Sukses

Lifestyle

Maia: Bisnis Dengan Suami Ada Enak & Tidak Enaknya

Next

talkshow doverealcare

Pemilihan tema perempuan dan bisnis ini memang sudah menjadi pembicaraan yang hangat di masyarakat, karena melihat betapa potensialnya Usaha Kecil Menengah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Namun, niat mulia itu sering terhambat akan kebingungan bagaimana langkah memulainya dan Dove Real Care, sebagai salah satu kegiatan Corporate Social Responsibilities (CSR) dari brand perawatan tubuh yang dekat dengan dunia perempuan, memperhatikan itu dan mengangkatnya sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap dunia perempuan.

Dari judulnya saja, sudah sangat terbaca bahwa semangat Dove Real Care untuk menyemangati para perempuan Indonesia agar bisa berdiri di atas kaki mereka sendiri sangat membara. Dan, semangat para peserta yang memadati Fimela House pada Sabtu (20/8/2011) kemarin, sudah terasa sejak proses registrasi yang dimulai dari pukul 15.00 WIB. Berbagai kalangan mulai dari mahasiswi, karyawan, hingga ibu rumah tangga, nggak kalah semangatnya untuk mendapatkan pencerahan tentang bagaimana memulai bisnis dari para pembicara yang diundang pada acara hari ini, yaitu Nanda, pendiri dan pemilik “Risol Ajaib”; Lisa Soemarto, perencanan keuangan independen, dan Maia Estianty, sebagai salah satu brand ambassador Dove dan entrepreneur.

Sebelum serangkaian acara dimulai, Adina Tontey selaku Brand Manager dari Dove, memberikan kata sambutannya kepada segenap peserta yang hadir. “Tema entrepreneurship kami angkat karena perempuan kini punya makin banyak kebebasan, keinginan serta impian.Tentunya, bersama dengan itu muncul tanggung jawab.

Adina TonteyKeinginan untuk wujudkan mimpi harus disertai dengan kemampuan dan kesadaran yg sepadan. Kami percaya keberhasilan perempuan juga akan menciptakan opportunity serta kemajuan untuk sekitarnya, a sharing spirit yang tentunya sesuai dengan semangat bulan Ramadhan ini," ujar Adina antusias.

 

Next

 

Dove Real Care

Selanjutnya, acara bergulir dengan pemaparan cerita dari Nanda “Risol Ajaib”. Perempuan bertubuh mungil ini bercerita bagaimana awalnya ia terpikir untuk membuat usaha di bidang boga, segala seluk beluknya, hingga membuatnya mantap untuk berhenti menjadi karyawan dan menjadikan dirinya sendiri sebagai bos untuk usahanya. “Saya memilih usaha di bidang makanan karena secara logisnya manusia nggak akan berhenti untuk mencari makanan. Lalu, saya pilih risol sebagai fokus usaha saya dan dimulai dijual dari lingkungan kecil, seperti teman kerja,” cerita Nanda.

Cerita lalu berlanjut semakin jauh dengan kreativitas Nanda membuat variasi risol yang nggak umum dijajakan, yaitu seperti risol rasa cheese burger dan apple pie. Diakuinya, cara itu adalah bentuk inovasinya agar usaha kecilnya bisa langsung dibedakan dengan produk serupa. Akal Nanda untuk memajukan usahanya juga ditempuh dengan pemilihan nama yang catchy, yaitu “Risol Ajaib”. “Kalau dulu saya memasang nama ‘Risol Nanda’, tentu konsumen akan menganggapnya sepintas lalu saja, karena terdengar sangat biasa. Namun, dengan nama ‘Risol Ajaib’, nggak bisa dipungkiri konsumen langsung penasaran seberapa ajaibnya risol saya,” buka Nanda tentang trik berbisnisnya.

 

Next

Dove Real Care

 

Setelah mendapatkan pandangan berbisnis dari Nanda, peserta lalu dibekali ilmu dari Lisa Soemarto tentang seluk beluk merencanakan bisnis dari segi keuangan. Perempuan modis ini mempresentasikan tahap-tahap sederhana namun penting yang harus diamalkan oleh siapa pun yang tertarik untuk memulai bisnis sendiri. Penjelasan Lisa pun, menjadi lebih mudah diterima oleh para peserta karena dikaitkan dengan pengalaman Nanda. “Seorang karyawan sangat bisa menjadi businessman, apalagi perempuan mempunyai banyak pilihan untuk berbisnis. Yang harus diingat adalah, sekecil apapun usahanya, harus ada business plan,” ujar Lisa memberi semangat kepada para peserta acara.

Kemudian, Lisa menjelaskan secara runut apa saja tahap yang harus disiapkan oleh para newbie di bidang bisnis ketika akan memulai usaha, seperti memetakan usaha apa yang ingin dijalankan, menentukan modal usaha, dan menyiapkan dana darurat. Lisa menjelaskan semua itu dengan bahasa yang mudah dimengerti dan contoh yang bisa langsung diaplikasikan oleh siapapun, sehingga peserta bisa dengan cepat memahami. “Business plan itu simple kok. Tulis saja semua, tuangkan ide dalam kertas, jadi kita bisa tahu berapa modal usaha yang dibutuhkan,” ujar Lisa. Bukan hanya tips, Lisa pun memberikan semangat kepada peserta yang hadir tentang risiko gagal dalam berbisnis yang bisa menjadi pelajaran membangun, bukan sebuah tanda untuk menyerah. “Ketika menemui kesulitan dalam usaha, jangan langsung menyerah. Justru, kegagalan itu dipelajari dan diperbaiki untuk membuat kita lebih baik ke depannya. Karena belum tentu dengan mengganti bidang bisnis menjamin akan bisa berhasil,” paparnya.

 

Next

Maia Estianty DoveRealCare

Pencerahan tentang bisnis berikutnya, diberikan oleh Maia Estianty. Musisi handal dan ibu dari 3 orang anak ini, bercerita bagaimana mulanya ia bisa berani untuk sedikit gambling berbisnis, yang untungnya menghasilkan keuntungan. “Dulu saya nekat memproduseri Pasto, artis baru, dengan modal 70 juta Rupiah, yang Alhamdulillah bisa untung hingga 4 milyar Rupiah,” kata Maia yang disertai dengan decak kagum para peserta. Apa yang membuat Maia bisa berani bertaruh di dunia bisnis? Perempuan asal Surabaya ini menyebutkan sifat nekat dan percaya diri adalah modalnya. “Kesalahan perempuan Indonesia adalah suka nggak percaya diri dengan kemampuannya, padahal itu nggak boleh dibiarkan. Memang saya nggak menyuruh orang-orang untuk nekat seperti saya, tapi berbisnis harus dimulai dengan keberanian,” tegas Maia.

Keberhasilan Maia dalam mencoba berbisnis, sebenarya sudah dimulai saat ia membangun usaha bersama mantan suaminya, Dhani Ahmad, musisi dan personil band “Dewa”. Namun, seiring perpisahannya dengan Dhani, ia seperti dipaksa untuk memutar otak agar bisa hidup mandiri, mengingat statusnya kini bukan seorang istri dan ibu rumah tangga lagi, namun seorang single mother. “Saya belajar dari banyak ahli di bidang bisnis, sehingga keberanian berbisnis saya juga dilandasi dengan ilmu yang cukup. Yang pasti, kegagalan saya berbisnis dengan mantan suami sama sekali nggak membuat saya kapok untuk membuat usaha,” ungkapnya jujur.

 

Next

tanya jawab DoveRealCare

Sebelum acara benar-benar berakhir, Adina mengiformasikan cara berbagi kasih ala Dove Real Care, yaitu dengan memasang twibbon “Real Care” di avatar akun Twitter dan Facebook yang kita miliki, yang bisa didapatkan di www.dove.co.id, dan menyertakan hashtag #RealCare di setiap postingan Tweet selama bulan Ramadhan. Setiap pemasangan Twibbon akan dihargai Rp. 5000 dan Rp. 1000 untuk setiap tweet dengan hashtag #RealCare, yang akan didonasikan kepada kepada Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) untuk kemajuan pendidikan anak-anak Indonesia.

Ira Guntur selaku perwakilan dari YCAB yang turut hadir dalam acara ini, juga sedikit memberikan gambaran bagaimana sebuah dana yang terhitung kecil bisa memberikan bantuan besar untuk orang lain, melalui tayangan showreel tentang ibu rumah tangga yang bisa menjadi penjual kue berkat modal yang diberikan melalui YCAB.

Dove Real Care

Nah, seru dan inspiratif sekali, bukan, acara ini? Para peserta pun terlihat sumringah dan merasa lebih berilmu saat acara berakhir. Apalagi, terdapat berbagai hadiah menarik untuk peserta dengan pertanyaan dan laporan pandangan mata via Twitter terbaik tentang acara ini. Hati senang, ilmu bertambah, sekaligus bisa berbagi dengan sesama.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading