Sukses

Lifestyle

Pelajaran yang Didapatkan dan Kembali Diingatkan Setelah Nonton Film KKN di Desa Penari

Fimela.com, Jakarta Film KKN di Desa Penari yang diputar di masa libur Lebaran berhasil membukukan lebih dari dua juta penonton dalam enam hari penayangannya. Film yang diadaptasi dari kisah nyata yang viral di tahun 2019 lewat utas Twitter oleh SimpleMan ini memang ditunggu-tunggu setelah sempat tertunda di masa awal pandemi.

Film garapan Awi Suryadi ini mengisahkan tentang enam mahasiswa yang tengah menjalani kuliah kerja nyata atau KKN di sebuah desa di kawasan Jawa Timur. Desa tempat kejadian disamarkan baik nama dan lokasi menjadi 'Desa Penari'.

Enam mahasiswa tersebut terdiri dari Nur (Tissa Biani), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Wahyu (Fajar Nugraha). Mereka tak menyangka, akan banyak menemukan kejanggalan dan hal mistis serta harus mengikuti aturan yang dibuat oleh kepala desa.

Seperti terlarang melewati hutan setelah jam 4 sore sampai tak boleh melewati batas gapura terlarang. Kisah tragis terjadi di akhir cerita, Bima dan Ayu meninggal dunia.

Setelah menonton film KKN di Desa Penari, kita diingatkan lagi serta mendapatkan pelajaran berikut ini; 

 

- Jangan melanggar hukum adat

Setiap daerah pasti memiliki aturan adatnya masing-masing. Seperti di Desa Penari yang punya aturan tidak boleh melewati gapura terlarang.

Seperti peribahasa, 'di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung'. Yang berarti bahwa seseorang sudah sepatutnya mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat tinggal dan tempat yang dikunjunginya.

 

 

- Menjaga ucapan

Selain menjaga sikap, kita juga harus berhati-hati dengan lisan. Karena barangkali ucapanmu akan dikabulkan dan kejadian.

Seperti saat scene Wahyu mengendarai motor bersama Widya di hutan. Lalu Wahyu berujar "Kalau motor mogok, mati kita." Tak lama motor tiba-tiba langsung mogok dan menyasar ke desa gaib.

 

 

- Percaya bahwa makhluk gaib itu ada

 

Kita hidup saling berdampingan meski berbeda alam. Sebaiknya saling menghargai keberadaan satu sama lain.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading