Sukses

Entertainment

Narkoba: Berawal dari Rokok

Masalah rokok bukan main-main. Ia bukan masalah sepele, tetapi harus serius ditangani. Efeknya bukan seperti iklan, bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Sosok itu pernah menuliskan bahwa tidak benar kalau Merokok Itu Sehat [http://bangaswi.wordpress.com/2014/01/15/merokok-itu-sehat/]. Iklan rokok sudah jelas tertulis: Merokok Membunuhmu. Kebiasaan merokok bukan lagi berkaitan dengan masalah kesehatan, tetapi bisa lebih hebat dari itu dampak negatifnya. Salah satunya adalah masalah narkoba. Bagaimana Indonesia bebas narkoba kalau merokok saja belum tahu bagaimana cara menanganinya?

Penulis: Bang Aswi

Merokok Itu Haram!

Ada banyak mudharat atau kerugiannnya dibanding manfaat merokok. Sudah, Merokok Itu Haram! Haram dari mana? Salah satu bab buku “Fikih Kontroversi” karangan KH. Saiful Islam Mubarak Lc. (Penerbit Syaamil) yang berjudul Siapa Berani Menghalalkan Rokok? menjelaskan hal itu semua. Memang benar bahwa sebagian ulama sudah mengharamkan merokok dan sebagian yang lain ‘hanya’ memakruhkan. Tetapi, adakah ulama yang memubahkan merokok? Tidak ada. Jika dibuat skala halal-haram dari 0 sampai 10 (halal pada angka 0 dan haram pada angka 10), maka mubah kira-kira akan terletak pada angka 3,5 dan makruh kira-kira pada angka 7. Tahukah Anda bahwa ulama yang memakruhkan merokok itu meletakkan perbuatan merokok pada angka yang mendekati 10, bukan mendekati 7? Ini berarti, ulama yang memakruhkan merokok, pun meletakkan hukum merokok pada yang mendekati haram. Inilah yang tidak diketahui oleh banyak orang bagaimana hukum merokok yang sebenarnya.

Ilustrasi menarik dari tulisan Ust. Saiful Islam adalah, benarkah rokok itu murah? Menurut beliau, jika sehari perokok menghabiskan 5.000 rupiah untuk merokok, maka dia sudah membuang Rp150.000 selama sebulan, yang berarti dia sudah menyia-nyiakan uang sebesar Rp1.800.000 selama setahun. Hitunglah berapa uang yang sudah ‘dibakar’ jika dia sudah merokok selama 10 tahun? Hitung pula jika sehari dia menghabiskan uang Rp10.000 hanya untuk merokok! Kemudian, adakah iklan di media massa yang isinya selalu menjelek-jelekkan sendiri produk yang diiklankan? Semua pasti sepakat kalau iklan yang seperti itu memang hanya satu, yaitu iklan rokok, tetapi mengapa masih banyak orang yang membelinya? Jadi, apakah mereka yang perokok itu masih dianggap wajar akalnya? Manusia mana yang akalnya masih sehat sehingga mau mencelakakan dirinya sendiri (dan juga orang lain)?

Perlu diketahui bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan National Health Education Departement Ministry of Health di Singapura, merokok dapat menyebabkan banyak penyakit seperti kanker paru-paru, kanker mulut, kanker tekak, kanker kerongkongan, kanker esofagus perut, kanker pankreas, ginjal, infeksi saluran kencing, kanker pangkal rahim, serangan jantung, masuk angin, tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah, penyakit paru-paru yang meradang, batuk dan flu, bisul peptik, osteoporosis, impotensi, dan ketidaksuburan (mandul). Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia, 400 di antaranya beracun dan kira-kira 40 jenis bisa menyebabkan kanker.

Merokok tanpa disadari telah menjadikan penikmatnya sebagai orang yang tidak bebas merdeka. Mereka tanpa sadar telah terpenjara. Mereka ingin menghormati para non-perokok sehingga harus berusaha mati-matian mencari tempat yang aman? Habis makan mereka mencari rokok. Kalau sudah punya rokok, mereka mati-matian mencari korek api. Ya, sampai kapan pun, tanpa mereka sadari, mereka telah menjadi BUDAK rokok. menurut ajaran Islam, Allah telah menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan yang buruk-buruk (QS. Al A’râf, 7: 157). Allah pun telah mengingatkan kita agar tidak menjerumuskan diri ke jurang kehancuran (QS Al Baqarah, 2: 195) atau membunuh diri sendiri secara perlahan (QS. An Nisâ’, 4: 29) dan tidak menghambur-hamburkan harta secara boros karena hal itu adalah perbuatan setan (QS. Al Isrâ’, 17: 26-27).

Langsunglah Berhenti Merokok!

Pelari trail running, Aki yang makin dikenal di dunia lari ini juga begitu saja berhenti merokok. Aki merokok dalam sehari minimal 4 bungkus rokok tanpa filter plus 1 bungkus tembakau linting, dan itu bukanlah sekadar iseng. Hingga suatu hari dirinya dibuat repot oleh rokok-rokok tersebut yang menggelembung di saku celananya. Mencari kesana kemari karena lupa meletakkanya di mana. Ia merasa diperbudak. Perasaannya disepelekan, dipecundangi, dan terhina sekali. Bagaimana tidak, selama hidupnya ia tidak menyadari. Pada akhirnya, semua rokok itu ia tinggalkan begitu saja di meja makan. Ada perasaan menang setelahnya. Tidak ada istilah berhenti pelan-pelan, dikurangi dulu kadarnya misalnya jadi 3 bungkus per hari, tidak ada. Aki langsung berhenti merokok.

Hari-hari selanjutnya adalah hari-hari penuh kemenangan. Tidak ada itu pengganti rokok seperti cemilan manis, makan atau minum berlebihan, dan lain sebagainya. Sering didengarnya perokok yang beralasan bahwa saat stres, merokok itu menenangkan. Padahal kalau tidak stres ya merokok juga. Artinya … apapun alasannya pasti ujung-ujungnya merokok juga. Jadi kalau hasil akhirnya tidak merokok, ya tidak masalah. We too can achieve incredible goals like everyone else we look up to. Jadi, kalau mau dan ingin berhenti merokok, ya berhenti saja. Just quit smoking! Simple and effective. Nah, kawan ketiga sosok itu adalah Pakdhe Cholik, seorang blogger senior penggerak Komunitas Warung Blogger. Beliau pun langsung berhenti begitu saja dari aktivitas merokoknya belum lama ini. Selamat dan semangat buat Pakdhe.

Ikutin survey media pilihan penyebaran bahaya narkotika di sini http://kplg.co/B3wJ
Mau tahu lebih jauh ttg narkoba? klik disini http://www.indonesiabergegas.com/
[ADVERTORIAL]

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading