Pengaruh Lagu terhadap Seksualitas

Ladies, tidak hanya di negara kita, namun penelitian terhadap lagu yang mengandung konten seksual juga sudah kerap dilakukan oleh banyak negara. Di Amerika Serikat contohnya, sudah ada banyak penelitian mengenai lagu-lagu dengan konten seksual dan efeknya terhadap para pendengarnya.

Sebenarnya, musik popular atau pop music sejak dari dulu selalu identik dengan cinta, sex, dan juga romansa. Salah satu contohnya adalah Let’s Do It, yang merupakan lagu popular di tahun 1928. Yang mulai meresahkan adalah fakta bahwa love, sex, and romance itu menjadi lebih explicit dewasa ini.

Setidaknya ada 297 lagu pop Amerika yang masuk dalam daftar lagu-lagu yang mengandung konten seksual. Ada banyak lagu popular yang merupakan lagu kesukaan para anak-anak muda, seperti Last Friday Night yang dipopulerkan oleh Katy Perry, What’s My Name yang dipopulerkan oleh Rihanna, dan juga Moves Like Jagger yang dipopulerkan oleh marron 5.

Menurut Deseretnews.com, lirik lagu tidak lagi membuat pendengarnya berimajinasi. Lirik yang terlalu ekplisit bisa dibilang mematikan kreativitas seseorang dalam berimajinasi.

Selain itu, kebanyakan lagu pop jaman ini tidak lagi membungkus sex dan penggunaan obat-obatan terlarang serta alkohol dengan lirik yang lebih sopan. Sehingga, pesan tentang sex, penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol lebih mudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar pendengar.

Hasil penelitian yang berjudul Exposure to Sexual Lyrics and Sexual Experiences among urban Adolescence menunjukkan bahwa mereka yang sering mendengar lagu dengan lirik nakal mengaku dua kali lebih banyak terlibat dalam hubungan seksual.

Wah berarti bisa dibilang remaja Indonesia banyak yang galau gara-gara terlalu banyak mendengarkan lagu mellow, Ladies. Bagaimana menurut Anda, Ladies?

Oleh: Nastiti Primadyastuti