Sukses

Lifestyle

Bekerja dengan Sepenuh Hati, Wujud dari Syukur Kita pada Tuhan

Fimela.com, Jakarta Mengubah rutinitas di tengah panedemi virus corona ini memang tidak mudah. Mengatasi rasa cemas dan was-was pun membuat kita tak nyaman. Kita semua pun berharap semua keadaan akan segera membaik. Melalui Lomba Share Your Stories: Berbagi Cerita tentang Pandemi Virus Corona ini Sahabat Fimela berbagai cerita dan harapannya di situasi ini. Langsung ikuti tulisannya di sini, ya.

***

Oleh: Eryza Jazid Adam

"Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat dan kesabaran adalah langkah awal kesembuhan." (Ibnu Sina)

Pancemi virus corona memang menyebabkan banyak kerugian dalam bidang kehidupan yang krusial, yaitu pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Semuanya dibuat sakit oleh virus corona. Kegiatan pendidikan harus diliburkan, akses terhadap fasilitas kesehatan menjadi dibatasi, hingga maraknya PHK. Semua itu tidak hanya terjadi di ibu kota negara. Namun, hingga ke daerah di luar ibu kota.

Di tengah situasi pandemi virus corona, saya tetap bekerja seperti biasa karena perusahaan tempat saya bekerja bergerak dalam bidang penjualan BBM. Banyak efisiensi yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk menghindari PHK mengingat omzet makin menurun. Tidak ada yang layak dipanjatkan selain ucapan syukur, karena saya masih bisa bekerja.

Rutinitas di kantor berjalan seperti biasa. Membuat dan mengirim laporan lewat e-mail atau Skype, sinkronisasi laporan ke cloud milik perusahaan, berbelanja kebutuhan kantor hingga menyetor uang ke bank. Protokol kesehatan pencegahan virus corona pun sudah diterapkan manajemen perusahaan. Selama Ramadan, saya pun bertugas menyediakan takjil untuk karyawan dan konsumen yang membeli BBM.

Saya was-was karena dalam situasi pandemi virus corona masih harus bekerja di luar kantor. Keluar masuk fasilitas umum yang berpotensi menjadi tempat penyebaran corona. Namun, saya berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan di luar kantor sama baiknya dengan pekerjaan di dalam kantor.

Tetap Menjaga Diri

Ketika berbelanja kebutuhan kantor saya lebih memilih toko atau supermarket yang menyedikan tempat mencuci tangan. Untuk transfer uang kantor yang jumlahnya kecil, saya siasati dengan melakukan transfer melalui ATM setoran tunai daripada mengantre di teller. Begitu pun untuk takjil, saya lebih memilih membeli di toko makanan yang terjamin kebersihannya.

Dalam situasi yang serba sulit dan tidak pasti karena pandemi, bagi yang masih bekerja, sikap profesional terhadap pekerjaan harus tetap kita jaga. Bekerja dengan sepenuh hati menjadi wujud dari syukur kita pada Tuhan. Di saat Tuhan mencabut nikmat bekerja dari banyak orang, jangan sampai kita malah tidak semangat bahkan moody dalam bekerja.

Soal besaran gaji yang berkurang bahkan THR yang belum tentu dibayarkan oleh perusahaan, jangan membuat kita terpuruk dan enggan untuk bekerja secara cerdas dan produktif. Yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan semua rezeki kita selama hayat masih di kandung badan. Burung pun keluar dari sarangnya di pagi hari dalam keadaan perut lapar dan kembali saat sore hari dalam keadaan perut kenyang karena sama-sama menjemput rezeki dari Tuhan.

Jangan panik menghadapi keadaan yang belum bisa membaik. Tetap tenang dan sabar dengan terus berusaha memperjuangkan hidup sesuai dengan kemampuan kita. Usaha dan doa adalah jalan terbaik agar kita bisa melewati berbagai krisis, termasuk krisis multidimensi karena pandemi corona.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading