Sukses

Lifestyle

5 Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa dan Cara untuk Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Tantrum umumnya dikaitkan dengan anak-anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan. Bagi anak, kondisi ini sah-sah saja untuk terjadi karena merupakan bagian dari perkembangan masa anak-anak. Namun, ternyata orang dewasa juga bisa mengalami tantrum serupa dengan seorang anak yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi mereka. 

Melansir dari psych central, tantrum adalah munculnya ledakan emosi yang melibatkan pergolakan karena adanya frustasi, kemarahan, atau ketidaksenangan. Kondisi emosional ini juga dapat berkaitan dengan kesehatan mental seseorang, seperti gangguan kepribadian.

Sebenarnya, keadaan ini hampir sama dengan yang dilakukan anak-anak, terutama karena adanya tekanan yang sulit untuk diekspresikan. Perbedaannya, orang dewasa akan memiliki  cara yang berbeda-beda, misalnya seperti diam, mengomel, berteriak, merengek, atau menghina orang lain. 

Apa saja penyebab dari tantrum pada orang dewasa ini? Dirangkum dari Healthline, ini alasan yang bisa memicu seseorang menjadi tantrum:

Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa

1. Situasi dalam Kehidupan yang Bisa Membuat Stres

Banyak hal di dalam kehidupan yang membuat orang akan mengalami stres. Tekanan pekerjaan, perubahan besar dalam hidup, merasa khawatir, adanya tanggung jawab terhadap sesuatu, dan masih banyak lagi.

Adanya perlakuan yang buruk atau ketidakadilan pun bisa menjadi salah satu penyebab stres. Apabila situasi ini telah terjadi, maka dapat memicu seseorang untuk tantrum. Kurangnya waktu untuk diri sendiri bisa membuat seseorang tidak dapat menyadari emosi dan mengatur waktu untuk mencegah tantrum. 

2. Kesulitan Mengelola Emosi

Perasaan kecewa, marah, dan sedih yang dirasakan oleh seseorang pada hakikatnya adalah sesuatu yang normal. Akan tetapi, beberapa orang akan mengalami kesulitan untuk mengontrol emosi dengan cara yang tepat. Apabila seseorang telah menekan emosi dan tidak mengekspresikannya dengan baik, maka akan muncul ledakan emosi yang sudah tidak tertahan lagi.

3. Depresi 

Seseorang yang telah mengalami kondisi ini akan merasakan kemarahan yang tidak biasa. Bentuk kemarahan tersebut pun bisa muncul sebagai respons dari hal-hal kecil. Selain itu, seseorang bisa meledak-ledak karena adanya sesuatu yang tidak beres dan merasa sulit untuk mengelola respons dari kemarahan tersebut.

4. Perubahan Hormon

Perubahan hormon dapat membuat seseorang menghasilkan emosi baru. Emosi ini pun terasa kuat dan sering kali terasa sulit untuk ditangani. Perubahan tersebut bisa memengaruhi seseorang untuk menjadi tantrum. 

5. Adanya Gangguan Kesehatan Mental

Adanya amukan bisa menjadi gejala dari kondisi kesehatan mental seseorang. Misalnya seperti Intermittent Explossive Disorder (IED), autisme, atau tourette syndrome. Namun, kondisi ini harus dipastikan dengan berkonsultasi pada tenaga profesional untuk kesehatan mental. Apabila terdapat amukan yang tidak terkendali dalam intensitas yang sering,tidak ada salahnya untuk mencoba untuk berbicara dengan ahlinya. 

Cara untuk Mengatasinya

1. Cermati Situasinya

Perasaan negatif memang bisa datang secara tiba-tiba. Namun, kamu dapat mengenali situasi apa yang bisa membuatmu berada di luar kendali. Apabila, muncul sesuatu di lingkungan sekitar yang bisa membuat perasaan jadi memburuk, cobalah untuk menenangkan diri dengan sejenak mencari tempat yang tenang. Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk mencegah ledakan amarah yang juga bisa berdampak pada orang lain. Carilah cara untuk mengekspresikannya dengan baik. 

2. Berikan Kesempatan untuk Relaksasi

Menggunakan teknik relaksasi dapat membantu untuk mengelola kemarahan. Cara ini juga dapat mengatasi terjadinya ledakan emosi. Misalnya dengan melakukan pernapasan dalam atau mengalihkan pikiran dari hal-hal negatif. 

3. Komunikasikan dengan Baik

Komunikasi dapat membantu seseorang untuk mengeluarkan segala emosi dengan cara yang sehat. Maka dari itu, sampaikan apa yang dirasakan pada orang lain agar emosi tersebut dapat terkendali. Orang lain pun dapat memahami masalahmu dan dapat membantu untuk mencari solusinya. 

4. Meminta Bantuan pada Profesional

Jika sudah terasa sulit untuk mengendalikannya, maka konsultasikan pada orang yang telah profesional di bidangnya. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan bantuan dalam mengidentifikasi emosi dan mengelolanya agar tidak membahayakan diri sendiri. 

Demikian penyebab dan cara untuk mengatasi tantrum pada orang dewasa. Kondisi ini memang terjadi tanpa direncanakan, tetapi dapat dicegah dengan cara yang sehat. Mengendalikan emosi dapat memberikan efek yang baik untuk ke depannya. Jangan sampai emosi yang meledak bisa membuat hubungan dengan orang di sekitar menjadi bermasalah. 

 

Penulis: Syifa Azzahra

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading