Sukses

Parenting

11 Tips Mengajarkan Anak Agar Cepat Berbicara

Fimela.com, Jakarta Anak akan mulai bicara di usia tertentu, umumnya ketika menginjak usia 5 bulan dengan satu atau dua patah kata. Memasuki 10-12 bulan si kecil mulai bisa berbicara dengan kalimat panjang. Mengajak si kecil ngobrol meski dia belum bisa merespon atau membalas dengan tepat jadi salah satu trik yang bisa membuatnya lebih cepat bicara ke depannya.

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat merangsang anak untuk cepat bicara. Apa saja? Berikut rangkumannya yang dibuat oleh Fimela.com.

1. Sering ajak bicara

Dilansir dari Healthline.com, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Journal of Neuroscience menemukan bahwa sering mengajak bicara anak saat ia masih bayi mampu membantu mengembangkan bahasa dan keterampilan pemahaman anak sejak dini.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology, University of Pennsylvania, dan Harvard ini melibatkan 40 anak-anak dengan rentang usia 4-6 tahun dengan orangtua mereka dari berbagai latar belakang, kondisi finansial serta pendidikan orangtua.

Peneliti merekam interaksi dan percakapan yang dilakukan orangtua terhadap anak selama dua hari. Kemudian peneliti melihat aktivitas otak anak melalui MRI dan menemukan bahwa anak yang terlibat percakapan banyak dengan orangtua memiliki koneksi batin lebih kuat di area otak bernama Wernicke dan Broca, yaitu area otak yang menangani pemahaman dan produksi ucapan.

2. Dari lahir sampai 3 bulan

Bayi mendengarkan suaramu. Dia bersuara dan berdeguk dan mencoba membuat suara yang sama dengan yang dibuat oleh sekitarnya. Orang tua dapat membantu bayi mempelajari kata-kata dengan orang tua dapat bernyanyi. Bahkan dapat dilakukan sebelum bayi lahir.

Bicaralah dengan bayimu. Bicaralah dengan orang lain saat dia dekat. Dia tidak akan mengerti kata-katanya, tetapi akan menyukai suara. Dia akan senang mendengar dan melihat orang lain juga.

3. Dari 3 hingga 6 bulan

Bayi sedang belajar bagaimana orang berbicara.

Gendong bayi agar dia bisa menatap matamu. lalu bicaralah padanya dan tersenyum.

Saat bayi mengoceh, tirulah suaranya.Jika dia mencoba membuat suara yang sama denganmu, ucapkan kata itu lagi.

4. Dari 6 hingga 9 bulan

Bayi akan bermain dengan suara. Beberapa di antaranya terdengar seperti kata-kata, "baba atau" dada ". Bayi tersenyum mendengar suara gembira, dan menangis atau terlihat tidak senang mendengar suara marah. Orang tua dapat membantu bayi memahami kata-kata (meskipun dia belum bisa mengatakannya).

Mainkan game seperti Peek-a-Boo. Bantu dia menggerakkan tangannya bersama kata-kata.

Beri dia mainan dan katakan sesuatu tentang itu, seperti "Boneka Beruang Kesayangan".

Biarkan dia melihat dirinya di cermin dan bertanya, "Siapa itu?" Jika dia tidak menanggapi, ucapkan namanya.

Ajukan pertanyaan kepada bayi, seperti "Di mana ayah?" Jika dia tidak menjawab, tunjukkan tempatnya.

5. Dari 9 hingga 12 Bulan

Bayi akan mulai memahami kata-kata sederhana. Dia berhenti untuk melihatmu jika mengatakan "tidak-tidak." Jika seseorang bertanya "Di mana Mommy?" dia akan mencarimu. Dia akan menunjuk, mengeluarkan suara, dan menggunakan tubuhnya untuk "memberi tahu" apa yang dia inginkan.

6. Dari 12 hingga 15 Bulan

Bayi mulai menggunakan kata-kata. Ini termasuk menggunakan suara yang sama secara konsisten untuk mengidentifikasi objek, seperti "baba" untuk botol atau "juju" untuk jus. Banyak bayi memiliki satu atau dua kata dan mengerti 25 kata atau lebih. Dia akan memberi mainan jika orang tua memintanya. Bahkan tanpa kata-kata, dia dapat meminta sesuatu — dengan menunjuk, meraihnya, atau melihatnya dan mengoceh. Bicarakan tentang hal-hal yang Anda gunakan, seperti "cangkir", "jus", "boneka". Beri anak Anda waktu untuk memberi nama.

Ajukan pertanyaan pada anak Anda tentang gambar di buku. Beri anak waktu untuk menyebutkan hal-hal dalam gambar. Tersenyumlah atau tepuk tangan saat anak menyebutkan hal-hal yang dilihatnya.

Bicarakan tentang apa yang paling ingin dibicarakan anak. Beri dia waktu untuk menceritakan semuanya.Tanyakan tentang hal-hal yang dilakukan setiap hari— “Baju mana yang akan pilih hari ini?” “Apakah kamu ingin susu atau jus?”

7. Dari 15 hingga 18 Bulan

Anak akan menggunakan gerakan yang lebih kompleks untuk berkomunikasi dan akan terus mengembangkan kosa katanya.

Katakan padanya "Tunjukkan hidungmu". Kemudian arahkan ke hidungmu. Dia akan segera menunjuk ke hidungnya. Lakukan ini dengan jari kaki, jari tangan, telinga, mata, lutut, dan sebagainya.

Sembunyikan mainan saat dia menonton. Bantu dia menemukannya dan bagikan kesenangannya.Saat dia menunjuk atau memberi sesuatu, bicarakan objek tersebut dengannya. “Kamu memberi ibu buku itu. Terima kasih!

8. Dari 18 Bulan sampai 2 Tahun

Bayi akan dapat mengikuti petunju'k dan mulai merangkai kata-kata, seperti "Aku ingin Jus. Dia juga akan mulai melakukan permainan pura-pura yang mendorong perkembangan bahasa. Orang tua dapat memacu keterampilan komunikasi anak dengan:

Minta anak untuk membantu. Misalnya, minta dia meletakkan cangkirnya di atas meja atau membawakan sepatunya.

Ajari anak lagu-lagu sederhana dan lagu anak-anak. Bacakan buku, minta dia untuk menunjuk dan memberi tahu apa yang dia lihat.

Dorong anak untuk berbicara dengan teman dan keluarga. Dia bisa memberi tahu mereka tentang mainan baru.Libatkan anak dalam permainan pura-pura. Orang tua dapat berbicara di telepon bermain, memberi makan boneka, atau mengadakan pesta dengan mainan binatangnya.

9. Tanya Jawab Pop Quiz

"Hari ini kita jalan-jalan ke taman atau di rumah saja?""Kira-kira nenek bakal suka nggak ya sama kadonya?""Suka warna yang mana? Merah atau kuning?"

Coba lontarkan banyak pertanyaan padanya. Ajak tanya jawab dengan membahas hal-hal yang ada di sekitar. Kemudian berikan respon dan jawabannya juga.

"Karena cuaca cerah, main ke taman, yuk!""Nenek pasti suka dengan sama kado yang kita buat.""Warna merah kayaknya lebih bagus ya buat bajunya."Yaps, kesannya kita jadi ngomong sama diri sendiri. Tapi justru dengan cara ini Moms akan jadi panutan atau role model soal komunikasi dua arah atau tanya jawab.

10. Bunyikan Suara-Suara

"Dengar deh, ada kucing mengeong. Miauw... miauw... miauw.""

Kedengaran nggak suara mobilnya? Bruum... bruum... bruum."

Cara ini bisa memancing anak untuk meningkatkan kemampuan mendengarnya. Ia bisa melatih kepekaannya terhadap suara dan mengenal objek-objek di sekitarnya lebih baik.

11. Membacakan Cerita atau Dongeng

Buku adalah sumber terbaik bagi anak untuk belajar dan memahami kata-kata baru. Luangkan waktu membacakan cerita atau dongeng pada anak. Saat membacakan cerita, kita bisa berinteraksi dengan anak terkait memeragakan tokoh dalam cerita atau mengomentari warna-warni buku bergambar.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading