Sukses

Food

Real Food Serba Kukus dan Rebus Naik Kelas Jadi Tren Wellness Kekinian

Fimela.com, Jakarta Sejalan dengan semakin gencarnya orang berolahraga, perhatian terhadap pola makan pun berubah drastis. Aneka makanan sederhana seperti kentang, ubi, kacang, telur, sayuran yang dikukus atau rebus jadi perbincangan hits dan menjadi tren, terutama di kalangan gen Z.

Banyak yang mulai meninggalkan makanan berminyak dan memilih hidangan rendah lemak yang lebih ramah tubuh, seperti makanan rebusan dan kukusan menjadi pilihan karena paling praktis, sehat, dan minim proses, sehingga dianggap ideal untuk menjaga kesehatan. 

Tren ini semakin terlihat ketika sudah banyak pada pedagang menjual makanan kukusan seperti pisang, ubi, singkong, jagung, edamame, kentang, hingga labu. Yang dijual mulai dari Rp2 ribuan

Selain murah, makanan dengan metode dikukus atau rebus ini rendah lemak, dan menjaga kandungan vitamin dan mineral dalam bahan makanan. Makanan kukusan juga lebih dekat dengan prinsip “clean eating” karena bahan tidak melalui proses penggorengan.

Manfaat Mengukus Bahan-Bahan Makan Tersebut

Saat dikukus, makanan tidak langsung bersentuhan dengan air, sehingga vitamin larut air (seperti vitamin C dan vitamin B). Menurut penelitian, beberapa antioksidan dan senyawa fitokimia (misalnya flavonoid) lebih baik dipertahankan lewat kukus dibanding rebusan. 

Pisang kaya akan kalium, serat, vitamin B6, dan antioksidan. Studi pada pisang mentah yang dikukus menunjukkan bahwa waktu kukus memengaruhi kandungan fenolik (komponen antioksidan).

Ubi jalar kaya beta-karoten (prekursor vitamin A), polifenol, dan flavonoid. Proses steaming (kukus) mempertahankan hingga ~85% dari total karotenoid pada ubi jalar oranye dibanding metode lain seperti air-frying. Dengan antioksidan tinggi, ubi jalar bisa bantu melawan stres oksidatif.

Steaming jagung lebih baik untuk mempertahankan vitamin B dan vitamin C dibanding direbus.  Dalam studi metabolomik, kukus jagung mengubah metabolit jagung seperti asam amino dan senyawa fenolik yang bisa meningkatkan nilai gizi. 

Jagung juga mengandung antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin yang penting untuk kesehatan mata, dan beberapa senyawa ini lebih stabil jika tidak direbus terlalu lama.  Edamame kacang kedelai muda, kaya protein nabati, serat, dan isoflavon. 

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Sarapan Kukusan atau Rebusan

Dalam media sosialnya, Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan membagikan video singkat menu sarapannya. Dalam video singkatnya, Budi Sadikin sadikin membagikan menu rebusan dengan prinsip gizi seimbang. 

Dalam satu piring, terdapat protein hewani dari telur, serat dari wortel, karbohidrat dari jagung, dan buah pisang.

“Karena banyak yang mengutip video saya tentang pentingnya sarapan setiap hari dengan 2 telur rebus, saya mau sekalian spill deh paket sarapan sehat lengkap versi BGS. Satu piring dengan prinsip gizi seimbang, yang berisikan telur rebus (protein), jagung manis (karbohidrat), wortel (sayur) dan pisang (buah), sama tak ketinggalan sumber kehidupan saya yaitu 1 cangkir kopi hitam pekat tanpa gula (kafein),” tulisnya di media sosial tersebut. 

Budi Sadikin juga menyampaikan, jika ingin body goals seperti  dirinya, semuanya wajib direbus. Menurutnya, satu piring sarapan sehat sudah pasti bikin kenyang sampai menjelang makan siang. 

Selain sarapan, Budi Gunadi Sadikin juga memamerkan jajanan yang sehat. Misalnya saja protein hewani dari telur rebus, karbohidrat kompleks dari ubi kukus, protein nabati dari kacang, dan buah pisang kukus. Dalam satu tempat makan, Budi Gunadi membeli hanya dengan Rp10 ribu saja.

 

Ide Bisnis

Tren makanan kukusan atau rebusan ini juga menjadi peluang bisnis yang terjangkau. Target marketnya bisa karyawan kantoran mencari sarapan hingga penggiat olahraga. Perlengkapanya cukup sederhana seperti dandang atau panci untuk mengukus, gas, bahan bangku yang terjangkau seperti ubi, singkong, jagung. 

Dijual ya pun cukup praktis bisa menggunakan gerobak sederhana atau gerobak di motor kekinian. Pemilik akun media sosial, @aang.permana membagikan trik modal awal dan keuntungan usaha kukusan. Dimulai dari hargan jualnya Rp2 ribu perpcs dan Rp10 ribu perpaket.

Modalnya mulai dari Rp8 jutaan, untuk membeli perlengkapan seperti kompor, tabung gas, panci kukus, hingga banner. Lalu bahan baku dan kemasan. Kemudian harga sewa tempat, gaji karyawan jika ingin menggunakan karyawan, marketing, hingga logistik.

Potensi keuntungan, jika ramai bisa sampai Rp10 juta, tidak terlalu ramai Rp4,3 jutaan, dan sepi Rp5 ribuan perhari. Salah satu contohnya, kookusan.id yang menjual berbagai kukusan dan memanfaatkan media sosial untuk promosinya. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading