Sukses

Health

Ketahui Penyebab Bell's Palsy yang Paling Umum Beserta Gejala dan Pengobatannya

Fimela.com, Jakarta Bell's palsy merupakan suatu kondisi dimana terjadi kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot-otot di wajah. Hal ini bisa terjadi ketika saraf yang mengontrol otot-otot wajah meradang, bengkak, atau terkompresi.

Kondisi tersebut menyebabkan satu sisi wajah terkulai atau menjadi kaku. Dalam kondisi ini, kamu mungkin mengalami kesulitan tersenyum atau menutup mata pada sisi yang terkena. Dalam kebanyakan kasus, Bell's palsy bersifat sementara dan gejalanya biasanya hilang setelah beberapa minggu.

Meskipun Bell's palsy dapat terjadi pada semua usia, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang berusia antara 16 dan 60 tahun. Bell's palsy dinamai menurut ahli anatomi Skotlandia Charles Bell, yang pertama kali menggambarkan kondisi tersebut.

Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas penyebab bell's palsy beserta gejala dan pengobatannya. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Seputar Penyebab Bell's Palsy

Bell's palsy dapat terjadi ketika saraf kranial ketujuh menjadi bengkak atau tertekan, yang mengakibatkan kelemahan atau kelumpuhan pada wajah. Penyebab pasti kerusakan ini tidak diketahui, tetapi banyak peneliti medis percaya kemungkinan besar dipicu oleh infeksi virus. Virus / bakteri yang telah dikaitkan dengan pengembangan Bell's palsy termasuk:

  • Herpes simpleks, yang menyebabkan luka dingin dan herpes genital.
  • HIV, yang merusak sistem kekebalan.
  • Sarcoidosis, yang menyebabkan radang organ.
  • Virus herpes zoster, yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster.
  • Virus Epstein-Barr, yang menyebabkan mononucleosis.
  • Penyakit Lyme, yaitu infeksi bakteri yang disebabkan oleh kutu yang terinfeksi.

Gejala Bell's Palsy

Gejala Bell's palsy dapat berkembang satu hingga dua minggu setelah kamu mengalami flu, infeksi telinga, atau infeksi mata. Mereka biasanya muncul secara tiba-tiba, dan mungkin saja kamu memperhatikannya saat terbangun di pagi hari atau saat kamu mencoba makan atau minum.

Bell's palsy ditandai dengan tampilan terkulai di satu sisi wajah dan ketidakmampuan untuk membuka atau menutup mata di sisi yang terkena. Dalam kasus yang jarang terjadi, Bell's palsy dapat memengaruhi kedua sisi wajah. Tanda dan gejala Bell's palsy lainnya yaitu:

  • Air liur menetes.
  • Kesulitan makan dan minum.
  • Ketidakmampuan untuk membuat ekspresi wajah, seperti tersenyum atau mengerutkan kening.
  • Kelemahan wajah.
  • Kedutan otot di wajah.
  • Mata dan mulut kering.
  • Sakit kepala.
  • Kepekaan terhadap suara.
  • Iritasi mata di sisi yang terkena

Sebaiknya hubungi dokter jika kamu mengalami gejala-gejala ini. Kamu seharusnya tidak pernah mendiagnosis sendiri Bell's palsy. Gejalanya bisa mirip dengan kondisi serius lainnya, seperti stroke atau tumor otak.

Pengobatan Bell's Palsy

Dalam kebanyakan kasus, gejala Bell's palsy membaik tanpa pengobatan. Namun, mungkin perlu beberapa minggu atau bulan bagi otot-otot di wajah untuk mendapatkan kembali kekuatan normalnya. Perawatan berikut dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. 

Pengobatan secara umum:

  • Obat kortikosteroid, yang mengurangi peradangan.
  • Obat antiviral atau antibakteri, yang mungkin diresepkan jika virus atau bakteri menyebabkan bell's palsy.
  • Obat nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau asetaminofen, yang dapat membantu meredakan nyeri ringan.
  • Obat tetes mata.

Perawatan di rumah: 

  • Penutup mata (untuk mata kering).
  • Handuk hangat dan lembab menutupi wajah anda untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Terapi pijat wajah.
  • Latihan terapi

Prospek Pemulihan Bell's Palsy bagi Penderitanya

Secara umum, proses pemulihan bell's palsy biasanya bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kerusakan saraf. Secara umum, bagaimanapun, orang dapat melihat perbaikan dalam dua minggu setelah timbulnya gejala awal. 

Sebagian besar akan sembuh total dalam tiga hingga enam bulan, tetapi mungkin lebih lama untuk orang dengan kasus Bell's palsy yang lebih parah. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala dapat terus kembali atau mungkin permanen. Hubungi dokter segera jika kamu menunjukkan tanda-tanda Bell's palsy. Perawatan yang cepat dapat membantu mempercepat waktu pemulihan dan mencegah komplikasi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading