Fimela.com, Jakarta Setiap orang tua tentu khawatir jika anak sering marah, menangis, serta mengamuk tiba-tiba, hal ini biasanya dikenal dengan tantrum.
Dilansir dari kidshealth.org, tantrum adalah cara anak menunjukkan bahwa mereka kesal atau frustasi. Ini sering terjadi ketika anak sedang lapar, lelah atau merasa tidak nyaman. Tantrum merupakan bagian normal dari tumbuh kembang anak, sehingga orang tua tidak perlu khawatir.
Namun, ada beberapa orang tua yang merasa kesal, emosi, hingga lepas kendali ketika menghadapi tantrum pada anak. Lalu, bagaimana menghadapi tantrum pada anak usia 2 tahun?
Advertisement
Advertisement
6 cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantrum pada anak usia 2 tahun
1. Peluk anak
Memeluk anak menjadi salah satu cara yang efektif untuk menghadapi tantrum pada anak usia 2 tahun. Dengan memeluk anak dapat menenangkannya dari rasa lelah akibat tantrum. Namun, jika anak tidak mau dipeluk, sahabat Fimela tidak boleh memaksa sehingga biarkan anak meredakan emosinya terlebih dahulu.
2. Mengalihkan perhatian
Jika anak sedang kesal karena mainannya dirampas oleh saudaranya, anda dapat menawarkan anak anda mainan yang lain. Namun jika metode tersebut tidak ampuh, anda dapat mengalihkan perhatian anak anda dengan memutar musik, video, atau mengajaknya jalan-jalan. Metode ini biasanya akan berhasil karena kecil memiliki ingatan yang pendek sehingga mereka mudah untuk melupakan kekesalannya.
3. Tahan emosi
Ketika tidak bisa mengatasi anak yang sedang tantrum, orang tua sering kali memarahi anaknya. Hal ini terjadi karena orang tua merasa frustasi dengan rewelan anak yang tidak berhenti. Oleh karena itu, sebagai orang tua ada baiknya untuk menahan emosi dengan tidak memedulikan anak yang sedang tantrum.
4. Abaikan kemarahan anak
Abaikan yang dimaksud bukan berarti mengabaikan anak sepenuhnya, lebih tepatnya mengabaikan kemarahan anak. Jika anda merespon kemarahan anak hanya akan membuatnya semakin kesal, sehingga mengabaikannya lebih baik
5. Tetap tenang
Cara terbaik untuk menghadapi tantrum pada anak usia 2 tahun adalah dengan tetap tenang. Jika orang tua terus merespon kemarahan anak dengan marah balik, anak akan cenderung mengikuti perilaku orang tua sampai dia dewasa.
6. Jangan menghukum anak
Terkadang jika anak tidak mau mendengar orag tua sering kali menghukum dengan mengurung atau meninggalkan anak sendiri. Hal ini tentu sangat tidak dianjurkan untuk menghadapi anak yang sedang tantrum, dengan menghukum anak malah membuatnya tidak berhenti menangis serta menambah rasa sakit pada anak anda.
Advertisement
Penulis: Angela Marici
#Women for Women