Sukses

Lifestyle

Heboh Lukisan Mona Lisa Dirusak dengan Krim Kue oleh Aktivitis Lingkungan Hidup, Ada Apa?

Fimela.com, Jakarta Lukisan Mona Lisa menjadi salah satu lukisan fenomenal sepanjang masa. Lukisan karya Leonardo da Vinci itu juga memiliki banyak cerita yang cukup menarik untuk disimak.

Baru-baru ini, lukisan Mona Lisa yang terpajang di Louvre Museum di Paris dirusak oleh seorang pengunjung pada Minggu (29/5/2022) waktu Paris. Pengunjung tersebut melumuri lukisan Mona Lisa dengan krim kue.

Beruntung, lukisan Mona Lisa dilindungi oleh kaca. Sehingga lumuran krim kue tersebut tidak benar-benar merusak karya legendaris itu.

 

Dilakukan aktivis lingkungan hidup

Pengunjung yang melumuri lukisan Mona Lisa dengan krim kue merupakan seorang pria yang menyamar sebagai wanita dan duduk di kursi roda. Dalam penyamarannya, pengunjung tersebut berada di paling depan barisan dan secara tiba-tiba berdiri untuk melempari kue ke arah lukisan Mona Lisa.

Diketahui pelaku perusakan lukisan Mona Lisa ini merupakan seorang aktivis lingkungan hidup. Saat terjadinya aksi penyerangan, pelaku menggambarkan perhatiannya terhadap perubahan iklim.

 

 

Langsung dibawa petugas

Para petugas museum yang bertugas langsung bergegas untuk mengeluarkan pria itu dari ruangan. Sementara para pengunjung hadir terus memotret situasi tanpa henti.

Lukisan Mona Lisa ini dibuat antara 1503 dan 1519 oleh Leonardo da Vinci. Lukisan tersebut di pajang museum Louvre di Paris dengan kondisi terbuka namun terlindungi oleh kaca pengaman di bagian depan. Sehingga krim kue yang dilemparkan pengunjung tersebut tidak sampai merusak lukisan Mona Lisa.

 

Pernah terjadi kejadian serupa

Aksi seperti ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi pada lukisan Mona Lisa. Pada 1950an, seorang pria melemparkan asam sulfat yang memberikan efek pada lukisan. Di tahun yang sama, seorang murid Bolivian melempari lukisan dengan batu.

Pada 1974, seorang perempuan di kursi roda menyemprot cat merah. Perempuan tersebut bahkan menyemprotkan cat dari kursi rodanya saat berada di pameran di Tokyo. Aksi ini menjadi ekspresi ketidakpuasannya akan akses yang kurang landai.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading