Sukses

Lifestyle

Anak Derita Leukemia, Ibu Ini Memohon dan Menangis Agar Bisa Melewati Batas Daerah Saat Lockdown Corona

Fimela.com, Jakarta Meski keadaan di Cina, terutama Hubei dan Wuhan, kini telah jauh membaik, namun Cina masih membatasi beberapa wilayah. Kebijakan lockdown masih dijalankan untuk beberapa wilayah, seperti Jiujiang, Cina. Sayangnya, lockdown ini justru membuat para pasien non Corona justru kesulitan untuk mendapatkan pengobatan. 

Pasalnya, rumah sakit Wuhan sudah penuh dengan pasien yang masih menjalani karantina serta pengobatan Corona. Sedangkan, rumah sakit kecil lainnya memiliki keterbatasan dalam memberikan pengobatan dan perawat kepada pasien dengan penyakit kronis. 

Keadaan ini membuat seorang ibu, Lu, dan putrinya, Lu Ping tidak bisa melewati batas wilayah karena lockdown. Sementara, Lu Ping menderita Leukemia dan harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani kemoterapi. Sayangnya, rumah sakit di wilayah tempat dia tinggal sudah penuh dan harus menjalani kemoterapi di rumah sakit yang lebih besar. Sementara, rumah sakit tujuan berada di luar perbatasan. 

Lu akhirnya memohon para polisi dan petugas di perbatasan. Sembari bercucuran air mata, dia memohon agar anaknya dapat melewati batas dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan di rumah sakit Jiujiang. 

"Saya tentu saja sangat kesal karena kamu memeriksa dan mengobati pasien Corona, tapi penyakit putri saya (leukemia) juga perlu diperiksa dan diobati. Kamu tahu itu, kan?" kata Lu sambil menangis dan membungkuk saat memohon kepada para petugas di batas pemeriksaan wilayah. 

Diizinkan untuk Masuk Perbatasan

Usai menangis dan memohon, Lu dan putrinya akhirnya diperbolehkan untuk melewati batas. Mereka yang berada di Hubei akhirnya dijemput oleh ambulance untuk diantar ke RS Jiujiang. 

"Rumah sakit kecil di Hubei tidak bisa mengobatinya," kata Lu pada saat Reuters mewawancarainya di perbatasan. 

Sementara, para penjaga dan petugas pada awalnya tidak membolehkan mereka untuk melewati perbatasan, meski Lu Ping sudah meringkuk di pinggir jalan sembari menyelimuti dirinya menggunakan selimut tebal. 

"Kami hanya mau pergi ke rumah sakit lebih besar di Jianxi supaya dia bisa diperiksa. Ini memang masa yang sulit dan darurat, tapi pasien lain dengan penyakit lainnya juga harus diperhatikan," ujar Lu. 

Lu dan Lu Ping akhirnya diperbolehkan melewati perbatasan dengan cara dijemput tim medis dengan ambulan dan pemeriksaan suhu tubuh. 

#ChangeMaker

Simak Video Berikut

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading