Sukses

Health

Sejarah dan Fakta No Bra Day yang Kerap Jadi Kontroversi

Fimela.com, Jakarta No Bra Day atau Hari Tanpa Bra diperingati setiap tanggal 13 Oktober. Peringatan ini sudah rutin dilakukan sejak 2011.

Namun hingga kini, masih banyak orang yang menganggap No Bra Day sebagai ajang pornoaksi. Padahal ini adalah bentuk kampanye untuk meningkatkan kesadaran perempuan mengenai bahaya kanker payudara.

Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Melalui data Globocan 2020, kasus kanker payudara di Indonesia menempati peringkat satu terbanyak dengan jumlah 65.858 dan angka kematian sebesar 22.430 jiwa.

Hal ini bukan berarti bra menjadi penyebab terjadinya kanker payudara. Sebab keduanya tidak saling berhubungan. Berikut sejarah dan fakta No Bra Day yang perlu Sahabat Fimela ketahui.

Sejarah dan Makna No Bra Day

Dilansir National Today, asal-usul No Bra Day dimulai dari peristiwa 9 Juli 2011 dan 19 Oktober 2011. Pada 19 Oktober 2011, seorang dokter bernama Dr. Mitchell Brown mengadakan Hari Bra untuk meningkatkan kesadaran bagi wanita yang menjalani mastektomi dan mendorong pemeriksaan diri.

Sementara itu, pada bulan Juli seseorang dengan nama samaran Anastasia Donuts menyusun Hari Tanpa Bra Nasional untuk meningkatkan kesadaran kanker payudara melalui situs pribadinya. Tiga tahun kemudian, kedua hari tersebut digabung dan diputuskan perayaanya secara internasional pada 13 Oktober sekaligus memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara.

Dalam peringatan No Bra Day, setiap perempuan didorong untuk memeriksakan payudara mereka sendiri, karena deteksi dini akan mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara. Di beberapa negara, hari itu menjadi hari saat wanita berkumpul untuk mengumpulkan uang guna mendidik orang untuk melakukan penelitian terkait penyembuhan kanker payudara.

Tidak Ada Kaitan Bra dengan Pencegahan Kanker Payudara

Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat adalah No Bra Day bisa mencegah kanker payudara. Padahal faktanya, tidak ada hubungannya antara penggunaan bra dan perkembangan sel abnormal kanker.

Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor yang berkembang pada sel-sel payudara. Pertumbuhan sel abnormal ini disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik.

Hanya saja, penggunaan bra setiap hari dapat menurunkan kesadaran wanita untuk memeriksa kondisi kesehatannya. Jika menanggalkan bra, kondisi kesehatan fisik payudara bisa dilihat dan diraba secara langsung, yaitu dengan teknik Periksa Payudara Sendiri (SADARI).

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading