Sukses

Lifestyle

Berburu Harta Karun di Kamboja

Fimela.com, Jakarta Dari sekian banyak wilayah incaran pelancong, Asia Tenggara sangat mungkin jadi kawasan yang paling mudah membuat jatuh cinta. Makanannya enak. Transportasinya cukup terjangkau. Pilihan tempat bermalamnnya sangat variatif. Panorama alam dan kearifan lokal bisa diperoleh semudah bernapas.

Namun demikian, sebagaimana keping wilayah lain di Bumi, kepopuleran negara-negara Asia Tenggara tak berada di satu garis lurus. Ada yang diminati (terlalu) banyak turis, sementara sisanya malah jarang dijamah. Bila kamu tengah ingin melakoni perjalanan ke area di kategori kedua, maka Kamboja bisa jadi pilihan terbaik untuk singgah.

Dengan kerumunan turis dalam jumlah tak terlalu banyak, apalagi kalau singgah di selain musim liburan, sejumlah traveler mendeskripsikan perjalanan ke negara tetangga Thailand ini sebagai ekspedisi berburu harta karun. Persepsi tersebut didukung sejumlah situs ternama di Kamboja yang kebanyakan merupakan candi kuno berusia ribuan tahun. Jadi, begini lho cara berburu harta karun di Kamboja menurut cntraveler.com.

Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja. (Sumber Foto: ooaworld.com)

Siem Reap. Kunjungan ke Siem Reap bagi kebanyakan pelancong adalah semata tentang satu hal, yakni bertandang ke Angkor Wat, kompleks candi abad ke-12 yang menakjubkan. Sampai, kamu akan sekali melihat matahari terbenam dan terbit keesokan hari, kemudian pergi menuju destinasi selanjutnya.

Memang jadi agenda wajib, namun Siem Reap sendiri tak lagi semata destinasi overnight. Bermunculannya deretan bar, restoran, galeri, dan boutique yang dikelola penduduk lokal membuatmu harus tinggal setidaknya tiga hari empat malam. Siem Reap bukanlah kota besar, namun tak bisa jua dijelajah hanya dalam satu hari.

Jelajah Siem Reap Lebih Jauh

Mulai perjalananmu dari Kandal Village, kawasan ramah perjalan kaki yang merupakan rumah bagi sederet boutique, spa, dan bar. Pemberhentian wajib di sini ada di Sirivia, di mana ia menjual busana berbahan kulit dan cotton tunic. Selepas itu, kamu bisa pergi ke FCC Angkor, mini kompleks dari deretan toko dan restoran sebelum bertolak ke Eric Raisina.

Masih memanjakan diri dengan produksi busana lokal, di mana kamu akan temukan banyak pakaian berbahan dasar sutra dengan kualitas wahid. Selanjutnya, singgahlah di 1961. Bangunan yang terdiri dari sejumlah lantai, kolektif sejumlah seniman, berada satu di dalam bangunan Khmer abad pertengahan. Tempat ini merupakan ruang yang mungkin biasa ditemukan di Portlandia atau Lisbon.

1961, Siem Reap, Kamboja. (Sumber Foto: tinoindra/Instagram)

Tempat ini dikatakan selalu dipenuhi energi dari konstannya ritme pergantian seniman dan pengunjung lokal, di mana mereka menghabiskan waktu di sini untuk menulis, menggambar, dan mengambil foto. Jangan pergi tanpa membeli satu-dua barang dari boutique.

Dengan menyambangi tempat-tempat yang jauh dari jalur turis, dikatakan kamu akan lebih memahami bagaimana budaya setempat bergulir. Menghabiskan waktu di Siem Reap dengan begitu banyak atraksi untuk dilihat bisa jadi salah satu cara untuk merealisasikan ingin tersebut. Jadi, sudah siap berburu harta karun di Kamboja?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading