Sukses

Parenting

Anak Sering Demam di Malam Hari? Simak 3 Cara untuk Meredakannya

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua pasti khawatir jika anak tiba-tiba demam di malam hari, terutama jika anak demam disertai dengan gejala tertentu. Namun, Sahabat Fimela tak perlu cemas karena demam merupakan kondisi umum yang sering terjadi pada anak-anak. 

Dilansir dari verywellfamily.com anak dapat dikatakan mengalami demam apabila suhu badan mencapai 38º C, sementara untuk bayi dan balita demam merupakan sebuah penanda bahwa anak terpapar penyakit, virus, dan bakteri umum seperti croup, flu, pilek, gastroenteritis, infeksi telinga, bronkiolitis, dan infeksi saluran kemih.

Perlu diketahui bahwa demam dapat terjadi ketika termostat internal tubuh meningkatkan suhu tubuh di atas tingkatan yang normal. Kemudian termostat yang ditemukan pada bagian otak disebut hipotalamus yang mengatahui suhu normal mengiriman pesan agar suhu tubuh tetap berada pada angka normal tersebut.

Meski suhu tubuh yang dimiliki anak dapat berubah sepanjang hari, terkadang hipotalamus akan mengatur tubuh ke suhu yang lebih tinggi sebagai respons terhadap infeksi atau penyakit yang menyerang tubuh anak sehingga membuat anak merasakan demam disekujur tubuh.

Cara Mengatasi Demam Anak di Malam Hari

Demam bukanlah penyakit yang membutuhkan perawatan khusus apabila tidak disertai dengan gejala-gejala yang parah. Namun, apabila Sahabat Fimela khawatir akan demam yang dirasakan oleh anak dapat mencoba 3 cara untuk mengatasi demam pada anak.

1. Jaga agar anak tetap terhidrasi

Demam membuat anak kehilangan banyak cairan sehingga menyebakan dehidrasi yang dapat memperburuk gejala demam. Oleh karena itu, untuk menghindarinya Sahabat Fimela harus memberikan cairan seperlunya agar anak tetap terhidrasi. Apabila anak memiliki tanda-tanda dehidrasi, segeralah berikan larutan rehidrasi oral seperti pedyalyte untuk jaga hidrasi anak.

2. Berikan anak obat pereda demam

Memberikan obat pereda demam seperti Tylenol Anak (acetaminophen), Motrin Anak atau Advil (ibuprofen) dapat menurunkan demam pada anak. Namun, perlu diperhatikan dosis dan berkonsultasi pada apoteker sebelum memberika pereda demam pada anak.

Perlu diketahui juga bahwa tidak semua demam harus diobati, sehingga gunakanlah pereda demam apabila gejala yang dialami mulai parah.

3. Beri anak pakaian tipis

Jika biasanya ketika demam Sahabat Fimela memberikan pakaian yang tebal pada anak, kali ini cobalah untuk memberikan pakaian yang tipis. Hal ini dilakukan karena ketika memberikan anak baju tebal dapat membuat mereka menjadi tidak nyaman. 

Perlu diketahui juga bahwa suhu ruang nyaman berkisar antara 70 hingga 74 derajat Farenheit, sehingga memaksakan keringan bukanlah cara yang tepat untuk mengobati demam karena dapat menyebabkan anak kesulitan tidur.

 

 

Waktu terbaik menghubungi dokter

Dilansir dari stanfordchilderns.org American Academy of Pediatrics (AAP) mengungkapkan jika anak berusia kurang dari 3 bulan dan memiliki suhu 100,4°F (38°C) atau lebih tinggi, Sahabat Fimela harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan atau dokter untuk memantau kondisi anak.

Selain itu, waktu terbaik untuk menghubungi dokter atau mencari perawatan darurat jika:

  • Anak berusia tiga hingga enam bulan dan memiliki suhu 101 derajat F atau lebih
  • Anak berusia di atas enam bulan dan memiliki suhu 102 derajat F atau lebih tinggi selama lebih dari dua hari
  • Anak menunjukkan gejala kejang-kejang seperti lengan dan kaki yang gemetar, kesulitan bernapas, dan mata yang berputar ke belakang. Meskipun tidak berbahaya, Sahabat Fimela harus memeriksakan kondisi anak.
  • Kesulitan membangunkan anak ketika demam

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading