Sukses

Food

Sejarah Nasi Jagung, Makanan Pengganti Nasi pada Zaman Dahulu

Fimela.com, Jakarta Jika disebut satu per satu, mungkin membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membahas makanan khas Jawa, salah satunya adalah nasi jagung. Nasi yang juga dikenal dengan nama nasi ampok atau empok ini, seperti namanya, memang terbuat dari biji jagung.

Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa jagung pada nasi jagung menggunakan jagung tua yang telah dipipil atau dipisahkan dari tongkolnya, kemudian dikeringkan dan dihancurkan. Nasi jagung lebih umum dikonsumsi di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dibandingkan di daerah lain, dan ini bukan tanpa alasan. Ada sejarah asal mula unik hingga muncul nasi jagung.

 

Sejarah Nasi Jagung

Pada zaman dahulu, ketika paceklik atau masa sulit tanam, beras atau nasi menjadi makanan yang eksklusif dan sulit didapatkan. Banyak orang tidak bisa makan nasi apalagi untuk masyarakat pedesaan yang tidak mampu. Tanaman yang mudah tumbuh sekaligus mampu menghasilkan panen yang baik pada saat itu adalah jagung.

Tanaman jagung tidak terlalu memerlukan banyak perawatan dan asupan air, hasil panennya juga bisa dikeringkan dan disimpan dalam waktu lama. Oleh karena itu, pada akhirnya orang zaman dahulu secara kreatif memanfaatkan biji jagung menjadi berbagai macam makanan pengganti nasi. 

 

Cocok ditanam di tanah kering

Begitu pula di pulau Madura dan Nusa Tenggara yang punya kondisi tanah kering, dibandingkan menanam beras, menanam jagung dirasa lebih mudah dan memungkinkan di kondisi tanah di lingkungannya. Hasil panen atau produksi jagung yang melimpah membuat mereka berpikir untuk mengolah jagung menjadi makanan pokok pengganti nasi.

Tidak heran jika nasi jagung kemudian memiliki harga yang sangat murah di pasaran hingga kini, karena dibanding beras atau nasi, harga jual jagung memang lebih murah terlebih lagi nasi jagung sengaja dibuat untuk memenuhi pangan ketika orang-orang kesulitan mendapatkan berat atau belum mampu makan nasi seperti saat ini. 

 

Nasi jagung punya banyak gizi

Terlepas dari kesan makanan orang miskin dan masa yang serba sulit, nasi jagung sebenarnya memiliki kandungan gizi yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada nasi beras. Ada banyak manfaat kesehatan yang bisa didapat jika makan nasi jagung, mulai dari menjaga kolesterol, kadar gula darah serta memenuhi kebutuhan serat harian sehingga bisa menjaga kesehatan pencernaan.

Hingga kini, nasi jagung masih terus dikonsumsi dan cara mengolah yang paling sederhana adalah dengan menanaknya bersama dengan beras. Bahkan uniknya, nasi jagung sering membuat banyak orang merasa ingin bernostalgia dengan ketardisionalan nasi jagung karena memberi kesan pedesaan yang alami dan nyaman. Nasi jagung juga bisa jadi pengganti nasi beras putih untuk pelaku diet sehat.

Wah, ternyata seperti itu asal mula sejarah nasi jagung yang seringkali dijual dengan bungkusan daun pisang. Bukan hanya enak namun juga menyimpan cerita yang unik.

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading