Sukses

Lifestyle

Pria Seperti Karet Gelang, Wanita Seperti Gelombang

Ladies, pernah nggak kamu merasa aneh dengan sikap pria yang tiba-tiba menarik diri? Padahal tadinya hubungan berjalan baik-baik saja, sangat harmonis malah. Kamu berusaha untuk mencari tahu dan memulihkan kondisinya, tapi yang terjadi situasi makin memburuk. Hm... .

Seperti dalam bukunya Men are from Mars, Women are from Venus, John Gray mengibaratkan pria sebagai makhluk Mars dan wanita sebagai makhluk Venus. Berasal dari "dua planet" yang berbeda, cara mereka berkomunikasi pun tak sama. Dalam menjalin sebuah hubungan pun, pria diibaratkan karet gelang sementara wanita diibaratkan seperti gelombang. Apa maksudnya?

Pria yang mencintai wanita pun secara berkala merasa perlu menarik diri sebelum dapat lebih mendekat
John Gray menjelaskan bahwa karet gelang adalah kiasan sempurna untuk memahami siklus keakraban laki-laki. Dijelaskan pula bahwa pria secara otomatis berubah-ubah antara membutuhkan kedekatan dan kemandirian. Hal ini menjelaskan kenapa pria yang tadinya begitu romantis, mendadak menjauhkan dirinya. Bagi wanita, hal ini mungkin sangat aneh dan tak masuk akal. Kalau memang cinta, kenapa harus menarik diri?

Pria seperti karet gelang./Copyright shutterstock.com

Pada dasarnya, pria mulai merasakan kebutuhan akan kemandirian dan kebebasan setelah memuaskan kebutuhan mereka akan kehangatan. Sehingga dia mengambil waktu atau jeda untuk menarik diri. Bahkan kadang pria sendiri tak tahu kenapa dia ingin menarik diri, antara memang karena sudah merasa terlalu banyak bergantung atau memang sedang ingin jadi dirinya sendiri. Tapi, ibarat karet gelang yang ditarik (menggambarkan kondisinya yang menarik diri), saat tenaganya sudah habis, ia akan kembali berdekatan untuk mencapai kehangatan. Bisa dibilang hal ini dilakukan pria untuk menjaga perasaannya tetap sama dan seimbang pada orang yang dicintainya.

Harga diri wanita naik-turun seperti gelombang
"Dalam menjalin hubungan, kaum pria suka menarik diri, kemudian mendekat lagi, sementara kaum wanita naik-turun kemampuannya untuk mencintai diri sendiri dan orang lain," tulis John Gray dalam Men are from Mars, Women are from Venus. Kamu mungkin juga pernah mengalaminya sendiri, ladies. Saat kita merasa dicintai, harga diri kita akan naik dan turun seperti gelombang. Saat merasa senang, hati bisa berbunga-bunga seolah mencapai suatu puncak. Namun, perasaan senang itu bisa tiba-tiba berubah hingga akhirnya terhempas turun. Tapi begitu perasaan mencapai dasar, dalam waktu singkat bisa berubah lagi menjadi senang dan gelombang akhirnya naik lagi. Kok bisa begitu ya?

Wanita seperti gelombang./Copyright shutterstock.com

Ada studi yang menyebutkan bahwa harga diri wanita umumnya naik-turun dalam suatu siklus antara 21 dan 35 hari. Meski tidak mutlak berkaitan dengan siklus haid, tapi rata-rata siklusnya adalah 28 hari. Dalam menjalin sebuah hubungan asmara, wanita memerlukan rasa aman. Kalaupun ia belum menemukan rasa aman, wanita bakal berusaha untuk pura-pura bahwa semuanya baik-baik saja dengan menekan perasaan-perasaannya sendiri. Kondisi emosional seperti ini bisa membuat suasana hati wanita berubah-ubah seperti gelombang tanpa bisa ditebak dengan pasti.

Pria dan wanita punya kecenderungan sendiri dalam berkomunikasi dan menata hati serta perasaannya. Sebelum saling menyalahkan, ada baiknya agar pria dan wanita bisa saling memahami. Setidaknya memang perlu lebih terbuka dan jujur kepada pasangan soal emosi dan perasaan yang dirasakan sesering mungkin.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading