Sukses

Lifestyle

Ketupat dan Silaturahmi di Indonesia, Inilah 9 Tradisi Lebaran Lainnya dari Berbagai Negara

Fimela.com, Jakarta Tiap-tiap negara di dunia memiliki tradisinya masing-masing dalam merayakan momen lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Di Indonesia sendiri. Lebaran identik dengan ketupat, opor, dan silaturahmi. Kurang lengkap rasanya jika tidak ada ketupat dan acara kumpul-kumpul bersama keluarga sembari saling bermaaf-maafan.

Tradisi lebaran tiap negara yang berbeda dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya faktor geografis dan kultur masyarakat. Maka dari itu, tradisi atau perayaan lebaran di berbagai negara berbeda da unik. Keragaman inilah yang membuat hari lebaran menjadi semakin semarak.

Tradisi lebaran lahir dari kebiasaan yang sudah lama dilakukan sehingga menjadi sebuah tradisi. Tradisi ini juga dilakukan semata-mata hanya untuk merayakan dan mengekspresikan rasa syukur di hari kemenangan. Berbagi kebahagiaan bersama sesama muslim bahwa telah menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh.

Buat kamu yang penasaran dengan tradisi lebaran dari berbagai negara lainnya di dunia, simak ulasannya berikut ini. Fimela.com akan membagikan informasi 5 tradisi lebaran dari berbagai negara. Selengkapnya dibawah ini.

Malaysia

Sebagai negara tetangga yang paling dekat dengan Indonesia, tradisi lebarannya tidak jauh berbeda. Tradisi lebaran di Malaysia juga sebagian besar diwarnai dengan acara makan-makan bersama keluarga besar. Masyarakat muslim di Malaysia senang menyajikan ketupat dan rendang, baik rendang ayam maupun rendang sapi.

Di Malaysia juga mengenal konsep mudik atau biasa istilahnya disana lebih dikenal dengan ‘pulang kampung’. Setelah pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga besar, biasanya ada tradisi membagi-bagikan angpao atau amplop berisi uang dari anggota keluarga yang sudah bekerja kepada anak-anak kecil.

Arab Saudi

Kedua, tradisi lainnya di berbagai negara selanjutnya ialah tradisi yang berada di Arab Saudi. Orang di Arab Saudi biasanya merayakan Lebaran dengan mengadakan pertunjukkan seni seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade musik, tari, dan berbagai macam pertunjukkan seni lainnya.

Hal ini bertujuan untuk menyemarakkan hari kemenangan setelah selesai melaksanakan ibadah puasa salaam satu bulan. Selain itu, mereka juga memiliki kebiasaan menghiasi rumah mereka dengan pernak pernik lebaran sehingga biasanya tiap rumah di Arab Saudi akan terlihat unik dan menarik.

Alur perayaannya sendiri dimulai dengan melaksanakan sholat Idul Fitri berjamaah, lalu dilanjutkan dengan makan-makan di rumah bersama keluarga besar. Adapun makanan khas lebaran Arab Saudi ialah daging domba yang dicampur dengan nasi dan ditambah sayur-sayuran tradisional.

Turki

Berbeda dengan negara lainnya, tradisi lebaran yang ada di Turki cukup unik. Pertama, penyebutan hari lebaran di Turki dikenal dengan kata “Bayram”. Kedua, biasanya masyarakat yang ada disana akan mengenakan khas yang dinamakan Bayramlik.

Selanjutnya, mereka akan merayakannya dengan memberikan salam satu sama lain sebagai ucapan lebaran yang berbunyi, “Bayraminiz Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayraminiz Mubarek Olsun”. Ketiga salam itu artinya hampir sama, yaitu selamat merayakan Hari Raya Bayram atau Hari Raya Idul Fitri.

Setelah itu, mereka akan berkeliling ke rumah-rumah untuk memberikan salam dan doa. Sebagai balasannya, mereka akan saling memberikan hadiah berupa coklat, permen, uang koin, atau makanan tradisional Turki seperti Lokum dan Baklava.

Sebagai informasi, di Turki hanya kaum pria saja yang akan pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat Idul Fitri berjamaah sementara kaum perempuan biasanya akan berdiam diri di rumah.

Australia

Keempat, tradisi lebaran lainnya datang dari Australia. Jumlah muslim di Australia memang tidak begitu banyak, umat muslim disana termasuk kaum minoritas. Namun, biarpun begitu, umat islam di Australia diberikan kebebasan untuk melakukan perayaan pada hari lebaran.

Beberapa kantor juga bahkan memberikan hari libur kerja kepada karyawannya yang beragama Islam agar bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Tidak sampai disitu saja, momen lebaran di Australia juga bisasa dirayakan dengan festival multi kultur.

Festival multi kultur tersebut tidak hanya diikuti oleh umat muslim melainkan terbuka juga bagi umum dan umat beragama lainnya untuk ikut memeriahkan. Festival ini merupakan bukti bahwa di Australia sangat menghargai dan mentoleransi adanya perbedaan dan tiap umat beragama disana saling menghormati satu sama lain.

India

Tradisi lebaran dari India biasa merayakan hari lebaran dengan berbagai makanan rempah yang penuh cita rasa. Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri, biasanya umat muslim di India akan berbincang-bincang sambil menyantap hidangan khas lebaran.

Jika di Indonesia ada ketupat, opor, dan gulai, maka di India terdapat makanan khas yang biasa dihidangkan saat lebaran yakni, Siwaiyaan. Siwaiyaan adalah campuran bihun manis yang disajikan dengan susu dan buah-buahan kering. Ini adalah makanan yang wajib ada pada saat Lebaran di India. Selain siwaiyaan, makanan ikonik India lainnya seperti samosa, roti paratha, dan nasi biryani.

Tradisi Lebaran di Berbagai Negara

Sudan

Salah satu tradisi unik yang diikuti oleh banyak wanita Sudan selama Idul Fitri adalah menghiasi tangan mereka dengan desain henna yang rumit. Praktik ini menandakan kecantikan dan perayaan selama waktu yang istimewa ini. Selain itu, para wanita di Sudan sangat berhati-hati dalam menyiapkan penganan tradisional seperti kue kering atau kue-kue untuk melayani para tamu yang berkunjung ke rumah mereka selama Idul Fitri. Sikap keramahan ini mencerminkan sifat hangat dan ramah masyarakat Sudan saat mereka berkumpul untuk merayakan acara yang menggembirakan ini. Secara keseluruhan, Idul Fitri di Sudan adalah waktu untuk menjalin ikatan komunitas, merefleksikan pertumbuhan spiritual selama Ramadan, dan mengungkapkan rasa syukur atas semua berkah yang diterima sepanjang bulan.

Afghanistan

Selama perayaan Idul Fitri, warga Afghanistan juga akan menyantap berbagai hidangan spesial seperti jalebis, shor nakhod, dan kue wa kolcha. Jalebis adalah camilan manis yang terbuat dari adonan tepung terigu yang digoreng dan dicelup dalam sirup gula. Sementara itu, shor nakhod adalah hidangan rasa gurih yang terbuat dari kacang polong yang dimasak bersama bumbu kari dan saffron. Terakhir, kue wa kolcha merupakan kue tradisional yang mirip dengan pound cake.

Kazakhstan

Perayaan Idul Fitri di Kazakhstan cukup unik dengan tradisi dan adat istiadatnya. Salah satu aspek yang menarik dari perayaan ini adalah tradisi membagikan donat goreng yang disebut baursaki. Kue-kue kecil berbentuk bulat ini merupakan camilan yang populer di Kazakhstan dan memiliki makna khusus selama Idul Fitri. Sebagai bagian dari perayaan, keluarga dan masyarakat berkumpul untuk menyiapkan dan membagikan baursaki kepada teman, tetangga, dan mereka yang membutuhkan. Ini adalah isyarat niat baik dan berbagi yang tertanam kuat dalam budaya Kazakh.

Uzbekistan

Di Uzbekistan, Idul Fitri sering disebut sebagai Ramadhan Hayiti dan merupakan momen yang sangat penting bagi masyarakat. Hari ini dimulai dengan doa pagi bersama yang disebut Hayit-namaz. Selama perayaan ini, masyarakat Uzbekistan juga akan membuat kue tradisional seperti kush-tilli, orama, dan chak-chak, yang menjadi hidangan khas selama bulan Ramadhan. Selain itu, mereka juga akan memasak plov secara khusus untuk berbagi dengan tetangga sebagai bagian dari tradisi sosial dalam merayakan Idul Fitri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading