Sukses

Health

COVID-19 Nimbus, Gejala, dan Status di Indonesia

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, dunia kembali dihadapkan pada varian baru COVID-19 yang disebut Nimbus (NB.1.8.1). Varian ini pertama kali terdeteksi pada Januari 2025 dan telah menyebar ke berbagai negara. Lalu, apa yang perlu kita ketahui tentang varian ini dan bagaimana situasinya di Indonesia?

Varian Nimbus merupakan turunan dari varian Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkannya sebagai "varian dalam pemantauan" sejak 23 Mei 2025. Meskipun demikian, penting untuk tetap tenang dan mendapatkan informasi yang akurat.

Artikel ini akan memberikan informasi lengkap mengenai varian Nimbus, termasuk gejala yang perlu diwaspadai dan statusnya di Indonesia. Mari kita simak bersama!

Mengenal Lebih Dekat COVID-19 Varian Nimbus

Varian Nimbus (NB.1.8.1) telah terdeteksi di setidaknya 22 negara. WHO menilai bahwa risiko kesehatan yang ditimbulkan varian ini masih rendah. Vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini masih efektif untuk melindungi diri dari varian Nimbus.

Hingga saat ini, belum ada indikasi bahwa varian Nimbus menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian COVID-19 lainnya. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan. Penting untuk terus memantau informasi terbaru dari sumber yang terpercaya.

Gejala Khas Varian Nimbus yang Perlu Diwaspadai

Gejala varian Nimbus bervariasi, tetapi ada beberapa gejala khas yang dilaporkan oleh pasien. Salah satu gejala yang paling menonjol adalah sakit tenggorokan yang parah. Rasa sakit ini sering digambarkan seperti tertusuk pecahan kaca, terutama di bagian belakang tenggorokan.

Selain sakit tenggorokan, gejala lain yang mungkin muncul adalah kemerahan di bagian belakang mulut dan pembengkakan kelenjar leher. Gejala-gejala ini sering menyertai sakit tenggorokan yang parah.

Gejala umum COVID-19 seperti demam, batuk, hidung tersumbat, kelelahan, kehilangan atau perubahan indra penciuman atau perasa, sesak napas, mual, dan diare juga dapat muncul. Jika Sahabat Fimela mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

Status COVID-19 Nimbus di Indonesia

Hingga akhir Mei 2025, varian Nimbus belum terdeteksi di Indonesia. Subvarian yang saat ini bersirkulasi di Indonesia adalah MB.1.1 dan KP.2.18. Pemerintah terus melakukan pemantauan untuk mendeteksi potensi masuknya varian baru.

Meskipun varian Nimbus belum terdeteksi, penting untuk tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan. Vaksinasi tetap menjadi langkah pencegahan terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19.

Sahabat Fimela, mari terus menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran dari pemerintah dan tenaga medis. Dengan kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari COVID-19.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading