Sukses

Health

Penyebab Suhu Badan Naik Turun yang Tak Boleh Disepelekan

Fimela.com, Jakarta Demam adalah kondisi yang cukup umum dialami oleh kebanyakan orang. Demam bisa dialami oleh siapapun, baik itu anak kecil maupun orang dewasa. Umumnya demam disertai dengan beberapa gejala, seperti flu, batuk hingga tubuh yang terasa panas.

Meskipun sudah jadi kondisi yang umum, namun demam tak boleh disepelekan. Demam bisa menjadi suatu gejala penyakit serius. Jika tidak segera ditangani, demam bisa membahayakan kesehatan. Begitu juga dengan demam yang naik turun.

Seseorang bisa dikatakan demam bila suhu tubuhnya mencapai 38°C atau lebih. Namun jika suhu tubuhnya naik turun, maka hal tersebut perlu diwaspadai. Berikut penyebab suhu tubuh naik turun yang perlu kamu ketahui.

1. Tifus

Tifus adalah penyakit infeksi yang mudah menular. Penyakit ini menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang terinfeksi bakteri Salmonella, dan paling banyak ditemukan di wilayah dengan sanitasi buruk dan akses air bersih yang terbatas.

Biasanya pasien akan merasa tidak enak badan selama 7-14 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejala lainnya yang juga akan muncul adalah nyeri perut, diare atau sulit buang air besar, lemas, dan demam tinggi hingga 39-40° Celcius.

Pola demam penyakit tifus cenderung naik-turun. Pada pagi hari, suhu tubuh bisa turun, lalu kembali naik sepanjang hari. Biasanya suhu demam akan semakin meningkat dari hari ke hari.

2. Demam Berdarah

Demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk A. aegypti yang terinfeksi virus dengue. Penyakit yang biasanya mewabah di musim hujan ini memiliki gejala awal berupa tubuh menggigil, muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, dan wajah memerah, yang bisa berlangsung selama 2-3 hari.

Gejala khas dari demam berdarah adalah demam naik-turun dengan suhu yang tinggi selama 2-7 hari pertama. Puncak demam bisa mencapai 40° Celcius atau lebih. Setelah itu, suhu tubuh turun selama beberapa hari, kemudian naik lagi namun tidak setinggi sebelumnya.

3. Malaria

Gejala malaria biasanya muncul dalam waktu 7-15 hari setelah penderita digigit nyamuk yang membawa parasit malaria. Tapi ada juga yang gejalanya baru keluar satu tahun kemudian.

Gejala awal penyakit malaria adalah demam naik-turun, sakit kepala, tubuh berkeringat, panas dingin, muntah, dan terkadang disertai nyeri otot, diare, serta badan terasa tidak enak.

Pola demam naik-turun pada penyakit malaria berlangsung dalam siklus 24-72 jam, tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi. Pada awal siklus ini, pasien akan merasa kedinginan dan menggigil. Setelah itu, akan muncul demam yang disertai rasa letih dan banjir keringat. Demam biasanya berlangsung selama 6-12 jam.

Jika kamu mengalami suhu tubuh yang naik turun, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. Nantinya dokter pun akan memberikan diagnosa dan pengobatan sesuai dengan diagnosa tersebut.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading