Sukses

Lifestyle

Ingin Segera Menopause, Perempuan Ini Kisahkan Penantian Panjangnya

Fimela.com, Jakarta Siapapun pada akhirnya pasti akan mengalami menopause, terutama perempuan. Setiap perempuan memiliki tubuh dan hormon yang berbeda-beda, tidak semua orang mau berbagi pengalaman terkait menopause, terutama saat mereka mengalaminya.

Sementara beberapa perempuan tidak mengalami apa-apa, selain menstruasi mereka berakhir, perempuan lainnya mengalami banyak sekali efek samping, termasuk hot flashes, penambahan berat badan, dan perubahan hormon. Tidak ada yang mengetahui dengan pasti kapan kamu akan mulai menopause, kebanyakan dokter membuat tebakan berdasarkan kapan ibu atau nenekmu mengalaminya.

Ibu Leslie Rasmussen menjalani histerektomi di usia 40-an dan ada desas desus di keluarganya bahwa neneknya mengalaminya di usia 60-an. Leslie sendiri membayangkan bahwa ia akan berhenti menstruasi di usianya yang ke 47 tahun, namun ternyata tubuhnya tidak berada di halaman yang sama.

Saat Leslie berusia 48 tahun, hampir semua temannya, bahkan yang lebih muda telah mengalami menopause. Mereka tidak perlu khawatir lagi membawa produk feminin saat liburan, barang-barang yang masih menyita ruang di koper Leslie, di mana ia sebenarnya bisa membawa sesuatu yang lebih penting.

Leslie masih sering mengalami kram, merasa tidak enak, mulai menangis ketika acara favoritnya dibatalkan, namun menstruasinya tidak juga datang sampai 2 bulan ke depan. Setiap tahun pada hari ulang tahunnya, Leslie akan berpikir bahwa tahun itu adalah waktu di mana menstruasinya akan berhenti dan masa menopause akan segera datang.

 

 

Leslie tak kunjung mengalami menopause, menstruasinya masih terus datang

Ketika ia berusia 50 tahun, menstruasinya masih belum hilang, namun hot flashes dan keringat masih sering menyerang. Sepanjang malam, Leslie akan berguling dan melempar selimut hanya untuk memakainya kembali saat ia mulai merasa kedinginan, hingga suatu hari, suaminya membelikan Leslie kipas angin untuk diletakkan di sisi tempat tidurnya.

Saat Leslie berusia 51 tahun dan anak bungsunya berangkat ke perguruan tinggi, ia yakin tubuhnya akan mendapat semacam peringatan bahwa ia berada di tahap kehidupan yang baru. Bukan ingin menyingkirkannya, Leslie hanya ingin agar organ reproduksinya tidak aktif lagi.

Di usia yang ke 52 tahun, pada pertemuan dengan dokter kandungan tahunannya, Leslie bertanya kapan ia akan berhenti menstruasi, namun dokternya justru mengatakan bahwa ia beruntung. Dokter tersebut mengatakan jika seorang perempuan masih mengalami menstruasi, itu berarti kadar estrogennya belum turun, sehingga jantungnya akan lebih sehat, berat badannya lebih mudah dikendalikan, dan ia akan merasa lebih muda.

Ketika Leslie berusia 53 tahun dan sedang mengerjakan novel debutnya, ia menyadari bahwa ia telah menjalani 3 bulan tanpa menstruasi. Lalu 4, 5, dan 6 bulan.

Walaupun ragu-ragu, namun Leslie tetap bersemangat. Ia membeli sebotol sampanye dan merayakannya, keesokan paginya, ia menstruasi dan harus membuang sisa botolnya.

Ketika akhirnya menstruasinya berhenti, Leslie merasa hidupnya seperti baru lagi

Beberapa tahun kemudian, Leslie masih merasa bahwa semesta menggodanya, sampai akhirnya ia berusia 55 tahun. Ia sibuk menyelesaikan novelnya ketika ia menyadari belum menstruasi dalam 8 bulan, namun ia tidak mau tertipu lagi.

Bulan demi bulan Leslie menunggu dan ketika akhirnya ia kembali ke ginekolog 5 bulan kemudian, dokternya bertanya kapan menstruasi terakhir dan Leslie menjawab bahwa itu setahun lebih sebulan yang lalu. Akhirnya Leslie bebas.

Saat kamu remaja dan pertama kali mengalami menstruasi, kamu akan diberi tahu bahwa saat itu kamu adalah seorang perempuan. Sama halnya dengan menopause sebagai salah satu dari banyaknya transisi kehidupan.

Ketika akhirnya Leslie telah menopause, anak-anaknya sudah mandiri, mereka memberinya waktu untuk mengenal dirinya lagi. Leslie merasa memiliki lebih banyak energi, lebih cerdas, lebih bijaksana, dan ia tahu apa yang diinginkan oleh dirinya, ia memiliki waktu untuk mengejarnya.

Leslie berharap ia tahu semua ini ketika ia masih muda, namun ia percaya masyarakat telah perlahan-lahan berubah. Lagipula, akhirnya mereka memiliki wakil presiden perempuan pertama yang berusia 50-an dan tidak ada yang menyebutnya tua.

Para orangtua perlu memberi tahu anak-anak mereka bahwa menopause bisa datang kapan saja dan mereka masih memiliki banyak waktu untuk menjadi produktif dan berkontribusi pada dunia sekitar. Bukankah semua orang harus bisa merangkul waktu yang mereka miliki untuk hidup?

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading