Sukses

Health

9 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah yang Jarang Disadari, Pahami Gejalanya

Fimela.com, Jakarta Salah satu gangguan kesehatan yang tidak bisa kamu sepelekan adalah sakit perut pada bagian bawah perut. Hal ini karena terkadang lokasi sakit perut bisa menandakan adanya masalah kesehatan tertentu. 

Bagian bawah perut merupakan tempat bagi usus besar dan ovarium bagi perempuan. Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah. Sakit perut bagian bawah ini bisa dirasakan di bagian kanan, kiri, atau tengah bawah.

Biasanya, nyeri perut bagian bawah tidak perlu dikhawatirkan dan akan hilang dengan sendirinya dalam satu atau dua hari. Namun, jika ketidaknyamanan terus berlanjut, penting untuk segera menemui dokter. Pasalnya, sakit perut bagian bawah secara berkepanjangan bisa diindikasikan dengan adanya  gangguan pencernaan atau reproduksi.

Maka dari itu, menjadi penting bagi kamu untuk tahu faktor apa saja yang memicu sakit perut bagian bawah agar kamu tahu cara yang tepat untuk mencegah atau mengobatinya. Berikut Fimela.com kali ini telah merangkum 9 penyebab sakit perut bagian bawah yang jarang disadari. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Gejala Usus Buntu hingga Gas Usus

1. Usus Buntu

Penyebab sakit perut bagian bawah yang paling umum adalah radang usus buntu. Usus buntu yang meradang akan menyebabkan mual, muntah, diare, demam, sembelit, kembung dan nafsu makan menurun. 

Jangan dianggap sepele, sebab jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah lagi. Sebaiknya segera berkonsultasi dan berobat ke dokter. 

2. Divertikulitis

Jika nyeri usus buntu sering dirasakan pada bagian perut kanan bawah, divertikulitis dirasakan di bagian kiri bawah. Dalam banyak kasus, nyeri persisten spesifik pada sisi kiri bawah perut disebabkan oleh divertikulitis.

Divertikulitis adalah kondisi meradangnya divertikula. Divertikula adalah kantong kecil yang terbentuk dari tekanan pada titik lemah di usus besar. Gejala divertikulitis termasuk demam, mual, muntah, dan nyeri perut.

3. Gas Usus

Gas usus adalah udara yang ditemukan di seluruh saluran pencernaan. Ini sering kali disebabkan oleh makanan yang tidak terurai sepenuhnya hingga mencapai usus besar.

Semakin banyak makanan yang tidak tercerna, semakin banyak gas yang akan diproduksi oleh tubuh. Saat gas menumpuk, hal itu dapat menyebabkan sakit perut dan kembung. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit perut di bagian bawah.

Mengalami Gangguan Pencernaan hingga Gejala Batu Ginjal

4. Dispepsia

Gangguan pencernaan (dispepsia) biasanya muncul setelah makan atau minum sesuatu. Nyeri biasanya terjadi di perut bagian atas, meski mungkin masih terasa di bagian bawah.

Adapun gejala gangguan pencernaan yang dapat dikenali diantaranya, heartburn, kembung, sakit, sendawa, dan kentut. Gangguan pencernaan ringan akan hilang dengan cepat dan dapat diobati dengan obat yang dijual bebas. Namun jika tidak ada penurunan gejala selama dua minggu, sebaiknya kamu segera berkonsultasi dengan dokter.

5. Infeksi Ginjal

Infeksi ginjal disebabkan oleh bakteri yang biasanya berasal dari kandung kemih, ureter, atau uretra. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit perut bagian bawah. Jetidaknyamanan akibat infeksi ginjal juga lebih sering terjadi di punggung, samping, atau selangkangan.

Gejala infeksi ginjal lainnya termasuk demam, panas dingin, mual, muntah, sering buah air kecil, nyeri atau terbakar saat buang air kecil, nanah atau darah di urin, serta urin yang keruh atau berbau tidak sedap.

6. Batu Ginjal

Batu ginjal adalah penumpukan mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Batu ginjal akan terasa sakit jika mulai bergerak atau masuk ke dalam saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.

Batu ginjal menyebabkan sakit parah di punggung dan samping, di bawah tulang rusuk, dan di seluruh perut bagian bawah dan selangkangan. Intensitas dan lokasi nyeri dapat berubah saat batu ginjal bergeser dan bergerak melalui saluran kemih.

Gejala lainnya termasuk buang air kecil yang menyakitkan, urin merah muda, merah, atau coklat, urin yang keruh atau berbau tidak sedap, mual, muntah, sering buang air kecil, demam dan menggigil.

Efek Kram Menstruasi hingga Kista Ovarium

7. Kram Menstruasi

Sakit perut bagian bawah juga disebabkan oleh kram menstruasi yang sering dialami oleh perempuan setiap bulannya. Kram paling sering dirasakan di salah satu atau kedua sisi perut bagian bawah, tempat rahim berkontraksi untuk melepaskan lapisannya.

Gejala umum lainnya termasuk nyeri terus menerus, nyeri di seluruh punggung bawah dan paha, mual, sakit kepala, pusing, dan keinginan untuk BAB yang meningkat.

8. Endometriosis

Meskipun kram adalah gejala umum menstruasi, kram juga bisa disebabkan oleh masalah mendasar seperti endometriosis. Endometriosis terjadi ketika lapisan yang biasanya tumbuh di dalam rahim terbentuk di bagian luar organ.

Selain kram parah dan nyeri perut bagian bawah, endometriosis dapat menyebabkan rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks, nyeri buang air besar atau buang air kecil saat menstruasi, menstruasi yang berat, dan bercak atau perdarahan antar periode menstruasi.

9. Kista Ovarium

Kista ovarium merupakan kantung berisi cairan yang ditemukan di dalam atau di dalam ovarium. Kebanyakan kista tidak menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, dan akhirnya bisa hilang dengan sendirinya. Tetapi kista ovarium yang besar, terutama jika pecah, dapat menyebabkan gejala yang serius.

Gejalanya termasuk nyeri perut bagian bawah yang tumpul atau tajam, kembung, dan perasaan penuh atau berat di perut. Kamu harus segera menemui dokter jika gejala-gejala ini disertai dengan sakit perut mendadak dan parah, demam, muntah, kulit dingin dan lembap, pernapasan cepat, dan kelemahan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading