasi yang juga didukung oleh American Academy of Pediatrics (AAP). Ini adalah pedoman penting yang perlu diingat saat memilih camilan atau minuman untuk anak-anak di rentang usia ini. Batasan ini membantu mencegah risiko kesehatan jangka panjang yang berkaitan dengan konsumsi gula berlebih.

Selain itu, National Health Service (NHS) di Inggris juga memberikan panduan spesifik untuk gula bebas. Misalnya, anak usia 1 tahun tidak lebih dari 10 gram gula bebas per hari, sedangkan anak usia 7-10 tahun tidak lebih dari 24 gram gula bebas per hari. Sementara itu, WHO merekomendasikan batasan gula bebas berdasarkan persentase energi, yang setara dengan sekitar 30 gram per hari untuk anak usia 1-3 tahun, dan sekitar 42 gram untuk anak usia 7-10 tahun.

Mengenali Perbedaan Gula Bebas dan Gula Tambahan

Penting bagi Sahabat Fimela untuk memahami perbedaan antara "gula bebas" (free sugars) dan "gula tambahan" (added sugars) saat membicarakan takaran manis untuk anak. Gula bebas meliputi monosakarida dan disakarida yang ditambahkan ke makanan dan minuman oleh produsen, juru masak, atau bahkan kita sendiri sebagai konsumen, serta gula yang secara alami ada dalam madu, sirup, jus buah, dan konsentrat jus buah.

Di sisi lain, gula tambahan adalah gula dan sirup yang sengaja ditambahkan ke makanan atau minuman selama proses pengolahan atau penyiapan. Contohnya adalah gula pasir yang ditambahkan ke teh atau sirup jagung fruktosa tinggi dalam minuman ringan. Perbedaan krusialnya adalah gula alami yang ditemukan dalam buah utuh dan laktosa dalam susu tidak termasuk dalam kategori gula tambahan ini.

Memahami definisi ini membantu kita lebih cermat dalam membaca label nutrisi dan mengidentifikasi sumber gula dalam makanan anak. Dengan begitu, kita bisa lebih akurat dalam membatasi takaran manis untuk anak sesuai rekomendasi kesehatan.

Dampak Buruk Gula Berlebih dan Sumber Utamanya

Konsumsi gula yang berlebihan, terutama gula tambahan, dapat membawa dampak negatif serius bagi kesehatan si Kecil. Diet tinggi gula tambahan telah dikaitkan dengan faktor risiko penyakit jantung seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tidak sehat. Selain itu, konsumsi gula bebas yang lebih tinggi secara signifikan meningkatkan risiko kerusakan gigi di semua kelompok usia, sebuah masalah yang sering ditemui pada anak-anak.

Gula tambahan juga seringkali hanya menyediakan energi kosong tanpa nutrisi penting, sehingga dapat mengancam kualitas gizi keseluruhan dari diet anak. Ini berarti anak mungkin kenyang tetapi tidak mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal. Oleh karena itu, membatasi takaran manis untuk anak sangat penting demi kesehatan jangka panjang mereka.

Lalu, di mana saja gula tambahan ini bersembunyi? Sumber utama gula dalam diet anak seringkali berasal dari minuman manis seperti soda, minuman buah, dan minuman olahraga. Selain itu, banyak makanan olahan seperti saus pasta, sereal sarapan, yogurt, kue, dan biskuit juga mengandung gula tambahan yang tinggi. Bahkan jus buah, meskipun mengandung gula alami, jika dikonsumsi berlebihan juga dapat menyumbang banyak gula. American Academy of Pediatrics merekomendasikan batasan konsumsi jus buah 100% per hari sesuai usia anak.

Strategi Efektif Mengurangi Asupan Gula pada Anak

Sahabat Fimela, mengurangi takaran manis untuk anak memang memerlukan strategi yang konsisten. Langkah pertama yang paling penting adalah menghindari gula tambahan sama sekali untuk anak di bawah usia 2 tahun. Untuk anak yang lebih besar, gantilah minuman manis dengan air putih atau susu rendah lemak tanpa pemanis. Ini adalah cara termudah untuk memangkas asupan gula berlebih secara signifikan.

Saat berbelanja, biasakan untuk selalu membaca label nutrisi. Cari produk dengan kurang dari 10 gram gula tambahan per porsi. Perhatikan juga nama-nama lain dari gula seperti sirup jagung fruktosa tinggi, dekstrosa, fruktosa, atau bahan yang berakhiran "-osa". Penuhi keinginan manis si Kecil dengan buah utuh yang kaya serat dan nutrisi, bukan permen atau kue manis. Batasi juga jus buah 100% hingga maksimal 150ml per hari dan sajikan saat makan untuk mengurangi risiko kerusakan gigi.

Membuat makanan penutup sendiri di rumah juga memberikan Anda kontrol penuh atas jumlah gula yang digunakan. Pilih yogurt tawar dan tambahkan buah segar atau sedikit kayu manis sebagai pemanis alami. Jika ingin memberikan buah kering seperti kismis, sajikan bersama makanan utama daripada sebagai camilan di antara waktu makan, karena gula dalam buah kering bisa memicu kerusakan gigi jika dikonsumsi terlalu sering di luar waktu makan. Dengan langkah-langkah ini, kita bisa memastikan takaran manis untuk anak tetap dalam batas aman.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading