Sukses

Food

Jangan Lakukan 6 Kesalahan Memasak Ini Agar Terhindar dari Keracunan Makanan!

ringkasan

  • Pastikan unggas beku dicairkan sempurna di kulkas dan dimasak hingga suhu internal 75°C untuk membunuh bakteri penyebab keracunan makanan.
  • Simpan sisa makanan dalam kulkas bersuhu 0-5°C dalam waktu dua jam setelah dimasak dan konsumsi maksimal dua hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
  • Jaga kebersihan tangan dan dapur, serta selalu periksa tanggal kedaluwarsa makanan untuk menghindari kontaminasi silang dan konsumsi produk berbahaya.

Fimela.com, Jakarta - Musim perayaan Natal selalu identik dengan kehangatan keluarga, tawa riang, dan tentu saja, hidangan lezat yang melimpah. Namun, di balik kemeriahan tersebut, Sahabat Fimela perlu waspada terhadap risiko keracunan makanan yang seringkali meningkat selama periode istimewa ini.

Menurut Primrose Freestone, seorang ahli mikrobiologi yang menulis untuk Independent.co.uk, jutaan kasus keracunan makanan terjadi di Inggris setiap tahun, dengan lonjakan signifikan saat Natal. Peningkatan ini kerap dikaitkan dengan persiapan unggas, seperti kalkun, yang menjadi hidangan utama.

Agar momen Natal Anda tetap sehat dan bahagia, mari kita kenali dan hindari beberapa kesalahan umum dalam persiapan dan penanganan makanan yang dapat menyebabkan keracunan. Panduan ini akan membantu Sahabat Fimela menjaga keamanan pangan di dapur.

Pencairan dan Pencucian Unggas yang Keliru

Salah satu pemicu utama keracunan makanan adalah proses pencairan unggas beku yang tidak sempurna. Unggas beku berukuran besar seperti kalkun memerlukan waktu berhari-hari untuk mencair sepenuhnya di dalam lemari es. Memasak unggas yang bagian tengahnya masih beku akan mengakibatkan pemasakan tidak merata, sehingga bakteri berbahaya dapat bertahan hidup di bagian tersebut.

Mencuci unggas mentah sebelum dimasak juga merupakan kesalahan fatal yang harus dihindari. Tindakan ini tidak hanya tidak perlu, tetapi justru meningkatkan risiko keracunan makanan secara signifikan. Unggas yang dijual di supermarket atau tukang daging sudah dalam kondisi bersih.

Mencuci unggas mentah justru dapat menyebarkan bakteri seperti campylobacter dan salmonella melalui percikan air ke wastafel, permukaan kerja, tangan, pakaian, bahkan makanan lain di sekitarnya. Fenomena ini dikenal sebagai kontaminasi silang, yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Memasak Makanan Natal yang Kurang Matang

Memastikan unggas matang sempurna adalah langkah krusial untuk keamanan pangan. Satu-satunya cara untuk membuat unggas aman dikonsumsi adalah dengan memasaknya secara menyeluruh. Selalu ikuti petunjuk memasak pada kemasan, yang umumnya didasarkan pada unggas tanpa isian.

Unggas yang dimasak dengan isian di dalam rongga seringkali membutuhkan waktu lebih lama, dan panas mungkin tidak mencapai bagian tengah isian dengan benar. Kondisi ini memungkinkan bakteri berbahaya untuk tetap hidup dan berkembang biak di dalamnya.

Untuk memastikan kematangan, gunakan termometer makanan. Unggas aman untuk dimakan ketika bagian paling tebal daging mencapai suhu minimal 75°C. Suhu ini terbukti efektif membunuh bakteri penyebab keracunan makanan. Akan lebih aman jika Sahabat Fimela memasak isian secara terpisah.

Penyimpanan Sisa Makanan yang Tidak Tepat

Sisa makanan adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan Natal, namun penanganannya membutuhkan perhatian khusus. Bakteri penyebab keracunan makanan tersebar di mana-mana, termasuk di dapur dan pada makanan segar. Pendinginan memang memperlambat pertumbuhannya, tetapi hanya jika suhu kulkas dipertahankan antara 0 hingga 5°C.

Saat Natal, kulkas seringkali kelebihan beban, yang dapat menaikkan suhu internal dan menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kulkas tidak terlalu penuh agar suhunya tetap optimal.

Sisa makanan harus segera didinginkan, ditutup rapat, dan dimasukkan ke kulkas dalam waktu maksimal dua jam setelah dimasak. Pada suhu kamar, beberapa jenis bakteri dapat berlipat ganda setiap 20 menit, meningkatkan risiko keracunan secara drastis. Sisa makanan sebaiknya dikonsumsi dalam waktu dua hari untuk keamanan maksimal.

Mengabaikan Tanggal Kedaluwarsa

Di tengah kesibukan persiapan Natal, memeriksa tanggal kedaluwarsa seringkali terlewatkan. Padahal, ini sangat penting, terutama saat kulkas penuh dan banyak bahan makanan telah dibeli jauh-jauh hari. Makanan dengan label "gunakan sebelum" (use by) sangat mudah rusak dan harus disimpan dengan benar serta dikonsumsi dalam batas waktu yang ditentukan untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Meskipun tanggal kedaluwarsa belum terlampaui, Sahabat Fimela harus tetap waspada. Jangan mengonsumsi makanan jika kemasannya terlihat bengkak, atau jika makanan tersebut memiliki bau atau tampilan yang tidak biasa. Ini bisa menjadi indikasi adanya kontaminasi bakteri.

Kebersihan Tangan dan Dapur yang Buruk

Kebersihan adalah fondasi utama dalam menjaga keamanan pangan. Kebersihan yang baik sangat penting saat menangani daging mentah, unggas, ikan, atau bahkan sayuran. Bakteri dari makanan mentah dapat dengan mudah menyebar ke permukaan lain jika tidak ditangani dengan benar.

Setelah selesai menangani makanan mentah, selalu cuci tangan Anda secara menyeluruh menggunakan sabun dan air mengalir. Selain itu, bersihkan dan disinfeksi semua peralatan yang digunakan, seperti talenan, pisau, dan permukaan kerja. Langkah ini esensial untuk mencegah kontaminasi silang yang dapat membahayakan kesehatan.

Risiko Makanan Prasmanan

Penyajian makanan secara prasmanan, yang umum saat perayaan Natal, juga memiliki risiko tersendiri. Makanan yang mudah rusak dapat dibiarkan terlalu lama di suhu ruangan, menciptakan kondisi ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

Makanan tidak boleh dibiarkan di luar kulkas lebih dari dua jam, kecuali jika makanan panas dijaga suhunya di atas 60°C. Jika Sahabat Fimela membawa pulang sisa makanan dari acara prasmanan, segera dinginkan dan panaskan kembali hingga sangat panas sebelum dikonsumsi untuk memastikan keamanannya.

Dengan mengikuti tips keamanan makanan ini, Sahabat Fimela dapat secara signifikan mengurangi risiko keracunan makanan dan memastikan perayaan Natal yang sehat, aman, dan penuh kebahagiaan bersama orang-orang terkasih.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading