Sukses

Parenting

Kriteria Anak Boleh Melakukan Isolasi Mandiri Saat Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron

Fimela.com, Jakarta dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Ketua Umum IDAI mengatakan berdasarkan laporan yang IDAI terima, kasus positif Covid-19 pada anak-anak Indonesia telah mengalami peningkatan 100x lipat di awal Februari 2022, dibandingkan dengan kasus positif pada Januari 2022.

Artinya, Indonesia telah resmi memasuki gelombang ke-3 Covid-19 dengan adanya peningkatan kasus luar biasa seperti yang tengah kita alami saat ini.

Kabar baiknya, sekitar 70% diantaranya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.

“Maka dari itu, kami dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menghimbau orang tua untuk tidak panik dan tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan dimanapun mereka berada serta memenuhi vaksinasi jika usia sudah mencukupi”, ujar dr. Piprim.

Namun, jika anak sudah terlanjur terpapar Covid-19, adapun berbagai upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah, agar tidak memenuhi rumah sakit sehingga tenaga kesehatan dapat fokus melayani mereka yang benar-benar membutuhkan fasilitas dan layanan kesehatan.

dr. Yogi Prawira, Sp.A(K), Ketua Satgas Covid-19 IDAI melalui webinar “Pekan Tumbuh bersama Tentang Anak” memaparkan beberapa kriteria pasien yang dapat melakukan isolasi mandiri dengan pemantauan ketat dari orang tua, diantaranya seperti:

1. Anak yang tidak mengalami gejala apapun

2. Anak dengan gejala ringan (batuk, pilek, demam, diare, muntah dan ruam-ruam)

3. Anak yang masih aktif, dapat makan dan minum Saturasi oksigen dalam keadaan istirahat >95%

4. Tidak ada desaturasi saat aktivitas

5, Tidak mengalami sesak nafas

6. Lingkungan rumah atau kamar dengan ventilasi yang baik

7. Tidak memiliki komorbid seperti obesitas.

“Isolasi mandiri dapat dilakukan di rumah guna menghindari rumah sakit atau fasilitas kesehatan penuh, dengan catatan orangtua atau pengasuh harus memantau ketat anak yang terpapar Covid-19. Seperti memantau suhu badan, laju nafas, cek saturasi secara rutin, memberikan asupan makanan dan nutrisi yang baik, serta mendampingi aktivitas anak. Berikan juga pengertian kepada anak kenapa mereka harus menjalani isolasi agar mereka lebih mengerti situasi dan kondisi yang sedang terjadi,” ujar dr. Yogi dr.

dr. Yogi menambahkan jika diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis anak, bisa melakukan telekonsultasi dengan berbagai platform yang sudah tersedia. 

“Orangtua dianjurkan ke fasilitas atau layanan kesehatan yang melayani pasien Covid-19, jika anak memiliki komorbid atau tidak kunjung membaik setelah isolasi mandiri,” tambahnya.

Tentang Anak

Tentang Anak, ekosistem parenting dan tumbuh kembang anak terlengkap dan terpercaya di Indonesia, menggelar rangkaian webinar “Pekan Tumbuh bersama Tentang Anak” sejak 11 - 25 Februari 2022, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap orang tua Indonesia.

Salah satu sesi webinar Pekan Tumbuh, Tentang Anak mengundang dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Ketua Umum IDAI dan dr. Yogi Prawira, Sp.A(K), Ketua Satgas Covid-19 IDAI sebagai pembicara untuk memaparkan kondisi gelombang ke-3 Covid-19 yang kini sedang melanda masyarakat Indonesia termasuk anak-anak.

dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, dokter spesialis anak yang juga founder dari Tentang Anak Official mengatakan, Tentang Anak hadir tidak hanya untuk mendampingi orang tua dalam menerapkan pola asuh sehari-hari di rumah, tapi lebih dari itu, kami ingin menghadirkan solusi bagi setiap permasalahan yang ditemui oleh orang tua, termasuk selama gelombang ke-3 Covid-19 seperti saat ini.

“Maka dari itu, melalui webinar Pekan Tumbuh bersama Tentang Anak, kami mengundang para ahli untuk memaparkan keadaan di lapangan dan panduan bagi orang tua untuk tetap waspada tanpa panik selama gelombang ke-3 ini berlangsung,” ujarnya

#women for women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading