Sukses

Lifestyle

6 Kebiasaan yang Jadi Biang Kerok Munculnya Infeksi Jamur

Fimela.com, Jakarta Infeksi jamur pada daerah kewanitaan memang sangat mengganggu. Soalnya, celana dalammu pasti jarang terasa kering. Akibat lembabnya area labia, kamu sering merasa sangat gatal. Apa lagi di malam hari. 

Jamur yang bersarang di 'bawah' sana, biasanya juga akan bercampur dengan bakteri dan juga kuman. Keduanya datang dari mana saja. Bisa jadi dari tubuhmu sendiri yang nggak bersih, atau bisa juga dari lingkungan bahkan orang lain. 

Karena adanya kuman dan bakteri inilah, akhirnya membuat timbulnya infeksi. Dan kalau malam, kamu bakal struggle banget buat nggak menggaruk daerah seputar vagina. 

Nggak menggaruknya memang pilihan yang paling aman. Tapi alangkah baiknya kalau kamu bisa mencegah hal ini terjadi. Dilansir dari Prevention, adanya infeksi jamur pada vagina ternyata datang dari kebiasaanmu sehari-hari. Apa saja, sih?

Gula

Ya, faktor pertama ternyata merupakan gula yang terkandung pada makananmu sehari-hari. Makanan yang mengandung banyak gula akan memengaruhi kadar gula pada darah. Nah, gula darah yang tinggi bisa memengaruhi jumlah keseimbangan pH pada area kewanitaanmu. Karea nggak seimbang pH-nya, vagina akhirnya menjadi rumah baru bagi jamur, bakteri, dan kuman. 

Pakaian Olahraga

Begini cara cerdas agar kamu tetap bisa olahraga saat cuaca panas. (Sumber Foto: PureWow)

Nggak ada yang salah mengenakan pakaian olahraga. Tapi, kalau pakaian olahraga itu lembab dan kamu nggak menggantinya seharian, ini juga bisa menyebabkan timbulnya infeksi jamur. Soalnya, jamur dan bakteri suka banget sama tempat yang lembab dan hangat. 

Celana Ketat

Mix and match busana kantor dengan legging. (pinterest)

Memang, mengenakan jeans atau celana ketat akan membuatmu terlihat lebih seksi. Tapi, kalau bisa jangan terlalu lama memakainya. Karena, celana ketat bisa membuat area kewanitaan lembab juga, lho! 

Lupa Ganti Tampon

Pembalut vs Tampon, manakah yang terbaik untuk dipakai saat menstruasi? (Sumber Foto: Verywell)

Kamu yang menggunakan tampon, mungkin merasa sangat nyaman karena nggak ada yang mengganjal seperti memakai pembalut biasa. Tapi, kamu harus mengganti tampon setiap habis buang air da juga setiap 4 jam sekali. Jangan sampai lebih, ya! Karena akan mengubah pH dan juga menimbulkan banyak bakteri. 

Seks tanpa Kondom

Dokter memasukkan kondom untuk menyelematkan nyawa seorang pria yang usai telan tutup botol bir. (Via: Menshealth.com)

Meskipun infeksi jamur bukan termasuk penyakit menular seksual (STD), kamu tetap bisa mendapatkan infeksi itu dari pasanganmu. Apa lagi kalau setelah sembuh, kamu mengalami infeksi lagi dan lagi. Biasanya, dokter juga akan ikut memeriksa kesehatan kelamin dan reproduksi pasanganmu. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading