Sukses

Health

Mengapa Thromboelastography Lebih Unggul dari Tes Pembekuan Darah Lain? Berikut Penjelasannya

ringkasan

  • Thromboelastography (TEG) memberikan gambaran komprehensif dan dinamis seluruh proses pembekuan darah dalam darah utuh, mencakup inisiasi
  • TEG lebih sensitif dalam mendeteksi kelainan koagulopati (hipo- atau hiperkoagulabilitas), mengevaluasi fungsi trombosit, dan memantau efek obat antikoagulan/antiplatelet, bahkan pada kondisi kompleks seperti penyakit hati.
  • Sebagai tes point-of-care, TEG memberikan hasil cepat (10-15 menit) yang krusial untuk panduan terapi transfusi bertarget dalam situasi darurat

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, dalam dunia medis yang terus berkembang, diagnosis yang akurat dan cepat adalah kunci penanganan pasien yang efektif. Terutama untuk kondisi yang berkaitan dengan pembekuan darah, metode pemeriksaan konvensional seperti Prothrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (aPTT) seringkali hanya memberikan gambaran parsial.

Namun, kini hadir sebuah teknologi canggih bernama Thromboelastography (TEG) yang menawarkan keunggulan signifikan. TEG mampu memberikan penilaian yang komprehensif dan dinamis terhadap seluruh proses pembekuan darah, mulai dari inisiasi hingga fibrinolisis, menjadikannya alat yang sangat berharga.

Pemeriksaan ini tidak hanya mendeteksi kelainan pembekuan darah dengan lebih baik, tetapi juga memandu terapi transfusi secara lebih tepat sasaran. Dengan demikian, TEG menjadi inovasi penting dalam manajemen pasien dengan gangguan hemostasis, terutama dalam situasi kritis.

Gambaran Komprehensif dan Dinamis Proses Pembekuan Darah

Salah satu keunggulan utama Thromboelastography (TEG) adalah kemampuannya untuk menganalisis seluruh proses pembekuan darah secara global dan komprehensif. Berbeda dengan tes konvensional yang hanya mengukur bagian tertentu dari kaskade koagulasi, TEG mengevaluasi inisiasi pembekuan, propagasi, kekuatan bekuan, hingga fibrinolisis dalam darah utuh (whole blood).

TEG juga menawarkan analisis yang dinamis dan real-time, mengukur sifat viskoelastik bekuan yang berkembang seiring waktu. Ini mencerminkan interaksi kompleks antara faktor koagulasi, trombosit, dan protein fibrinolitik secara langsung, memberikan gambaran fungsional yang tidak dapat diberikan oleh tes statis konvensional.

Penggunaan darah utuh dalam TEG sangat krusial karena memungkinkan evaluasi kontribusi trombosit terhadap kekuatan bekuan dan deteksi fibrinolisis (pemecahan bekuan), yang seringkali tidak terwakili secara memadai oleh tes berbasis plasma seperti PT dan aPTT. Gambaran menyeluruh ini membantu klinisi mengidentifikasi abnormalitas koagulasi tersembunyi yang mungkin terlewatkan oleh metode tradisional.

Deteksi Koagulopati Lebih Baik dan Pemantauan Fungsi Trombosit

TEG terbukti lebih sensitif dalam mendeteksi berbagai kelainan pembekuan darah, baik hipokoagulabilitas maupun hiperkoagulabilitas, dibandingkan tes rutin. Ini menjadikannya alat diagnostik yang superior untuk mengidentifikasi masalah hemostasis yang kompleks.

Sebagai contoh, pada pasien dengan penyakit hati, tes koagulasi konvensional sering menunjukkan kelainan, namun TEG dapat memberikan wawasan yang lebih baik mengenai risiko perdarahan karena kemampuannya mencerminkan status hemostatik secara lebih komprehensif. TEG juga menunjukkan interaksi trombosit dengan kaskade koagulasi, termasuk agregasi, penguatan bekuan, dan pembentukan fibrin.

Selain itu, TEG sangat berguna untuk memantau efek obat antikoagulan dan antiplatelet, serta mendeteksi resistensi terhadap agen antiplatelet, yang penting untuk menyesuaikan dosis dan mencegah komplikasi.

Panduan Terapi Cepat dan Efisien di Tempat Perawatan

Keunggulan praktis TEG lainnya adalah kemampuannya untuk berfungsi sebagai pengujian di tempat perawatan (point-of-care testing). Hasilnya dapat diperoleh dengan cepat, seringkali dalam 10-15 menit, yang sangat penting dalam situasi darurat seperti trauma atau bedah, memungkinkan pengambilan keputusan klinis yang segera.

TEG secara efektif memandu penggunaan produk darah dan agen hemostatik secara lebih spesifik, berpotensi mengurangi volume transfusi yang tidak perlu dan meningkatkan hasil pasien. Studi menunjukkan bahwa strategi transfusi yang dipandu TEG dapat mengurangi penggunaan komponen darah secara signifikan.

Penting untuk diingat bahwa TEG tidak selalu berkorelasi langsung dengan tes darah konvensional seperti INR, aPTT, dan jumlah trombosit, yang seringkali merupakan prediktor perdarahan dan trombosis yang kurang akurat. Secara keseluruhan, TEG memberikan penilaian yang lebih holistik dan fungsional terhadap sistem hemostatik dibandingkan tes koagulasi konvensional, menjadikannya alat yang tak ternilai dalam manajemen pasien dengan gangguan pembekuan darah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading