Fimela.com, Jakarta Inner-child adalah bagian yang tersembunyi dalam diri dan tidak ikut bertambah dewasa. Inner-child membawa emosi dan ingatan kita semasa kecil, baik yang positif maupun negatif.
Inner-child bisa terluka karena berbagai sebab. Misalnya, karena punya pengalaman buruk semasa kecil, karena perkataan dan perbuatan orang tua yang secara sadar atau tanpa sadar menyakiti hati, atau karena pola asuh orang tua yang terlalu keras dan dirasa kurang tepat.
Inner-child akan memengaruhi cara membangun hubungan dengan orang lain dan cara membuat keputusan ketika sudah dewasa kelak.
Advertisement
Advertisement
Contoh Inner-child yang Terluka
1. Sering mendapat hukuman saat gagal menyebabkan anak bersifat sangat kompetitif.
2. Selalu dibanding-bandingkan dengan anak lain menyebabkan anak tidak percaya pada kemampuan dan potensi diri sendiri.
3. Ada sosok yang tidak ‘hadir’ di masa kecil membuat anak takut ditinggalkan.
4. Karena orang tua menekan anak untuk selalu mendapat nilai bagus, anak suka menyenangkan orang.
Cara Menyembuhkan Inner-child yang Terluka
1. Mengakui bahwa inner-child ada dan butuh disembuhkan.
2. Perhatikan cara berkomunikasi dengan diri sendiri, gunakan kalimat yang positif.
3. Buat batasan. Saat dewasa sudah bisa mengontrol dirinya dan orang di sekitarnya.
4. Percaya bahwa sekarang aman dan bisa menjaga dirinya sendiri.
Advertisement
Cara Mengasuh Anak agar Inner-childnya Tidak Terluka
1. Biarkan anak mengalami kegagalan dan percaya bahwa ia bisa bangkit kembali. Jangan menjadi orang tua yang terlalu melindungi anak dari dunia luar.
2. Jangan mengatakan hal-hal negatif yang bisa menyakiti hati anak. Ini akan membuat anak tidak membenci dirinya saat sudah dewasa.
Sekian serba-serbi inner-child yang perlu diketahui. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang bertanggung jawab dan memiliki pola asuh anak yang tepat agar tidak sampai melukai inner-child anak.
Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah