Sukses

Parenting

7 Aktivitas Fisik yang Sebaiknya Dihindari Selama Kehamilan

Fimela.com, Jakarta Menjalani kehamilan adalah momen yang paling istimewa bagi seorang perempuan. Itu menjaga kehamilan berjalan baik dan bayi lahir dengan sehat, kita pun perlu lebih berhati-hati dalam menjaga pola hidup. Salah satunya adalah lebih berhati-hati dalam melakukan aktvitas fisik.

Bukan berarti ibu hamil harus duduk atau tidur sepanjang hari setiap hari. Bahkan tetap dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan untuk memperlancar persalinan. Hanya saja, seperti yang dikutip dari momjunction.com, ada beberapa aktivitas fisik yang sebaiknya dihindari atau dibatasi selama kehamilan. Karena akivitas fisik tertentu bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Selengkapnya, mari simak infonya di sini.

1. Mengangkat beban yang terlalu berat

Olahraga angkat beban tidaklah dianjurkan untuk ibu hamil, karena bisa meningkatkan risiko cedera pada punggung dan panggul. Tak hanya itu saja, aktivitas ini juga bisa menyebabkan prolaps (organ pelvis melorot dari posisi asalnya di pelvis). Mengangkat benda atau beban yang terlalu berat juga sebaiknya dihindari. Kalau pun harus mengangkat beban yang agak berat, angkat perlahan-lahan dan jangan terlalu membungkuk.

2. Gerakan-gerakan tertentu pada yoga

Gerakan yoga seperti closed twists, belly down postures, full inversions, dan backbends sebaiknya tak dilakukan saat hamil. Kalaupun mau ikut olahraga yoga, pilih olahraga yang benar-benar dikhususkan untuk ibu hamil. Dan ada baiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu, ya.

3. Olahraga dengan posisi tubuh telungkup

Hati-hati bila melakukan olahraga atau aktivitas yang melibatkan perut. Maksudnya, hindari olahraga atau gerakan yang mengharuskan tubuh telungkup. Khususnya setelah trimester pertama, harus sangat hati-hati melakukannya.

4. Lari cepat

Dulu mungkin kita punya kebiasan olahraga lari atau jogging. Namun, selama hamil aktivitas ini harus benar-benar dibatasi atau dihindari. Akan lebih baik untuk jalan kaki santai daripada lari cepat untuk mencegah risiko terjadinya cedera.

5. Bersepeda

Kalau sudah terbiasa bersepeda, mungkin kita masih bisa melakukan olahraga ini hingga trimester kedua. Namun, ketika usia kehamilan makin tua, akan makin sulit menjaga keseimbangan dan sulit bersepeda. Sehingga ada baiknya olahraga bersepeda dibatasi atau dihindari selama menjalani kehamilan.

6. Aerobik

Aerobik yang terlalu bersemangat (high impact aerobics) sebaiknya tak dilakukan selama hamil. Karena bisa meningkaktn risiko cedera pada sendi dan ligamen. Selama hamil, ligamen bisa lebih rentan mengalami cedera bila tidak hati-hati dalam beraktivitas atau menggerakkan tubuh.

7. Menunggang kuda

Aktivitas menunggang kuda bisa dibilang sangat berbahaya dan berisiko untuk ibu hamil. Risiko jatuh dan cedera bisa sangat tinggi pada ibu hamil karena pada aktivitas ini, menjaga keseimbangan adalah kunci yang paling penting. Sementara itu ibu hamil biasanya akan kesulitan menjaga keseimbangan karena kandungannya.

Aktivitas yang bikin ngos-ngosan atau sampai membuat kita kehabisan napas juga perlu dihindari. Selama hamil memang tetap perlu melakukan aktivitas fisik dan menggerakkan anggota tubuh tapi jangan sampai menyebabkan cedera dan membahayakan diri serta janin dalam kandungan, ya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading