Kenapa Lari Terasa Berat di Awal? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Cara Mengatasinya

Harbolnas — Ilustrasi pria berlari menggunakan sepatu lari andalannya. ©MART PRODUCTION/Pexels.com.... Selengkapnya

ringkasan

Lari terasa berat di awal disebabkan oleh defisit oksigen dan pergeseran sistem energi.
Pemanasan yang tepat dan memulai dengan perlahan dapat membantu mengatasi rasa berat saat berlari.
Nutrisi yang baik dan latihan kekuatan penting untuk meningkatkan performa lari.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, banyak pelari, baik pemula maupun berpengalaman, sering merasakan lari terasa berat di awal. Fenomena ini bukan tanpa alasan, melainkan memiliki dasar ilmiah yang menarik. Kenapa hal ini bisa terjadi? Mari kita bahas lebih dalam.

Ketika kita mulai berlari, tubuh kita mengalami beberapa perubahan fisiologis yang dapat membuat kita merasa lesu. Proses ini melibatkan berbagai faktor, mulai dari defisit oksigen hingga adaptasi kardiovaskular. Dengan memahami penyebabnya, kita bisa lebih siap menghadapi tantangan ini.

Berikut adalah penjelasan ilmiah mengenai mengapa lari terasa berat di awal dan cara mengatasinya agar pengalaman berlari menjadi lebih menyenangkan.

TERKAIT: Bukan Cuma Latihan Lari: Peran Recovery, Nutrisi, dan Tidur Sebelum Race Jarak Menengah

TERKAIT: Mulai Lari dari Nol: Panduan Lengkap untuk Pemula agar Konsisten Tanpa Cedera

TERKAIT: PajamASRun 2025: Ajang Lari Piyama Pertama yang Super Seru dan Penuh Energi

Mengapa Lari Terasa Berat di Awal?

1. Defisit OksigenKetika kita mulai berlari, tubuh berada dalam mode anaerobik, di mana oksigen yang dibutuhkan otot belum cukup terpenuhi. Ini menyebabkan tubuh mengandalkan glukosa untuk energi, yang menghasilkan asam laktat dan membuat otot cepat lelah.

2. Pergeseran Sistem EnergiTubuh perlu waktu untuk beralih dari keadaan istirahat ke aktivitas yang membutuhkan oksigen. Jantung dan pembuluh darah harus meningkatkan output untuk memenuhi kebutuhan oksigen, yang berkontribusi pada perasaan lesu di awal.

3. Adaptasi KardiovaskularPada pelari pemula, jantung belum sepenuhnya beradaptasi dengan tantangan aerobik. Detak jantung seringkali melonjak tinggi, bahkan saat berlari dengan kecepatan lambat. Seiring waktu, otot jantung akan menjadi lebih kuat.

4. Otot yang Belum PanasOtot memerlukan waktu untuk memanas dan berfungsi secara efisien. Memulai lari tanpa pemanasan yang tepat dapat membuat langkah pertama terasa berat.

5. Resistensi MentalPikiran kita cenderung mencari kenyamanan. Jika merasa lelah atau malas, kita mungkin merasa berat untuk memulai lari.

6. Endorfin Belum BekerjaEndorfin, yang memberikan rasa senang, tidak langsung diproduksi saat kita mulai berlari. Butuh waktu bagi tubuh untuk memproduksinya.

Cara Mengatasi Lari yang Terasa Berat di Awal

1. Pemanasan yang TepatPemanasan yang baik meningkatkan suhu tubuh dan aliran darah ke otot. Lakukan peregangan dinamis atau jogging ringan selama 5-10 menit sebelum berlari.

2. Mulai dengan PerlahanJangan langsung berlari cepat. Mulailah dengan kecepatan santai dan tingkatkan secara bertahap.

3. Perhatikan Tingkat Pengerahan Tenaga yang Dirasakan (RPE)Gunakan skala RPE untuk mengukur intensitas usaha. Targetkan RPE 3-4 agar tetap nyaman saat berlari.

4. Nutrisi dan Hidrasi yang TepatPastikan asupan nutrisi yang cukup sebelum berlari. Makan ringan seperti pisang atau roti dengan selai kacang dapat membantu.

5. Latihan KekuatanRutin melakukan latihan kekuatan dapat meningkatkan ekonomi lari dan mengurangi kelelahan.

6. Konsistensi dan Progresi BertahapBerikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi. Fokus pada peningkatan bertahap dalam jarak tempuh.

7. Strategi MentalGunakan teknik seperti aturan 5 detik untuk memotivasi diri dan ubah fokus dari jarak ke waktu agar lebih mudah memulai.

Dengan memahami alasan ilmiah di balik perasaan berat saat berlari dan menerapkan strategi yang tepat, Sahabat Fimela dapat menikmati pengalaman berlari yang lebih menyenangkan dan efektif.