Sukses

Lifestyle

Rahasia Sukses Bisnis Fashion ala Ria Miranda

Siapa yang tak kenal desainer yang indetik dengan warna pastel, Ria Miranda. Kesuksesannya dalam mengembangkan bisnis busana muslim patut kita tiru, Ladies. Sebab Usaha yang dibangun bersama suaminya, Pandu Rosadi berhasil menembus pasar global. Tidak hanya itu, bisnis ini juga berhasil merangkul beberapa pelanggan setia yang tergabung dalam komunitas Ria Miranda Royal Consumer (RMLC) di beberapa kota besar di Indonesia. Ditemui di acara talkshow Fashionpreuner, Pandu membeberkan beberapa rahasia yang selalu diterapkan dalam menjalankan bisnisnya.

Salah satunya yaitu, Brand identity atau usaha untuk memperkuat branding terhadap label Ria Miranda. Bahkan menurut Pandu, brand bukan hanya sekedar mencantumkan logo namun harus mampu menggambarkan nilai dan karakter produk yang mereka hasilkan.

"Whats your brand DNA? adalah semacam jiwanya seperti personality. Misalnya Ria yang dikenal feminin dan itu sudah melekat," ungkap Pandu di Conclave, Jakarta Selatan.

Ria Miranda | Copyright: Redaksi Vemale

Selain itu kamu harus mengikuti tren, kamu juga harus pintar beradapatasi dengan pelanggan. "Kita harus tau brand DNA seperti apa, menginspirasi atau tidak, kalau bisa lebih down to earth," ungkap Pandu.

Pada acara yang didukung oleh Wardah Cosmetics ini, Pandu menjelaskan jika brand merupakan self identity untuk menggambarkan image Ria Miranda pada pelanggan. Sehingga mampu diterjemahkan jika label Ria Miranda sebagai busana yang simpel, jauh dari kesan bling-bling dan tinggi akan social awarness.

"Jadi kita mau menekankan bahwa terlihat mewah tidak perlu dengan pakaian yang ribet, cukup dengan pakaian yang simpel, orang akan mengetahui karakteristik kita," tambahnya.

Pandu juga menjelaskan untuk membuat bisnis yang kita miliki sukses, buatlah tim yang solid. Kamu harus tahu pasar yang kamu tuju siapa, sehingga tahu berapa harga yang harus kamu buat. Jika kamu ingin membentuk sebuah tim carilah yang memiliki misi yang sama, namun cari kemanpuan yang berbeda pada setiap orang.

Selain itu, Pandu juga memberi masukan untuk jeli melihat pasar yang potensial. Bahkan, untuk dapat diterima di pasar yang lebih luas harus siap memperbaiki kualitas produknya.

"Ciptakan produk yang baik, berkualitas dengan desain yang lain dari yang lain, hal ini yang membuat produkmu laku. Butuh waktu untuk menjadi brand kita besar, jadi kuncinya sabar," tambah Pandu.

"Pada tahun 2010-2011 orang lebih menyukai colourfull. Lain halnya tahun ini, kini trend dengan warna yang lebih soft seperti monokrom atau pastel sedang dicintai. Begitu pun dengan model kerudung. Dulu orang senang sekali menambahkan aksesoris atau model kerudung yang diikat-ikat, kini orang suka yang lebih simpel. Kita harus tau trend pada masanya dan ketika berubah sebagai pengusaha busana muslim kita harus pintar beradaptasi,"paparnya.

(vem/asp/apl)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading