Sukses

Entertainment

5 Teori kontroversial di balik lagu Bohemian Rhapsody

Fimela.com, Jakarta Tentu ada alasan kuat kenapa Bohemian Rhapsody dipilih sebagai judul utama film biopic Freddie Mercury dan bandnya, Queen. Lagu ini disebut-sebut sebagai masterpiece yang punya impact besar di industri musik.

Selain dipandang aneh karena berdurasi hampir dua kali lipat dari lagu pada umumnya, Bohemian Rhapsody juga dikemas dengan gaya eksentrik Freddie. Berbagai emosi dituangkan dalam lagu tersebut, seperti ballad, rock hingga opera yang jadi ciri khasnya.

Dirilis tahun 1975 di album A Night at the Opera, lagu ini menjadi karya paling ground-breaking di masanya. Meski tak semua memberi komentar manis, tetap saja komposisi ciptaan Freddie Mercury tersebut meraih sukses komersil di berbagai belahan dunia.

Terlepas dari aransemen dan ide mahal yang dituangkan Freddie Mercury dan Queen, Bohemian Rhapsody di sisi lain menawarkan sisi misterius. Tak ada yang tahu pasti apa makna dari lagu tersebut, bahkan Freddie memilih bungkam ketika ditanya soal itu. 

Namun di luar sana cukup banyak teori yang cukup kontroversial bertebaran mengenai makna di balik sakralnya lagu Bohemian Rhapsody. Apa saja? Mari simak satu per satu dan pilih mana yang paling meyakinkan.

1. Eksekusi mati

Teori pertama cukup banyak diyakini oleh para penikmat musik Queen. Di sini Bohemian Rhapsody digambarkan sebagai detik-detik seseorang menjalani eksekusi.

Di bait lirik pertama memuat tentang pengakuan bersalah dan rasa penyesalan:

Mama just killed a man, Put a gun against his head, pulled my trigger, now he's dead.

Mama, life had just begun,But now I've gone and thrown it all away

Lalu di part opera disebut sebagai momen putusan dalam proses peradilan tersebut. Di part ini juga diartikan sebagai pergolakan yang terjadi dalam batin.

Bismillah! No we will not let you go - let him go

Bismillah! We will not let you go - let him go

Namun part yang cukup kuat terdapat di bagian akhir, yakni lirik yang menggambarkan tentang hukuman dilempari batu hingga meninggal yang umum dilakukan di negara-negara Timur Tengah.

So you think you can stone me and spit in my eye

So you think you can love me and leave me to die

Oh, baby, can't do this to me, baby,

Just gotta get out, just gotta get right outta here.

2. Hubungan Freddie - Mary Austin

Bagi yang belum familiar dengan namanya, Mary Austin adalah seorang wanita yang disebut jadi kekasih Freddie Mercury. Mereka saling mengenal di awal 70an dan menjalin hubungan serius.

Pada 1976, setahun setelah Bohemian Rhapsody dirilis Freddie mengaku jika dirinya seorang gay, dan kisah cinta mereka kandas meski tak bisa saling meninggalkan sebagai teman.

Menurut tulisan Leslie-Ann Jones di biografi Freddie Mercury, hubungan sepasang kekasih ini berlatar belakang pencarian inspirasi musik, termasuk lahirnya lagu Love of My Life. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa sang vokalis Queen meninggalkan warisan 10 juta dollar untuk Mary Austin.

3. Refleksi diri

Teori menarik lainnya adalah mereka yang mempercayai bahwa Bohemian Rhapsody adalah sesuai dengan judulnya. Bohemian berarti orang yang tidak nyaman dengan lingkungan sosialnya, sementara rhapsody bermakna puisi atau ekspresi seseorang.

Jadi secara sederhana teori ini menyebut jika Bohemian Rhapsody adalah ungkapan isi hati Freddie Mercury. Seperti yang diketahui, Freddie memiliki reaksi yang sulit ditebak serta merasa kurang nyaman dengan keramaian.

4. Freddie dan kekasih prianya

Masih dari Leslie Ann yang sempat mewawancarai Jim Hutton, kekasih Freddie Mercury, Bohemian Rhapsody adalah tentang orientasi seksualnya. Freddie memang tak pernah menyatakan kepada publik bahwa ia adalah homoseksual, dan inilah yang ingin diungkapkannya lewat lagu.

"Di lagu itu ia membayangkan bagaimana hidupnya di kondisi-kondisi yang lain, atau di mana dia bisa melihat dirinya bahagia dengan dirinya sendiri. Ya, ini adalah pengakuan Freddie," ungkapnya.

5. Mungkin kamu benar

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Roger Day dalam video dokumenter yang dirilis 2004 lalu. Beberapa profesor di Oxford University juga telah membahas mengenai makna lagunya, dan berkesimpulan bahwa lagu itu adalah apa yang orang pikir tentangnya.

Akhirnya karya jenius tersebut biarlah menjadi sebuah seni yang bisa diinterpretasi dengan bebas, tanpa membatasi satu atau dua teori tertentu. Menarik bukan?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading