Sukses

Lifestyle

Debu Halus Selalu Kembali Meski Sudah Dibersihkan? Intip 6 Cara Efektif Menghilangkannya

Fimela.com, Jakarta - Seringkali, mengatasi debu halus di dalam rumah menjadi tantangan yang menyebalkan, karena partikel-partikel mikro ini cenderung muncul kembali meskipun pembersihan dilakukan secara rutin. Hal ini dapat mengurangi kenyamanan tempat tinggal dan berdampak negatif pada kualitas udara, terutama bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap masalah pernapasan.

Beberapa faktor yang menyebabkan masalah ini antara lain sirkulasi udara yang kurang baik, metode pembersihan yang tidak efektif, serta ukuran partikel yang sulit ditangkap oleh alat pembersih biasa. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan langkah-langkah yang terencana, kita bisa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah, sehingga menciptakan suasana yang lebih nyaman tanpa gangguan debu halus yang sulit dihilangkan.

1. Menggunakan Pembersih Udara (Air Purifier) dengan Filter HEPA

Salah satu cara yang sangat efektif untuk mengurangi debu halus yang bertebaran di udara adalah dengan memanfaatkan pembersih udara atau air purifier yang dilengkapi dengan filter HEPA (High-Efficiency Particulate Air). Filter ini dirancang khusus untuk menangkap partikel-partikel mikroskopis yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia dan sering kali menjadi penyebab utama debu yang terus muncul kembali.

Menurut U.S. Environmental Protection Agency (EPA) pada tahun 2023, filter HEPA dirancang untuk menangkap setidaknya 99,97% partikel berukuran 0,3 mikron, yang mencakup sebagian besar debu halus, serbuk sari, tungau debu, serta bulu hewan peliharaan. Partikel debu halus sering kali terlalu kecil untuk dapat ditangkap oleh filter udara biasa, sehingga mereka tetap melayang di udara dan akhirnya mengendap kembali di berbagai permukaan. Pembersih udara berfungsi dengan cara menyedot udara dari ruangan, menyaringnya melalui serangkaian filter, dan kemudian mengeluarkan udara bersih kembali ke dalam ruangan.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menghilangkan debu halus, sangat penting untuk memilih pembersih udara yang sesuai dengan ukuran ruangan Anda. Selain itu, pastikan untuk mengganti filter HEPA secara teratur sesuai dengan rekomendasi dari produsen agar performanya tetap terjaga. Penempatan pembersih udara juga memiliki peranan yang sangat penting. Disarankan untuk menempatkannya di area di mana Anda menghabiskan sebagian besar waktu atau di ruangan yang paling banyak menghasilkan debu agar mendapatkan hasil yang terbaik.

2. Teknik Pembersihan yang Tepat dan Konsisten

Pemilihan cara Anda dalam membersihkan permukaan sangat berpengaruh terhadap efektivitas penghilangan debu serta kecepatan debu kembali muncul. Misalnya, menyapu secara kering atau menggunakan kemoceng bulu seringkali hanya akan mengangkat debu ke udara, yang pada akhirnya akan mengendap kembali. Metode ini tidak menghilangkan debu secara permanen, melainkan hanya memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teknik yang benar-benar mampu menangkap dan menghilangkan debu secara efektif. Disarankan untuk menggunakan kain mikrofiber yang sedikit lembap atau lap elektrostatik saat membersihkan permukaan. Kain mikrofiber memiliki serat-serat kecil yang dapat menangkap partikel debu dengan baik, sedangkan lap elektrostatik berfungsi menarik debu berkat muatan statisnya, sehingga debu tidak hanya berpindah tempat.

Untuk membersihkan lantai, penting untuk melakukan penyedotan secara teratur dengan menggunakan penyedot debu yang dilengkapi dengan filter HEPA. Menurut Asthma and Allergy Foundation of America (2023), penyedot debu dengan filter HEPA dapat mencegah partikel debu halus kembali ke udara melalui knalpot penyedot debu. Selain itu, mulailah proses pembersihan dari bagian atas ke bawah, seperti dari rak buku ke meja, dan terakhir ke lantai, agar debu yang jatuh dapat dibersihkan pada tahap akhir. Melakukan pembersihan secara rutin, setidaknya sekali dalam seminggu, sangat penting untuk mencegah penumpukan debu yang signifikan dan menjaga kebersihan rumah dari debu halus.

3. Mengontrol Kelembapan Udara

Kelembapan dalam ruangan memainkan peranan yang sangat penting dalam memengaruhi jumlah debu yang beredar di udara serta kecepatan partikel tersebut mengendap. Dalam kondisi udara yang sangat kering, debu cenderung lebih banyak melayang karena partikel-partikelnya menjadi lebih ringan dan mudah terangkat. Hal ini membuat masalah debu dan tungau semakin parah. Dengan menjaga kelembapan pada tingkat yang optimal, partikel debu akan menjadi lebih berat dan lebih cepat mengendap, sehingga proses pembersihan menjadi lebih mudah.

Menurut Mayo Clinic Staff (2023), tingkat kelembapan relatif ideal untuk mengurangi debu dan tungau debu adalah antara 40% hingga 50%. Kelembapan dalam rentang ini berfungsi untuk mengikat partikel debu, sehingga mencegahnya melayang terlalu lama di udara. Untuk mencapai kelembapan yang diinginkan, Anda bisa memanfaatkan humidifier (pelembap udara) pada lingkungan yang kering atau dehumidifier (pengering udara) pada lingkungan yang terlalu lembap. Selain itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan humidifier secara teratur agar tidak terjadi pertumbuhan jamur dan bakteri, yang dapat memperburuk kualitas udara di dalam ruangan.

4. Meminimalkan Sumber Debu

Banyak barang yang ada di dalam rumah kita berfungsi sebagai sumber utama bagi pembentukan debu halus. Dengan mengurangi jumlah barang-barang tersebut, kita dapat secara signifikan menurunkan jumlah debu yang dihasilkan dan menumpuk di berbagai sudut ruangan. Menurut Cleveland Clinic Medical Professional (2023), tekstil seperti karpet, gorden tebal, bantal dekoratif, dan selimut adalah magnet debu karena serat-seratnya dapat menahan dan melepaskan partikel debu.

Mempertimbangkan untuk mengganti karpet dengan lantai keras seperti kayu, keramik, atau vinil yang lebih mudah dibersihkan sangat dianjurkan. Jika penggantian tidak memungkinkan, penting untuk melakukan vakum pada karpet secara rutin menggunakan penyedot debu berfilter HEPA dan juga mempertimbangkan untuk mencucinya oleh profesional secara berkala. Di samping itu, mengurangi jumlah barang yang menumpuk di permukaan seperti buku, majalah, dan pernak-pernik juga sangat disarankan. Hal ini karena benda-benda tersebut memberikan lebih banyak area permukaan bagi debu untuk mengendap dan berkumpul.

Pilihlah gorden yang mudah dicuci atau alternatif tirai yang dapat dilap untuk mengurangi penumpukan debu. Selain itu, cuci seprai, sarung bantal, dan selimut secara teratur dengan air panas (setidaknya 54°C) untuk membunuh tungau debu dan menghilangkan partikel debu yang menempel. Langkah-langkah ini terbukti sangat efektif dalam mengatasi debu halus dari sumbernya.

5. Menjaga Sistem HVAC dan Ventilasi

Sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) di rumah Anda bisa menjadi sumber utama penyebaran debu jika tidak mendapatkan perawatan yang memadai. Filter udara yang terdapat pada sistem HVAC berfungsi untuk menyaring partikel debu sebelum mereka menyebar ke seluruh ruangan di rumah. U.S. Department of Energy (2023) menekankan bahwa pentingnya filter ini dalam menjaga kualitas udara tidak bisa diremehkan.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengganti filter udara secara teratur, setidaknya setiap 1-3 bulan, tergantung pada jenis filter yang digunakan dan kondisi lingkungan di rumah, terutama jika Anda memiliki hewan peliharaan atau menderita alergi. Pilihlah filter dengan peringkat MERV (Minimum Efficiency Reporting Value) yang lebih tinggi, seperti MERV 11 atau 13, agar dapat menangkap partikel debu yang lebih kecil. Filter dengan nilai MERV yang lebih tinggi akan lebih efektif dalam menyaring debu halus.

Selain itu, penting untuk memastikan bahwa saluran udara (ductwork) Anda tetap bersih. Saluran yang kotor dapat mengumpulkan debu dan menyebarkannya ke seluruh ruangan setiap kali sistem HVAC beroperasi. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk melakukan pembersihan saluran udara secara profesional setiap beberapa tahun sekali untuk memastikan sirkulasi udara yang optimal dan meminimalkan penyebaran debu halus di seluruh rumah Anda.

6. Memperhatikan Pakaian dan Kebiasaan Masuk Rumah

Pakaian dan kebiasaan kita saat memasuki rumah dapat menjadi penyebab masuknya debu serta partikel halus dari luar. Hal ini menunjukkan bahwa kita tanpa sadar membawa elemen-elemen debu dari lingkungan eksternal ke dalam tempat tinggal kita.

Sangat disarankan untuk melepas sepatu di pintu masuk dan menyimpannya di tempat yang mudah dibersihkan atau di dalam lemari tertutup. Dengan melakukan kebiasaan ini, Anda dapat mencegah debu dan kotoran dari luar menyebar di lantai rumah Anda. Selain itu, American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI) (2023) merekomendasikan agar kita mandi atau mengganti pakaian setelah kembali dari luar, terutama jika kita telah berada di tempat yang berdebu atau jika kita memiliki alergi. Tindakan ini dapat membantu mengurangi jumlah debu yang masuk ke dalam rumah.

Bagi mereka yang memiliki hewan peliharaan, menyikat hewan tersebut di luar rumah secara teratur juga dapat membantu mengurangi jumlah bulu dan sel kulit mati yang menjadi penyebab debu di dalam ruangan. Dengan memperhatikan kebiasaan-kebiasaan sederhana ini, Anda dapat secara signifikan mengurangi jumlah debu halus yang masuk dan menumpuk di dalam rumah, mendukung upaya untuk menghilangkan debu halus secara menyeluruh.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading