Sukses

Lifestyle

LGBT dan Agama (15): Isu Homoseksual Menurut Sainstologi

Ladies, di artikel sebelumnya kita sudah membahas Sains Religius, salah satu dari 4 agama modern yang kita bahas di artikel ini. Sekarang kita akan membahas Sainstologi dan pandangannya tentang homoseksual.

Sebelum itu, perlu kita bahas sedikit nih mengenai apa itu Sainstologi.

Menurut wikipedia.org, sainstologi adalah Agama yang didasarkan teori metafisik Dianetik. Dianetik ini adalah sekumpulan ide dan penerapannya yang terkait hubungan metafisik antara jasmani dan rohani. Jadi, sebenarnya Sainstologi lebih mirip Psikologi, Ladies.

Meski agama modern, Sainstologi berbeda dari Satanisme LaVey ataupun Sains Religius. Sainstologi menganggap prilaku homoseksual sebagai kelainan, penyakit dan penyimpangan seks.

Hubbard, pendiri Sainstologi, bersabda bahwa penyimpangan seksual seperti homoseksual, lesbianisme, sadisme seksual dan semua kelainan yang ada pada katalog Ellis dan Krafft-Ebbing adalah berbahaya bagi masyarakat.

Tapi, ini terjadi pada 1950, Ladies. Sainstologi ini lebih mirip agama tradisional yang lain (Hindu, Tao, Konghucu, Islam, Kriste, dll), pernah mengalami masa konservaitif lalu berubah menuju lebih liberal dan toleran.

"Gereja Sainstologi tidak mendikte prilaku seksual seseorang..." demikianlah yang ditulis oleh Melissa M. Wilcox dalam bukunya 'Introduction to New and Alternative Religions in America'.

Bagaimana, Ladies? Apakah Ladies merasa pengetahuan ini bermanfaat? Mana ada sih pengetahuan yang tidak berguna. Kalaupun Ladies menganggap ada, tinggal menunggu waktu, kok. Pengetahuan yang dirasa tidak berguna saat ini, mungkin sangat berguna di saat yang akan datang.

Selanjutnya masih ada agama modern terakhir, Ladies. Apa sih? Kita lanjutkan di artikel mendatang ya.

 

Oleh: Sahirul Taufiqurrahman

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading