Sukses

Lifestyle

Jariku Tak Berfungsi Sempurna, Tapi Aku Tetap Bisa Jadi Desainer

Sebagai seorang desainer atau arsitek, fungsi dan kekuatan jari-jari tangan sangatlah penting. Rasanya sulit untuk mendesain dan merancang sesuatu di komputer tanpa menggunakan tangan. Tapi bagaimana jika karena kondisi tertentu, kita tak lagi bisa menggunakan jari-jari tangan kita?

Ketika Michelle Vandy magang sebagai arsitek, ia harus bekerja berjam-jam lamanya. Belum lagi dengan pekerjaan membuat ilustrasi untuk proyek buku temannya. Sehari, ia bisa bekerja 10-15 jam. Namun, lama-kelamaan, lengannya terasa kram dan berkedut. Sampai pada akhirnya jari-jari tangannya kehilangan semua kekuatannya.

Michelle pun terpaksa menggunakan mouse dengan tangan kiri. Rupanya ia mengalami kondisi yang disebut repetitive strain injury (STI), yaitu semacam cedera pada persendian akibat ketegangan pada otot atau saraf karena suatu aktivitas fisik tertentu yang dilakukan terus menerus dan dalam waktu yang lama.


Bekerja dengan jari-jari tangan jadi terasa sangat menyakitkan. Tapi bagaimana ia bisa bekerja jika jari-jari tangannya tak berfungsi dengan baik? Mengingat pekerjaannya selalu melibatkan kelincahan dan kekuatan jari-jari tangan.

Alat bantu Michelle saat mendesain. | Foto: copyright lifebuzz.com

Akan tetapi, Michelle tak menyerah. Dilansir dari lifebuzz.com, dengan bantuan sang ayah, ia akhirnya bisa menciptakan alat yang bisa digunakan untuk membantunya mendesain. Alat yang terbuat dari sebuah Manfrotto 492 table tripod, satu buah Apple Magic Trackpad, dan sebuah tripod adapter plate itu bisa membantu Michelle mendesain dengan menggunakan hidung dan bibirnya. Ia tak perlu mengandalkan jari-jari tangannya lagi untuk membuat karya desain yang sempurna.
Hasil karya Michelle dengan bantuan alat khusus yang dibuatnya bersama sang ayah. | Foto: copyright lifebuzz.com
Michelle telah menggunakan alat dan metode ini selama bertahun-tahun. Kini, ia bisa menghasilkan karya desain yang sama detailnya dengan karya yang ia hasilkan dengan menggunakan jari-jari tangannya.

“When you do what you love, the seemingly impossible becomes simply challenging, the laborious becomes purposeful resistance, the difficult loses its edge and is trampled by your progress.”― Steve Maraboli, Life, the Truth, and Being Free


Ladies, mungkin kita akan langsung menyerah saat ada hambatan yang menghadang kita untuk berkarya. Tapi jika kita hanya diam dan tak melakukan apa-apa, selamanya kita tak akan bisa berkarya. Setiap kesulitan pasti ada jalannya. Setiap masalah pasti ada solusinya. Do you agree?



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading