Sukses

Lifestyle

LGBT dan Agama (11): Isu Homoseksual Menurut Agama Tao

Ladies, di artikel yang lalu, kita sudah membahas bagaimana Konghucu (Konfusianisme) menyikapi isu homoseksual. Ternyata kita ketahui bahwa Agama Konghucu cukup toleran menyikapinya, selama pelaku homoseksual itu menikah dengan lawan jenis dan meneruskan keturunannya. Kalau Agama Tao gimana ya, Ladies?

Menurut wikipedia.org, tidak ada keputusan yang bulat dari otoritas Tao dalam menyikapi prilaku homseksual dan pelakunya. Yang dilarang oleh Tao adalah penyalahgunaan seks. Konsekuennya sama seperti yang terjadi pada Konfusianisme, Ladies.

Beberapa menganggap prilaku homoseksual bukan masalah, dan sebagian yang lain menganggapnya masalah. Tapi, yang jelas adalah Tao menempatkan pernikahan yang normal sebagai bentuk hubungan yang paling ideal.

Oh iya, dan satu lagi nih. Tao melarang hubungan sejenis yang terlalu menggebu-gebu. Maksudnya adalah hubungan dengan rasa cinta yang sangat kepada sejenis. Bagi orang yang seperti itu, dikhawatirkan dia tak sudi memiliki keturunan dari wanita. Dan akhirnya tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai lelaki.

Meski Tao mendukung pernikahan normal, prilaku yang mengarah ke homoseksual pernah diterima oleh masyarakat Cina Kuno. Tepatnya pada era Dinasti Tang. Di era itu, bertukar puisi cinta di antara biarawati adalah hal yang lumrah.

Hampir sama dengan Agama Konghucu ya, Ladies? Mereka sama-sama memiliki pengikut yang berbeda pandangannya.

Selanjutnya kita akan beralih ke Jepang. Tau Agama Shinto? Shinto adalah Agama Tradisional Jepang. Kira-kira bagaimana ya Agama itu menyikapi prilaku homoseksual?

Jadi, jangan ke mana-mana, Ladies. Tetap di situs kesayangan kita ini.

 

Oleh: Sahirul Taufiqurrahman

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading