Sukses

Health

Berolahraga Namun Tetap Merokok? Ini Dampaknya terhadap Kondisi Fisik

Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 mendorong kita untuk menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan berolahraga untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan imunitas tubuh.

Meski sudah teratur berolahraga, namun terkadang kebiasaan-kebiasaan yang dapat berisiko mengganggu kesehatan masih sulit untuk ditinggalkan, salah satunya merokok.

Apa saja risiko rokok terhadap tubuh kita? Simak penjelasan para pakar kesehatan di bawah ini agar lebih paham dampak aktivitas merokok terhadap kondisi fisik.

1. Daya Tahan Tubuh Menurun

Seperti dilansir dari situs resmi Cleveland Clinic, merokok mempengaruhi banyak aspek pada tubuh, termasuk daya tahan fisik. Jika merokok, mendapatkan lebih sedikit oksigen bagi jantung, paru-paru, dan otot sehingga mengurangi kebugaran.

Karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok mengikat sel darah merah sehingga oksigen yang seharusnya didistribusikan ke jantung, paru-paru, otot, dan jaringan tubuh lainnya tidak dapat tersalurkan secara maksimal.

Kondisi ini menyebabkan peningkatan asam laktat, zat yang menyebabkan otot terasa lelah, pernapasan lebih berat, dan peningkatan rasa sakit setelah berolahraga.

“Penurunan oksigen mengurangi daya tahan fisik Anda sehingga lebih sulit untuk berolahraga dengan baik. Kondisi ini juga membuat Anda kesulitan dalam menjalankan aktivitas harian seperti naik tangga,” demikian penjelasan laman Cleveland Clinic.

2. Detak Jantung Tinggi

Tak hanya itu, detak jantung perokok juga lebih tinggi daripada non-perokok karena penurunan kadar oksigen. Hal ini mengindikasikan jantung harus bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

3. Peradangan Tulang dan Sendi

Banyak yang mengira bahwa merokok hanya menyebabkan peradangan pada paru-paru. Namun, merokok juga memengaruhi tulang dan sendi sehingga meningkatkan risiko osteoporosis, nyeri punggung, hingga rheumatoid arthritis (peradangan sendi dan keseleo). 

Jika ada keluarga, sahabat, bahkan sendiri mengalami kesulitan meninggalkan kebiasaan merokok, sebaiknya coba langkah-langkah berikut untuk kurangi risikonya. 

Berhenti Merokok 

Dengan potensi risiko yang besar terhadap daya tahan fisik, sebaiknya berhenti merokok secara total, meskipun tidak mudah. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter ataupun konselor maupun para ahli untuk membantu berhenti merokok. 

“Setelah memutuskan berhenti, mayoritas orang yang menemui penasihat akan melalui bulan pertama tanpa merokok,” kata Jennifer Percival, yang melatih para penasihat dalam program berhenti merokok, seperti dikutip dari situs resmi nhs.uk. Rutin Olahraga 

Selanjutnya, dapat mulai berolahraga sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik masing-masing. Jika perlu, bisa melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk dapat ‘lampu hijau’. Jika sudah menemukan program yang sesuai, bisa mulai rutin melakukan aktivitas olahraga secara reguler. Tidak harus yang berat, lakukan dulu yang ringan dengan perlahan.

“Misalnya, berjalan selama 10 menit hingga 20 menit dalam 3 atau 4 hari seminggu. Saat kebugaran meningkat, tambahkan durasi dan intensitas kardio. Dengan olahraga teratur, Anda akan merasa lebih baik,” seperti dikutip dari livestrong. 

 

#women for women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading