Endometriosis Sering Diabaikan, Inilah Gejala yang Perlu Perempuan Waspadai

Gejala Endometriosis (photo by freepik) — Endometriosis adalah kondisi medis yang dialami banyak perempuan, namun sering kali baru terdeteksi setelah bertahun-tahun. (foto/dok: freepik/diana.grytsku)

Fimela.com, Jakarta Endometriosis adalah kondisi medis yang dialami banyak perempuan, namun sering kali baru terdeteksi setelah bertahun-tahun. Penyakit ini terjadi ketika jaringan mirip lapisan dalam rahim justru tumbuh di luar rahim, misalnya di ovarium, tuba falopi, atau jaringan yang melapisi panggul. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu hingga memengaruhi kesuburan.

Masalahnya, gejala endometriosis sering kali dianggap sebagai hal yang normal. Banyak perempuan mengira nyeri yang dirasakan hanyalah kram haid biasa atau bahkan gangguan pencernaan. Padahal, rasa sakit yang muncul akibat endometriosis biasanya jauh lebih intens, lebih lama, dan sering kali membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Jika gejala seperti ini terus berulang tanpa ada perbaikan, hal tersebut perlu dicurigai dan segera diperiksakan ke tenaga medis.

Selain nyeri hebat saat menstruasi, endometriosis juga bisa menimbulkan keluhan lain yang tidak kalah serius, seperti sakit ketika berhubungan intim, perdarahan menstruasi yang tidak normal, gangguan pencernaan, hingga kesulitan untuk hamil. Mengenali gejala ini sejak awal sangatlah penting agar perempuan bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih berat. Sahabat Fimela, berikut beberapa tanda endometriosis yang perlu diwaspadai, dilansir dari Mayo Clinic.

TERKAIT: 5 Langkah Membersihkan Makeup dengan Micellar Water agar Kulit Tetap Bersih, Lembap, dan Sehat

TERKAIT: Deadline, Debu dan Bersin: Hidup Sibuk yang Picu Alergi

TERKAIT: 7 Cara Memilih Bumbu Salad yang Tidak Bikin Gemuk, Tetap Enak dan Sehat

Nyeri Menstruasi yang Terasa Lebih Hebat dari Biasanya

Gejala paling sering dialami penderita endometriosis adalah nyeri menstruasi yang parah. Nyeri ini biasanya muncul beberapa hari sebelum periode haid dimulai, kemudian berlanjut selama beberapa hari ke depan. Rasa sakit tidak hanya terasa di perut bagian bawah, tapi juga bisa menjalar ke punggung bawah. Berbeda dengan kram haid biasa, nyeri ini cenderung lebih intens, lebih lama, dan terkadang sampai membuat perempuan sulit beraktivitas normal.

Rasa Sakit Selama atau Setelah Berhubungan Intim

Endometriosis juga sering menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan seksual. Nyeri ini bisa muncul saat penetrasi atau bahkan setelah aktivitas selesai. Hal ini disebabkan oleh jaringan endometriosis yang menempel di organ panggul, sehingga menimbulkan tekanan dan rasa tidak nyaman. Jika dibiarkan, kondisi ini bukan hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga bisa berdampak pada keharmonisan hubungan dengan pasangan.

Gangguan Saat Buang Air atau Masalah Pencernaan

Gejala endometriosis tidak hanya dirasakan di area reproduksi. Beberapa perempuan mengalami nyeri ketika buang air besar maupun kecil, terutama menjelang atau selama menstruasi. Tak jarang, keluhan lain seperti diare, konstipasi, kembung, hingga mual juga muncul. Karena mirip dengan gejala sindrom iritasi usus (IBS) atau gangguan pencernaan biasa, banyak orang tidak menyadari bahwa keluhan ini sebenarnya terkait dengan endometriosis.

Perdarahan Menstruasi yang Berlebihan atau Tidak Teratur

Endometriosis juga bisa menimbulkan masalah pada siklus menstruasi. Beberapa perempuan mengalami perdarahan yang sangat deras, berlangsung lebih lama dari biasanya, atau bahkan perdarahan di luar periode haid. Kondisi ini tentu tidak boleh diabaikan, karena bisa menimbulkan rasa lelah berkepanjangan hingga risiko anemia akibat kekurangan darah.

Kesulitan Hamil yang Sering Jadi Tanda Awal Endometriosis

Bagi sebagian perempuan, endometriosis baru terdeteksi setelah mereka kesulitan hamil. Jaringan yang tumbuh di luar rahim bisa menghalangi pertemuan antara sel telur dan sperma, atau mengganggu proses implantasi sel telur yang telah dibuahi. Inilah sebabnya hingga setengah dari penderita endometriosis mengalami masalah kesuburan. Namun, kabar baiknya, sebagian perempuan dengan kondisi ringan hingga sedang masih bisa hamil dengan penanganan yang tepat.

Sahabat Fimela, mengenali gejala endometriosis sejak dini adalah langkah penting agar perempuan bisa segera mendapat diagnosis dan penanganan medis. Jangan menyepelekan nyeri haid berlebihan atau gejala lain yang terus berulang, karena semakin cepat diperiksa, semakin besar peluang untuk mengurangi risiko komplikasi di kemudian hari.

Penulis: Siti Nur Arisha