Sukses

Lifestyle

Melalui Love Yourself Indonesia, Siti Fatimah Optimis Generasi Muda Indonesia Bisa Sehat Mental dan Berdaya Sosial

Fimela.com, Jakarta Jujur saja, di setiap fase kehidupan kita pasti akan dihadapkan pada persoalan, masalah, hingga kegelisahan baru. Mengupayakan dan memiliki mental yang sehat dan stabil pun tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Belum lagi dalam menghadapi tuntutan dan tekanan sosial dari orang lain atau masyarakat, maka membangun kesadaran yang lebih positif tentang pentingnya menjaga kesehatan mental sangatlah penting.

Berawal dari kegelisahan dan kondisi mental yang menurutnya sedang tak stabil tahun 2018 lalu, Siti Fatimah yang saat itu berusia 30 tahun tergerak untuk membangun sebuah komunitas di bidang kesehatan mental. Karena saat itu di Bandung dia tak bisa menemukan wadah untuk berbagi tentang hal-hal yang dirasakannya, maka dia pun merintis Love Yourself Indonesia. Tujuan pendirian komunitas ini mengedukasi orang-orang untuk memiliki kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental.

 

 

 

Mewujudkan Generasi Muda Indonesia yang Memiliki Kualitas Hidup dan Kesehatan Mental yang Baik

"Aku punya mental issue juga, yaitu OCD (obsessive compulsive disorder) dan saat itu nggak punya wadah," papar Siti Fatimah yang lebih akrab dipanggil Sifat ini saat dihubungi via surel (Senin, 22/01/2024). Pada tahun 2018, ia merasa membutuhkan wadah tempat ia bisa menguraikan kegelisahannya sekaligus membantunya untuk bisa mengatasi masalah kesehatan mental yang ia alami.

"Di Bandung aku nggak tahu di mana nih untuk bisa sharing tentang kegelisahan, kecemasan, dan lain sebagainya," ungkapnya sekaligus menjelaskan bahwa di Indonesia masih banyak stigma negatif tentang kesehatan mental. "Segala sesuatu yang berkaitan dengan mental, (masih sering) dibilangnya karena kurang iman, nggak percaya Tuhan, atau kurang ibadah, dan hal-hal berkaitan dengan sisi religius. Padahal itu hal yang berbeda."

Saat ia tak bisa menemukan wadah yang diharapkannya, maka ia pun memutuskan untuk membentuk wadah itu sendiri. Meskipun tak memiliki latar belakang pendidikan formal yang berkaitan dengan kesehatan mental, Sifat berusaha untuk belajar dari nol untuk memahami ragam aspek tentang kesehatan mental. Dari situ dia juga berharap untuk bisa sembuh sama-sama dengan orang-orang yang punya kegelisahan dengan kesehatan mental ini.

Dengan visi komunitas untuk mewujudkan generasi muda Indonesia yang memiliki kualitas hidup dan kesehatan mental yang baik, Love Yourself Indonesia kini juga berkembang menjadi yayasan yang bisa memberikan fasilitas layanan konseling yang lebih terjangkau.

Ke depannya ada harapan bahwa kalangan menengah ke bawah bisa lebih terbantu untuk menjaga kesehatan mental. Mengingat kadang masih banyak orang yang enggan mencari bantuan ke pihak profesional karena biaya konseling atau harga yang sangat mahal, maka Love Yourself Indonesia berusaha hadir dengan menawarkan layanan kesehatan mental atau fasilitas layanan konsel yang lebih murah.

 

 

Dari Nol Rupiah Hingga Bisa Menggaji Anggota Tim

Tidaklah mudah membangun sebuah komunitas dari nol. Hal ini juga dialami oleh Sifat. Karena latar belakang pendidikan formalnya bukan dari bidang kesehatan mental, maka ia harus belajar banyak hal.

"Belajar dari nol cara membangun komunitas. Belajar menghubungi orang-orang profesional, ke junior dan senior. Tanya banyak hal. Ikut berbagai macam kompetisi dan banyak gagal juga. Dari kegagalan, belajar untuk terus memperbaiki," jelasnya terkait perjalanan awal membangun Love Yourself Indonesia.

Membangun tim yang solid juga menjadi tantangan tersendiri. Di sini, Sifat juga berupaya untuk bisa memberikan gaji yang layak untuk orang-orang di balik layar Love Yourself Indonesia. "Meski masih belum ideal tetapi alhamdulillah sampai sekarang tim dari 2018 sebagian besar masih bertahan. Benefit yang diberikan bukan hanya salary, tetapi juga rasa kekeluargaan, bisa melakukan konseling ke psikolog," ungkapnya juga sekaligus menjelaskan bahwa hal-hal semacam memberi kado ulang tahun dan hampers hari raya menjadi cara untuk membangun tim yang kuat di dalam komunitas. Karena beberapa tim tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia, maka komunikasi juga diuayakan melalui pertemuan via Zoom jika memang tidak bisa sering bertatap muka secara langsung.

Layanan konseling yang ditawarkan oleh Love Yourself Indonesia sangat terjangkau karena ada subsidi dari hibah yang didapatkan. Bahkan saat mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara di acara atau seminar, Sifat tidak menggunakan uang yang didapatkannya untuk dirinya sendiri. "Saat jadi pembicara, 100% (uang yang didapatkan) masuk ke dana Love Yourself Indonesia. Karena pure yang ingin aku berikan (adalah) totalitas berbagi menolong dan juga (berbagi dengan) orang-orang di luar sana. Nilainya lebih besar dari nilai nominal yang aku dapat," jelasnya.

 

 

Membantu Lebih Banyak Orang agar Sehat Secara Mental, sehingga Bisa Berdaya Secara Sosial

Komunitas Love Yourself Indonesia ingin merangkul generasi muda termasuk kalangan dari usia 17 hingga 40 tahun untuk bisa mendapatkan kesehatan mental yang lebih baik. Menjadi kebahagian dan kepuasan tersendiri bagi Sifat untuk bisa membantu orang-orang bisa sehat cara mental. "Ketika orang-orang merasa happy dan mengucapkan terima kasih," begitu paparnya ketika ditanya terkait kebahagiaan terbesar yang didapatkan dalam membangun dan mengelola komunitas Love Yourself Indonesia.

Perempuan yang kini sedang menempuh studi doktoral dengan tema riset komunikasi kesehatan ini memiliki harapan besar bisa membantu orang-orang agar bisa lebih sehat secara mental. "Orang yang sudah sehat secara mental maka dia bisa berdaya secara sosial. Maksudnya berdaya secara sosial adalah bisa membantu banyak orang di luar sana, selain membantu dirinya sendiri," jelasnya.

 

 

 

Pentingnya Membuat Set Boundaries Hingga Membangun Self Esteem

Hidup sebagai perempuan tidak selalu mudah. Selalu ada tuntutan dan tekanan sosial yang kita dapatkan. Meskipun memang tidak mudah, tetapi kita sebagai perempuan juga berhak bahagia. Kita berhak menjalani hidup kita dengan mental yang sehat dan hati yang bahagia.

Bagi Sifat, kita sebagai perempuan perlu bisa membuat batasan yang sehat. "Set boundaries. Kalau nggak mau (melakukan sesuatu) bilang saja nggak mau. Nggak perlu harus khawatir dengan ucapan orang-orang. Awal-awal memang sangat tidak nyaman. Namun, prinsip keselamatan di mana pun itu sama, yaitu selamatkan diri kita sendiri lebih dahulu sebelum menyelamatkan orang lain," paparnya.

"Kita dibentuk secara budaya untuk menjadi people pleaser," ungkapnya. Mungkin kita sebagai perempuan juga masih sering merasakannya. Betapa tuntutan untuk menyenangkan orang lain seakan menjadi hal yang wajib kita lakukan. Padahal kita juga punya hak untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan hati kita.

Setelah bisa membuat batasan yang lebih sehat, kita bisa merawat diri (self-care) dengan lebih baik. Saat diri sudah bisa lebih baik, maka self-esteem pun bisa meningkat. Penting bagi kita para perempuan untuk bisa menghargai diri sendiri.

"Kita sering pesimistik dengan semua yang kita dapatkan. Saat scrolling medsos, pencapaian orang lain banyak A, B, C, D. Padahal kalian sudah hebat bisa berjuang sampai saat ini karena memang kalian hebat. Karena kalian melalui proses yang besar," ujar Sifat menekankan pentingnya kita untuk bisa menghargai perjalanan hidup kita sendiri. Setiap langkah kecil yang berhasil kita ambil dalam hidup sudah menjadi sesuatu yang sebenarnya sangat luar biasa dalam hidup kita.

"Jadi perempuan di Indoensia ini berat, tekanan sosialnya tinggi. Tapi kalau kita selalu merendahkan diri, kita tidak akan berkembang. Kita berhak untuk bahagia," Sifat juga menyadari bahwa memang tidak mudah untuk bisa menjadi perempuan yang bahagia di tengah banyaknya tuntutan dan tekanan sosial yang ada. Namun, kita selalu punya kesempatan untuk mengembangkan diri dan memiliki harga diri yang lebih sehat sebab kita juga berhak bahagia.

 

Membangun Kesehatan Mental Bisa Dimulai dari Aktivitas Sehari-hari

Love Yourself Indonesia berfokus untuk mengurangi stigma negatif di masyarakat mengenai kesehatan mental serta mendorong generasi muda untuk dapat mencintai dirinya dengan utuh sehingga dapat berdaya secara mandiri dan sosial. Love Yourself Indonesia memberikan fasilitas support group dan juga layanan konseling dengan harga yang terjangkau.

Di tengah kesibukannya mengelola komunitas, Sifat juga berusaha untuk membangun rutinitas yang produktif sekaligus sehat. "Aku pernah denger satu video podcast (yang membahas bahwa) orang sukses itu tak pernah skip bicara dengan Tuhannya. Minimal sejam sehari untuk ngobrol dengan Tuhan," bagi Sifat penting baginya untuk menjaga rutinitas dengan disiplin. Sehingga dia pun selalu membuat daftar kegiatan hariannya agar bisa menjalani rutinitas dengan produktif.

Produktif tidak hanya soal harus selalu bekerja keras, teapi juga bisa memiliki waktu yang cukup untuk istirahat, tidur, dan bersosialisasi. Dalam kesehariannya Sifat membuat alarm tidur dan alarm bangun. Alarm tidur menjadi pengingat bahwa di jam tersebut di harus tidur, jadi bukan hanya alarm untuk membangunkannya dari tidur yang dia buat tetapi juga alarm yang menyuruhnya untuk tidur.

"Terus beribadah di tengah kesibukan apa pun," ini juga menjadi poin penting yang ia tekankan soal membangun kehidupan yang seimbang. Setiap pagi ia bangun pukul setengah empat pagi untuk beribadah lebih dulu selama satu jam sebelum memulai aktivitasnya. Bekerja sebagai dosen, kesehariannya tak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar. Semua itu dia lakukan dengan sebaik mungkin dan pastinya dengan hati yang bahagia.

Bagi Sahabat Fimela, yang tertarik untuk memamahami lebih dalam terkait kesehatan mental atau ingin mencari layanan konseling dengan harga yang lebih terjangkau, bisa juga mengunjungi web Love Yourself Indonesia berikut ini loveyourselfindonesia.com atau ke akun Instagram mereka.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading