Sukses

Parenting

Merenda Pernikahan Bahagia Lewat Petuah 5 M

Dalam beberapa hari ke depan, seorang sahabat yang telah menghabiskan perjalanan hidupnya hampir 50 tahun membujang, akan segera melangsungkan pernikahannya. Tidak pernah ada yang menyangka, karena jodoh memang sulit diduga-duga datangnya. Cerita lain, belum ada sebulan yang lalu, seorang teman juga telah menikah untuk ketiga kalinya dengan seorang pria. Ia mengakhiri masa jandanya setelah kedua perceraiannya. Tidak pernah ada yang memperkirakan bahwa suami ketiganya adalah teman sekolah di masa SMA dan sekali lagi, sebab jodoh seseorang memang tak mudah untuk diramal oleh siapapun juga. Maka tak salah jika urusan belahan jiwa masuk dalam 4 misteri bagi setiap manusia yang hanya Tuhan pemilik jawaban dan ujung pangkalnya, yakni waktu lahir, jodoh, rejeki dan saatnya meninggal dunia.
 
Dalam budaya Jawa, istri, suami atau jodoh, disebut dengan 'garwa', singkatan dari 'sigaraning nyawa' atau belahan jiwa. Dalam bahasa kekinian bisa disejajarkan dengan soulmate. Jodoh adalah separuh nyawa yang berarti melengkapi. Ketiadaannya akan mengurangi, bahkan melumpuhkan daya hidup hingga separuhnya. Keberadaanya membuat hidup menjadi lengkap, ketiadaanya menjadikan hidup timpang bak lumpuh sebelah raga. Adanya membuat hidup berjalan lancar, ketiadaanya menjadikan hidup seolah oleng ke kiri dan ke kanan lalu terombang-ambing tak berdaya.
 
Jodoh yang sempurna tidak akan ada, namun yang baik dan bisa berperan melengkapi pasangannya. Hal ini dilambangkan dalam 'molimo' atau '5 M' yang biasanya disampaikan dalam nasihat perkawinan oleh seorang bijak saat perhelatan resepsi pernikahan sebagai bagian acara utama.
 
Mlumah, Mengkurep, Modhot, Mlebu, Metu
 
Dalam Bahasa Indonesia, 'molimo' bisa diartikan 'Menengadah, Menelungkup, Memanjang atau mulur, Memasukkan dan Mengeluarkan'. Duh, memang seolah kedengaran aneh dan terkesan jorok jika diasosiasikan sebagai bagian aktivitas hubungan antara laki- aki dan perempuan dalam sebuah pernikahan. Namun ternyata maknanya adalah:
Menengadahkan tangan selalu kepada Tuhan sebagai asal - muasal semua hal di alam semesta, 
Menelungkupkan diri tak menuruti nafsu dan ego akan keinginan dan kebutuhan sendiri serta saling memberi, 
Memanjang dan memendek secara lentur dan fleksibel mengikuti irama pasangan dalam menjalani kehidupan sehari - hari, 
Memasukkan dan memberikan serta menyimpan bersama yang didapatkan dalam setiap pekerjaan dan usaha yang dilakukan berdua bersama, serta
Mengeluarkan dan membelanjakan uang atau rejeki yang dimiliki dengan secara bersama dan dengan bijaksana.
 
Demikianlah 5M yang disyaratkan setiap orang dalam memasuki hidup berumah tangga dengan menikahi jodoh yang diyakininya. Selamat, bagi yang dalam waktu dekat akan melangsungkan pernikahannya. Selamat, bagi yang hingga kini masih bisa mempertahankan biduk rumah tangga secara besama. Ber 'molimo' lah dengan sebaik - baiknya, karena rumah tangga bisa menjadi surga atau justru berubah menjadi neraka. Semuanya bergantung pada tangan kedua pasangan, bukan tangan salah seorang saja atau tangan orang lain di luaran sana.
 
Jikalau boleh saya menambahkan satu lagi M dalam tulisan ini, adalah:
 
My marriage mate means my MOST MAJESTIC mister/mistress/master
 
Jadikan jodoh anda sebagai 'tuan' atau 'nyonya' yang paling istimewa, paling berarti, maka Anda akan memiliki tujuan pernikahan dan juga tujuan hidup ini.
 
Dituliskan oleh Yasin bin Malenggang untuk rubrik #Spinmotion di Vemale Dotcom. Lebih dekat dengan Spinmotion (Single Parents Indonesia in Motion) di http://spinmotion.org/

(vem/wnd)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading