Sukses

Lifestyle

Kisah Hope dan Shelter, Dua Malaikat Kecil Yang Lahir di Penampungan

Perang Suriah telah membuat manusia di seluruh dunia merasa haru, sedih dan sekaligus tersentuh. Jika sebelumnya Aylan, balita 3 tahun yang ditemukan meninggal dunia karena terdampar di tepi pantai di Turki menjadi trending topik, kali ini dua bayi manis yang diberi nama "Hope" dan "Shelter" atau dalam artian "Harapan" dan "Penampungan" juga telah menggetarkan hati banyak netizen.

Dilansir dari laman metro.co.uk, perang Suriah telah membuat puluhan ribu warga Suriah harus meninggalkan negara mereka untuk mengungsi ke negara lain. Negara lain tersebut di antaranya adalah negara-negara yang ada di Eropa. Namun sayang, meski telah mengungsi ke negara lain, para pengungsi tidak mendapatkan hidup nyaman seperti apa yang mereka harapkan. Di pengungsian, mereka tak tahu bagaimana nasibnya ke depan. Tidak sedikit dari mereka yang menumpuk di stasiun kereta ataupun terminal dengan segala keterbatasan.

Malaikat kecil yang lahir di penampungan | Photo: Copyright metro.co.uk

Sebagian pengungsi merupakan wanita dan anak-anak. Dan untuk wanita, tidak sedikit dari mereka yang sedang hamil tua. Beberapa bahkan telah melahirkan anaknya di pengungsian. Bayi yang lahir di pengungsian antara lain adalah Sems atau dalam bahasa Inggris "Hope" yang berarti "Harapan" dan Sadan atau dalam bahasa Inggris "Shelter" yang berarti "Penampungan." Kedua orangtua bayi mengaku bahwa nama Harapan dan Penampungan diberikan pada buah hati tentu tanpa alasan.

Yang menyedihkan dari kisah dua malaikat kecil ini adalah, mereka hanya mengenakan pakaian seadanya. Orangtua membungkus bayi-bayi tersebut dengan selimut warna putih agar tubuhnya hangat. Bayi-bayi pengungsi ini hanya mendapatkan perawatan ala kadarnya. Sebelumnya, ibu mereka terpaksa melahirkan mereka di pengungsian karena ambulans setempat menolak membawa mereka ke rumah sakit.

Pengungsi dari Suriah berada di stasiun dan terminal | Photo: Copyright metro.co.uk

Mereka saat ini bahkan hanya bisa berada di stasiun Budhapest bersama pengungsi-pengungsi lain. Rencananya, mereka akan naik kereta ke Jerman. Tapi, setelah pemerintah Jerman mewajibkan para pengungsi memiliki dokumen resmi, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Menurut beberapa laporan beberapa media, sebagian pemimpin di negara Eropa saat ini memang sedang mengembangkan pencegahan masuknya pengungsi dari Suriah ke negara mereka. Terutama, bagi para pengungsi yang tidak memiliki dokumen lengkap.

Ladies, semoga Hope dan Shelter bisa mendapatkan kehidupan lebih baik suatu saat nanti. Semoga keberadaan mereka membuat orangtuanya bisa lebih bersabar dan kuat untuk menjalani kehidupan mereka. Semoga Tuhan selalu bersama para malaikat kecil ini dan mereka pun bisa segera mendapatkan kehidupan lebih baik serta lebih aman.



(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading