Fimela.com, Jakarta Soimah dikenal luas sebagai seniman yang memiliki banyak bakat, namun tak banyak yang mengetahui bahwa ia juga memiliki sebuah bangunan megah yang mengusung arsitektur khas Jawa, yang dinamakan Pendopo Tulungo. Terletak di Jalan Imogiri Barat, Bantul, Yogyakarta, pendopo ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal pribadi, tetapi juga tersedia untuk disewa oleh publik.
Pendopo Tulungo milik Soimah Pancawati ini menampilkan keanggunan dengan desain arsitektur yang khas, dihiasi dengan ukiran kayu yang rumit dan struktur joglo yang megah. Selain menawarkan keindahan tradisional, Pendopo Tulungo juga memberikan kemudahan dalam penyewaan, menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai acara, mulai dari pernikahan hingga rapat resmi.
Lebih dari sekadar menarik secara visual dan fungsional, pendopo ini juga mencerminkan komitmen Soimah dalam menjaga dan melestarikan budaya Jawa. Dengan fasilitas yang lengkap dan nilai estetika yang tinggi, pendopo ini kini menjadi magnet bagi masyarakat yang mencari suasana Jawa yang autentik untuk acara-acara mereka.
Advertisement
Seperti apa potret mewahnya rumah Momo Geisha? Yuk, kita cek video di atas!
Advertisement
1. Tampilan Depan Pendopo: Joglo Klasik dengan Sentuhan Simetris
Pada potret pertama, kita langsung disuguhkan dengan desain ikonik Joglo yang menjulang tinggi di tengah bangunan. Atap limasan dengan puncak runcing ini mencerminkan kekuatan simbolis dari rumah adat Jawa sebagai pusat aktivitas spiritual dan sosial.
Detail kayu yang terpasang di bagian depan menunjukkan teknik ukiran yang sangat presisi, selaras dengan struktur utama bangunan. Pilar-pilar kayu yang besar menopang atap joglo, menegaskan kekokohan dan kemewahan dari pendopo ini.
Sebuah mobil klasik berwarna merah terparkir dengan sempurna di depan pendopo, memberikan nuansa vintage yang serasi. Penataan batu alam di halaman depan serta pola paving yang teratur semakin memperkuat kesan elegan dan tradisional pada area ini.
Area tersebut sangat ideal untuk digunakan sebagai lokasi penerimaan tamu atau sebagai tempat prosesi awal dalam sebuah acara pernikahan. Dengan suasana yang diciptakan, setiap momen akan terasa lebih spesial dan berkesan.
2. Fasad Depan Pendopo: Simbol Jawa dan Ornamen Mewah
Gambar kedua menunjukkan tampak luar pendopo saat digunakan untuk sebuah acara. Di bagian atas, terdapat tulisan dalam aksara Jawa yang menjadi ciri khas pendopo ini. Tulisan tersebut berbunyi 'Tu Lu Nga', yang merupakan nama pendopo ini. Deretan pilar yang kokoh dan ornamen kayu yang indah menjadi fokus perhatian. Rangkaian bunga yang tertata dengan baik di depan panggung menambah keindahan suasana, selaras dengan struktur kayu yang ada. Panggung utama difungsikan untuk acara pernikahan atau pertunjukan budaya, yang mencerminkan sifat multifungsi dari pendopo ini.
Pencahayaan alami yang masuk ke dalam ruangan memberikan nuansa hangat dan nyaman. Sementara itu, ruang terbuka di sekitar pendopo memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pendopo ini memiliki nuansa tradisional, namun tetap memperhatikan aspek kenyamanan dan efisiensi ruang. Dengan demikian, pendopo ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berkumpul, tetapi juga sebagai simbol budaya yang kaya akan nilai estetika dan fungsional.
Advertisement
3. Interior Tengah: Pilar-Pilar Megah Berukir Tangan
Setelah melangkah masuk ke dalam, perhatian kita langsung tertuju pada deretan pilar kayu yang tinggi dan kokoh, yang berfungsi menopang keseluruhan atap bangunan. Pilar-pilar ini dihiasi dengan "ukiran rumit" yang menambah keindahan visual ruangan. Di atas lantai, karpet-karpet besar terhampar, memberikan kenyamanan bagi para pengunjung, serta menciptakan suasana yang hangat meskipun berada di dalam gedung yang besar. Ruangan ini cukup luas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis acara, baik yang bersifat formal maupun non-formal.
Pilar-pilar tersebut tidak hanya memiliki peran sebagai elemen struktural, tetapi juga berfungsi secara artistik. Mereka menunjukkan kualitas pengerjaan kayu yang sangat baik serta nilai seni yang tidak dapat diukur. Dengan kombinasi antara fungsi dan estetika, tempat ini menciptakan pengalaman yang unik bagi setiap orang yang mengunjunginya. Keberadaan pilar-pilar ini memberikan nuansa yang khas, menjadikan setiap acara yang berlangsung di sini terasa lebih istimewa.
4. Ruang Utama Pendopo: Luas, Simetris, dan Estetik
Tampilan keempat menunjukkan kesan luas yang sangat mengesankan dari ruang utama pendopo. Ruang ini, yang tidak memiliki sekat permanen, menawarkan fleksibilitas dalam pengaturan sesuai dengan kebutuhan berbagai acara, seperti pernikahan, seminar, atau pertunjukan seni.
Langit-langit yang tinggi dan terbuka menjadi salah satu ciri khas yang menonjol, yang tidak hanya menciptakan sirkulasi udara yang baik, tetapi juga memberikan kesan agung dan lega. Struktur atap yang saling bertaut secara geometris semakin memperkuat keindahan arsitektur joglo yang ada di tempat ini.
Pencahayaan alami yang masuk dari berbagai sisi, ditambah dengan pencahayaan gantung klasik, semakin menambah daya tarik estetika ruang ini. Tidak berlebihan jika ruang ini menjadi highlight dari keseluruhan pendopo, karena kombinasi elemen-elemen tersebut menciptakan suasana yang sangat menarik dan nyaman untuk berbagai jenis acara.
Advertisement
5. Rincian Langit-Langit: Ukiran Detail Bernilai Seni Tinggi
Gambar kelima menampilkan detail close-up dari langit-langit pendopo yang dihiasi dengan ukiran tangan yang sangat rumit. Ukiran tersebut menggambarkan berbagai motif klasik seperti kawung, sulur, dan parang, di mana masing-masing motif memiliki makna dan filosofi yang mendalam dalam tradisi Jawa.
Di tengah ruangan, terdapat lampu gantung bergaya klasik Belanda yang memberikan nuansa kolonial yang berpadu harmonis dengan desain interior Jawa. Penggunaan lampu ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki fungsi praktis untuk penerangan saat acara berlangsung di malam hari. Ukiran-ukiran yang ada jelas menunjukkan bahwa pendopo ini adalah hasil karya seniman ukir profesional yang memiliki pemahaman mendalam tentang filosofi dan teknik tradisional, sehingga menjadikannya sebagai sebuah karya seni yang istimewa.
6. Tampilan Dalam Lengkap: Paduan Antara Fungsionalitas dan Gaya
Dalam gambar berikut, mobil merah yang sama tampak berada di dalam pendopo, menunjukkan bahwa area ini sangat luas dan mampu menampung berbagai elemen dekorasi yang besar. Hal ini memberikan gambaran mengenai fleksibilitas ruang yang tersedia, yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan acara.
Kombinasi lampu gantung bergaya klasik dan pilar yang diukir dengan indah menciptakan suasana yang menenangkan, namun tetap menunjukkan kesan megah. Ruang ini sangat ideal untuk acara besar seperti resepsi pernikahan atau pertemuan perusahaan dengan jumlah tamu yang banyak. Lantai yang dilapisi tegel halus memantulkan cahaya dengan indah, sehingga menambah kesan bersih dan mewah pada keseluruhan tampilan di dalam pendopo.
Advertisement
7. Ornamen Fasad Luar: Kaligrafi, Kaca Patri, dan Ukiran Kayu
Potret ketujuh kembali menampilkan sudut luar pendopo, dengan penekanan pada elemen dekoratif seperti kaca patri bermotif dan ornamen aksara Jawa yang membentuk simbol pendopo. Ini mengindikasikan bahwa keindahan tidak hanya terletak pada bagian dalam, tetapi juga pada fasad luar bangunan.
Penggunaan tanaman hidup sebagai hiasan di bagian bawah menambah suasana alami yang sejuk, sekaligus memperhalus tampilan kayu yang kuat dan maskulin. Hal ini menciptakan keseimbangan visual yang sangat menarik. Arsitektur semacam ini umumnya menggabungkan nilai-nilai spiritual, estetika, dan fungsionalitas, sehingga sangat cocok dijadikan lokasi untuk acara sakral seperti pernikahan.
8. Harga Sewa dan Cara Pemesanan Pendopo Tulungo
Pendopo Tulungo milik Soimah Pancawati menawarkan tarif sewa yang bersaing dengan sistem pembagian waktu yang fleksibel, sehingga memudahkan masyarakat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan budget acara. Untuk sesi penggunaan di pagi hari, yang dimulai dari pukul 07.00 hingga 14.00 WIB, biaya sewa yang dikenakan adalah Rp30 juta. Sementara itu, untuk sesi sore yang berlangsung dari pukul 15.00 hingga 22.00 WIB, tarifnya sedikit lebih tinggi, yaitu Rp32 juta. Hal ini sebanding dengan suasana senja dan malam yang lebih dramatis, sehingga sangat cocok untuk acara resepsi.
Harga sewa tersebut sudah mencakup berbagai fasilitas standar yang cukup lengkap dan mendukung kenyamanan acara. Beberapa fasilitas yang tersedia meliputi ruang rias ber-AC, ruang VIP seluas 40 meter persegi, dapur fungsional, sound system, blower kipas angin, kursi dan meja buku tamu, serta layanan kebersihan dan keamanan. Dengan kapasitas maksimal hingga 1.500 orang untuk standing party dan 1.250 orang dalam format teater, tarif yang ditawarkan terbilang sangat kompetitif untuk venue seluas dan semewah ini di kawasan Yogyakarta.
Bagi calon penyewa yang berminat, pemesanan dapat dilakukan dengan mudah melalui kontak resmi yang tersedia di akun Instagram Pendopo Tulungo. Calon penyewa biasanya dapat langsung menghubungi nomor WhatsApp yang tertera untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai ketersediaan tanggal, rincian paket, dan pilihan paket pernikahan. Tersedia juga paket pernikahan lengkap mulai dari Rp99,7 juta untuk 200 tamu, yang mencakup semua kebutuhan esensial acara seperti venue, dekorasi, hingga konsumsi. Ini menjadikannya pilihan yang praktis dan efisien bagi calon pengantin yang ingin merayakan hari bahagia dengan sentuhan budaya Jawa.