Sukses

Lifestyle

Apa Itu Hari Tasyrik?

Fimela.com, Jakarta Beberapa hari ini ramai berita soal beberapa nelayan yang ditangkap di perairan kawasan Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara lantaran melaut di Hari Tasyrik. Mungkin banyak dari kamu yang bertanya-tanya tentang aturan tersebut. Dilansir dari Antara, Selasa (5/9/2017), aturan larangan melaut di Aceh tersebut sudah berlaku sejak masa Kerajaan Aceh yang kala itu masih dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda dan pejuang Aceh dari kamu perempuan Mahayati.

Sejak saat itu hingga kini aturan tersebut masih terus ditaati oleh masyarakat Aceh, meskipun terkadang ada saja nelayan yang membandel. Larangan tidak melaut tersebut tidak hanya berlaku pada Hari Raya Idul Adha sampai berakhirnya Hari Tasyrik selama tida hari, tetapi juga berlaku terhadap hari-hari tertentu, seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Kenduri Laot, Kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW, dan 17 Agustus.

Lalu apa sih Hari Tasyrik dan kenapa saat hari tersebut umat Muslim dilarang berpuasa? Imam Nawawi rahimahullah berkata,”Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah).”

Sementara itu, Ibnu Rajab mengatakan,”Kita dilarang berpuasa pada Hari Tasyrik karena Hari Tasyrik adalah hari raya kaum muslimin, disamping hari raya qurban. Karena itu, tidak boleh puasa di Mina maupun di daerah lainnya, menurut mayoritas ulama. Tidak sebagaimana pendapat Atha yang mengatakan, sesungguhnya larangan puasa di Hari Tasyrik, khusus bagi orang yang tinggal di Mina.”

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading