Fimela.com, Jakarta Bagi sebagian orang, kata "diet" seringkali membawa beban emosional yang tidak ringan. Banyak yang menganggapnya sebagai pendekatan jangka pendek yang penuh tekanan dan sulit dipertahankan dalam jangka waktu yang lama atau bahkan selama-lamanya. Namun, para profesional di bidang kesehatan kini lebih memilih istilah "pola makan" atau "rencana makan" untuk menggambarkan cara mengatur asupan nutrisi secara berkelanjutan dan seimbang. Pola makan ini tidak hanya berfokus pada apa yang dimakan, tetapi juga bagaimana dan kapan makanan tersebut dikonsumsi untuk mencapai kesehatan optimal.
Ketika berbicara tentang diabetes, tidak ada pola makan tunggal yang cocok untuk semua orang. Setiap individu memiliki kebutuhan berbeda, tergantung pada latar belakang budaya, preferensi pribadi, kondisi kesehatan, hingga akses terhadap bahan makanan sehat untuk menunjangnya. Inilah sebabnya mengapa American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan beberapa pola makan yang terbukti secara ilmiah efektif dalam membantu mengendalikan diabetes.
Alih-alih mengejar tren diet sementara, penting sekali untuk kita memilih pola makan yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga bisa diterapkan dalam jangka panjang. Melansir dari diabetes.org, berikut ini adalah empat pola makan terbaik yang telah terbukti mampu mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan tubuh secara optimal.
Advertisement
Advertisement
Pola Makan untuk Manajemen Diabetes
Mengelola diabetes bukan hanya soal mengatur asupan obat, tetapi juga bagaimana menjaga pola makan sehari-hari. Memilih rencana makan yang tepat tidak selalu mudah, kamu juga perlu mempertimbangkan preferensi makanan, waktu untuk menyiapkan, anggaran, hingga kebutuhan nutrisi. Namun, dengan memilih pola makan yang terbukti secara ilmiah mampu mengontrol kadar gula darah, manajemen diabetes bisa jadi lebih efektif dan berkelanjutan.
Untuk membantu kamu memulai, berikut ini adalah empat pola makan yang sudah teruji dalam membantu mengendalikan diabetes dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh:
1. Pola Makan Mediterania
Dikenal sebagai salah satu pola makan paling sehat di dunia. Pola ini tidak hanya dapat membantu mengurangi risiko diabetes, tetapi juga efektif dalam menurunkan kadar A1C, trigliserida, dan risiko penyakit kardiovaskular. Fokus utama dari pola makan ini adalah konsumsi makanan nabati dan lemak sehat yang terbukti mendukung kesehatan jantung dan metabolisme tubuh.
Sorotan untuk Pola Makan Mediterania:
- Makan makanan nabati seperti sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan biji-bijian utuh.
- Ikan dan makanan laut sebagai sumber utama protein hewani.
- Minyak zaitun sebagai sumber utama lemak sehat.
- Produk susu, terutama yogurt dan keju, dikonsumsi dalam jumlah rendah hingga sedang.
- Telur dibatasi kurang dari empat butir per minggu.
- Daging merah dikonsumsi dalam frekuensi rendah dan jumlah terbatas.
- Anggur dapat dinikmati dalam jumlah kecil hingga sedang.
- Gula dan madu sangat jarang digunakan dalam menu harian.
Kombinasi makanan dalam pola Mediterania ini sudah terbukti dapat menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan menstabilkan kadar gula darah, sehingga ideal untuk pengelolaan diabetes.
2. Pola Makan Vegetarian dan Vegan
Bagi mereka yang ingin menurunkan risiko diabetes, mengontrol A1C, menurunkan kolesterol LDL, dan mencapai berat badan ideal, pola makan vegetarian dan vegan bisa menjadi pilihan yang tepat. Keduanya sama-sama berfokus pada konsumsi makanan nabati yang kaya serat, vitamin, dan mineral.
Sorotan Pola Makan Vegetarian dan Vegan:
- Berbasis makanan nabati: sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Pola makan vegan menghindari semua produk berbasis hewan, termasuk daging, ikan, telur, dan produk susu.
- Pola makan vegetarian mengizinkan konsumsi telur dan/atau produk susu, tetapi tidak termasuk daging, makanan laut, dan unggas.
Pola makan ini dikenal mampu menurunkan kadar kolesterol, menjaga kesehatan jantung, serta menstabilkan kadar gula darah karena tingginya kandungan serat dan rendahnya lemak jenuh. Selain itu, pola makan berbasis tumbuhan ini juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.
3. Pola Makan Pendekatan Diet untuk Menghentikan Hipertensi (DASH)
Pola makan ini dirancang khusus untuk membantu menurunkan tekanan darah, tetapi manfaatnya tidak terbatas pada itu saja. Pola makan ini juga efektif dalam mengurangi risiko diabetes dan membantu penurunan berat badan secara sehat. Fokus utama dari pola makan DASH adalah konsumsi makanan rendah garam, kaya serat, dan padat nutrisi yang dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Sorotan Pola Makan DASH:
- Kaya akan sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
- Produk susu rendah lemak untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan protein.
- Biji-bijian utuh yang kaya serat dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
- Sumber protein sehat seperti unggas, ikan, dan kacang-kacangan.
- Mengurangi konsumsi lemak jenuh, daging merah, permen, dan minuman bergula.
- Membatasi asupan natrium (garam) untuk mengontrol tekanan darah.
Pola makan ini tidak hanya membantu menurunkan tekanan darah, tetapi juga mampu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.
4. Pola Makan Rendah Lemak
Pola makan rendah lemak merupakan pilihan tepat bagi mereka yang ingin menurunkan risiko diabetes sekaligus menjaga berat badan ideal. Fokus dari pola makan ini adalah mengurangi asupan lemak total, terutama lemak jenuh, dan menggantinya dengan sumber karbohidrat kompleks dan protein rendah lemak.
Sorotan Pola Makan Rendah Lemak:
- Mengutamakan sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan serat.
- Memilih karbohidrat sehat seperti roti gandum, pasta, biji-bijian utuh, dan sayuran bertepung.
- Sumber protein rendah lemak, termasuk kacang-kacangan dan produk nabati.
- Produk susu rendah lemak sebagai tambahan protein dan kalsium.
- Total asupan lemak kurang dari 30% dari total kalori harian, dan lemak jenuh di bawah 10%.
Dengan menjaga konsumsi lemak tetap rendah, pola makan ini membantu mengontrol kadar kolesterol, menjaga kesehatan jantung, dan mempermudah pengelolaan berat badan.