Sukses

Lifestyle

Pornografi Picu Anak Lakukan Kejahatan Seksual

Fimela.com, Jakarta Belakangan ini anak-anak menjadi korban. Bahkan ada yang menjadi pelaku kejahatan seksual. Tentu hal ini sangat memprihatinkan dan tak bisa didiamkan. Ratusan orang dari berbagai Sekolah Menengah Pertama, Menengah Atas, mahasiswa, para orangtua, dan berbagai kelompok, hadir dalam acara bertema “Kerentanan Anak dari Kejahatan Seksual di Internet” yang diadakan di ruang Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (21/5).

Hadir sebagai pembicara Juhadi dari BPMPKB DKI Jakarta, Direktur Pemberdayaan Informasi Keminfo Mariam F Barata, Executive Director ICT Watch Donny B.U, dan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Maria Advianti. Acara yang dibuat oleh Komunitas Orang Muda dan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (Kompak) itu, memiliki beberapa kegiatan di antaranya nonton bareng dan diskusi tentang film Trust.

Dalam diskusi disimpulkan peranan orangtua paling penting selain pemerintah dan lembaga untuk mencegah anak menjadi korban dan pelaku kejahatan seksual. Maria Advianti mengatakan, pornografi merupakan salah satu pemicu yang bisa menstimulasi anak melakukan kejahatan seksual. Oleh karena itu, peranan orangtua diperlukan lebih besar sebagai fungsi pengawasan untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual.

Suasana diskusi bertema “Kerentanan Anak dari Kejahatan Seksual di Internet” yang diadakan di ruang Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (21/5). (Foto: Bintang.com/Dadan Eka Permana)

“Di sini pentingnya literasi internet di sekolah dan juga di rumah. Peranan orangtua harus lebih besar dengan membimbing dan membatasi pemakaian internet. Sebab informasi negative di internet sangat luar biasa banyak,” kata Maria. Orangtua juga, diimbau Maria harus bisa aktif berkomunikasi dengan anak. Sebab kalau tidak, bisa menyebabkan anak lebih nyaman menjalin komunikasi dengan orang asing di dunia maya.

Dan tidak sedikit kasus anak yang dijebak oleh orang tak dikenal melalui media sosial untuk dijadikan objek kejahatan seksual. “Jika orangtua jarang bertemu dan berkomunikasi, tidak menutup kemungkinan anak mencari figure lain yang belum tentu aman buat mereka,” ucapnya.

Suasana diskusi bertema “Kerentanan Anak dari Kejahatan Seksual di Internet” yang diadakan di ruang Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (21/5). (Foto: Bintang.com/Dadan Eka Permana)

Selain itu, agar anak terhindar dari kejahatan seksual, pilihan berbusana juga penting sebagai tindak pencegahan. “Pakaian yang mengundang syahwat sebaiknya dihindari. Saya bukan menyalahkan pakaian sebagai penyebab pemerkosaan.Tapi menjaga diri juga penting sebagai tindak pencegahan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informasi Keminfo Mariam F Barata mengharapkan dengan adanya literasi internet bisa tercipta generasi sehat dalam menggunakan internet. “Selama ini Kominfo sudah memblokir banyak konten porno. Tapi ditutup 1000, malah tumbuh 2000. Oleh karena itu kalau masyarakat yang mengetahui adanya situs porno, cepat laporkan kepada kami agar cepat ditutup,” kata Mariam.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading