Bagaimana Menghadapi Si Biang Onar Di Kantor?

Saat kita terjun ke dunia kerja, pastinya kita harus sudah siap untuk bisa berinteraksi dan bekerja sama dengan berbagai macam karakter. Setiap orang yang terjun ke dunia kerja, secara otomatis dianggap sudah memiliki pemikiran yang lebih matang dan dewasa dibandingkan dengan mereka yang masih duduk di bangku universitas.

Tapi, bagaimana kalau kamu dihadapkan dan “dipaksa” untuk ber-partner kerja dengan orang yang emosinya mudah meledak-ledak dan bahkan hingga mendapat julukan Biang Onar? Sampai batas mana sih kamu bisa menoleransi keributan Si Biang Onar di kantor? Dan bagaimana “membungkam” mulutnya tanpa harus membuatnya tersinggung dan semakin meledak-ledak?

“Orang yang emosinya mudah meledak-ledak menunjukkan bahwa orang tersebut belum matang secara psikologis dan bisa dikatakan belum siap untuk bekerja. Mengendalikan perasaan dan emosi sebenarnya adalah sesuatu yang bisa dipelajari oleh setiap orang,  terlebih oleh manusia dewasa,” ujar Fara Dwi Andjarsari, S. Psi., M. Psi, Psi, dosen Psikologi Universitas YAI saat ditemui tim FIMELA.com.

Pernah nggak sih kamu harus berada satu kantor dengan orang yang di saat dia senang ataupun sedih bisa mengganggu kenyamanan seisi penghuni di kantor? Belum matangnya seseorang dari sisi psikologis adalah salah satu faktor yang membuat orang tersebut menjadi Biang Onar di kantor. Mungkin ada sebagian dari kamu yang masih bisa menoleransi keributan yang diciptakan oleh Si Biang Onar, tapi bagaimana jika keributan yang dibuat Si Biang Onar sudah sampai pada tahap mengganggu produktivitas kerja?

Pendekatan secara personal adalah jalan terbaik untuk bisa meredam emosi orang yang mudah meledak-ledak. "Semua orang tentu ingin diperlakukan dengan baik maka untuk menegur teman yang menjadi biang onar di kantor pun sebaiknya disampaikan dengan cara yang bersahabat. Misalnya, ajak keluar makan siang bersama dan dalam suasana yang penuh tawa, kamu bisa menyampaikan maksudmu secara perlahan. Jika orang tersebut cukup cerdas dan mau belajar, secara perlahan pasti dia akan berubah,” Mbak Fara menjelaskan.

Tapi, bagaimana bila ternyata Si Biang Onar tidak bisa berubah walaupun sudah dilakukan usaha pendekatan secara personal? Banyak orang bilang bahwa kesabaran itu nggak ada batasnya, tapi pada kenyataannya kesabaran adalah sesuatu yang masih bisa diukur karena adanya titik jenuh pada setiap manusia.

Pastinya bukan nggak mungkin kamu yang sudah merasa sangat terganggu oleh keberadaan Si Biang Onar, terlebih sudah mengganggu produktivitas kerja, melaporkan semua perilakunya kepada atasanmu dengan harapan Si Bos bisa menegurnya. Tentunya niatmu melaporkan kelakuan Si Biang Onar bukan untuk membuatnya mendapat surat peringatan dari kantor, tapi untuk menyadarkan Si Biang Onar bahwa perilakunya selama ini salah dan sudah mengganggu seisi kantor.

Namun, jika sudah sampai tahap teguran atasan Si Biang Onar nggak juga berubah, ini menandakan ada “sesuatu” yang salah pada psikologis Si Biang Onar. “Jika ada orang yang nggak bisa berubah dengan sentuhan-sentuhan secara personal, itu menandakan bahwa karakter kepribadiannya tersebut harus ditangani secara profesional. Yang dimaksud profesional di sini adalah melakukan konsultasi dengan psikolog atau mungkin psikiater untuk bisa membuatnya lebih mengontrol emosi,” Mbak Fara memberi saran.

Jadi, Fimelova, kalau kamu menemukan karakter orang seperti ini di kantormu coba jangan langsung menjauhi atau bahkan memusuhinya. Lakukan pendekatan demi pendekatan secara personal kepada Si Biang Onar demi mengembalikan kenyamanan penghuni kantor.