Sukses

Parenting

Banyak Macamnya, Bantu Anak Mengenali Polusi Suara dan Cahaya dari Rumah

Fimela.com, Jakarta Gara-gara polusi udara jadi tercemar. Polusi juga bisa membuat perairan menjadi kotor dan penuh limbah, hingga akhirnya membuat ikan di sungai maupun laut banyak yang mati. Polusi ini sendiri ternyata ada banyak macamnya. Anak-anak pun perlu tahu, karena polusi tak hanya terjadi di udara maupun perairan.

Lewat program Kemendikbud belajar dari rumah melalui TVRI, anak-anak pun bisa belajar tentang bermacam-macam polusi secara lebih lanjut. Di antaranya adalah polusi suara dan cahaya. Begini penjelasan lengkapnya.

Anak Kelas 4 Belajar Tentang Polusi Suara

Di episode 19, anak kelas 4 ditemani Kak Maria dan Thierry belajar tentang transportasi laut dan polusi suara. Di awal segmen, anak-anak diajak mendengarkan cerita terlebih dulu tentang ‘Sarang Baru’. Dalam cerita tersebut, dikisahkan sekeluarga burung memutuskan untuk pindah karena suara bising mesin penebang hutan.

Lebih lanjut, anak kelas 4 diberitahu jika suara bising dari kendaraan maupun lainnya yang melebihi 50 desibel dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Lebih-lebih jika didengarkan secara terus menerus. Gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara bising inilah yang kemudian disebut sebagai polusi suara.

Sumber polusi suara ini sendiri banyak macamnya, dari bunyi kendaraan yang melaju kencang di jalan sampai suara kucing saat bertengkar. Anak kelas 4 juga dikenalkan pada beberapa alat transportasi laut di Indonesia, seperti perahu, sampan, hingga kora-kora. Selain itu ada beberapa jenis kapal yang dipelajari anak kelas 4 di episode kali ini, yaitu kapal feri, kapal tanker, kapal selam, kapal pesiar, kapal kargo dan kapal cepat.

Anak-anak juga diajak memahami perbandingan kapasitas masing-masing transportasi laut menggunakan diagram batang. Anak kelas 4 juga dikenalkan kepada sosok Laksamana Malahayati. Perempuan asal aceh tersebut selain dikenal sebagai pahlawan nasional, juga laksamana perempuan pertama di dunia lho.

Anak Kelas 5 Belajar Polusi Cahaya, Seperti Apa?

Berbeda dengan anak kelas 4, anak kelas 5 belajar tentang polusi cahaya. Di awal segmen, Kak Agung mengajak anak-anak membaca cerita bersama buku ‘Kemana Arah Selatan’. Cerita tersebut berkisah tentang kenari biru yang melakukan perjalanan ke selatan saat malam hari.

Kenari kecil tersebut terpisah dari rombongan dan tersesat di tengah kota. Sayang ia tak bisa melihat rasi bintang sebagai petunjuk arah, akibat polusi cahaya perkotaan. Bisakah kenari kecil tersebut menemukan kawanannya?

Lebih lanjut, Kak Agung menjelaskan jika polusi cahaya membuat bintang-bintang di langit menjadi tak kelihatan. Hal tersebut juga dapat menganggu migrasi kawanan burung. Selain itu, polusi cahaya juga bukti pemborosan dari energi listrik.

Di episode kali ini, anak kelas 5 juga mengenal beberapa kosakata baru, seperti aba-aba, bait, cericip, memandu, menukik. Mereka juga berlatih intuisi berhitung. Anak-anak juga belajar memahami diagram batang dan diagram garis. Di akhir segmen, Kak Agung mengajak anak kelas 5 membuat balon percakapan yang biasa ditemukan dalam sebuah komik.

Itulah beberapa keseruan dan wawasan baru yang diterima anak-anak di program Kemendikbud belajar dari rumah melalui TVRI. Jangan lupa untuk mengajak anak-anak menonton episode lainnya setiap hari Seni-Jumat. Materi anak kelas 4 bisa ditonton pada jam 10.00-10.30 WIB, sementara anak kelas 5 bisa disaksikan pada jam 10.30-11.00 WIB.

(*)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading