Sukses

Parenting

6 Cara Menghentikan Stigma Merendahkan Terkait Kehamilan hingga Menambah Momongan

Fimela.com, Jakarta Ketika sedang hamil atau ingin menambah momongan, ada saja komentar negatif orang lain bahkan keluarga yang kita terima. Dan membuat kita menjadi cemas hingga stres.

Misalnya saja saat hamil, lingkungan sekitar malah menganggap kita seperti orang sakit yang tidak  boleh ini itu secara berlebihan. Atau ketika ingin menambah anak justru mendapat banyak cibiran seperti “ngapain punya anak lagi”.

Mungkin hal tersebut dilakukan karena peduli dengan kita, namun ada kalanya malah membuat stres. Lalu bagaimana menanggapi hal tersebut? Melansir brit.co, berikut ulasannya.

1. Kutip ucapan dokter

Jika ada seseorang melarangmu sesuatu namun tidak logis, baiknya langsung beberkan fakta jika hal tersebut masih diperbolehkan oleh dokter.

Misalnya, seseorang tidak memperbolehkan untuk olahraga padahal dokter tidak mempermasalahkannya, jadi jawablah seseorang tersebut dengan fakta sesuai dengan ucapak dokter. Atau misalnya, jika ingin memiliki anak namun dicibir, baiknya ungkap kan fakta jika tubuhmu masih siap menurut dokter untuk menambah momongan. 

2. Tanamkan pikirkan jika dirimu paham bagaimana kondisi tubuhmu

Kehamilan ini milikmu, bukan milik oranglain. Jadi tentu tahu mana yang baik dan buruk bagi dirimu sendiri. Kecuali jika dirimu benar-benar membahayakan diri sendiri atau bayi, apa yang dilakukan atau tidak lakukan bukanlah urusan orang lain. 

Ketika orang yang merendahkan karena hamil atau menambah momongan baiknya anggap lah angin lalu dan tidak apa-apa untuk mengingatkan mereka bahwa ini adalah keputusanmu, bukan keputusan mereka. Dan katakan “saya tahu apa yang terbaik bagi diri saya sendiri,”

3. Tegas jika kita bisa

Ucapkan secara tegas, “saya bisa.” Kata tersebut sederhana, to the point, dan sepenuhnya benar. Dirimu tahu batasan, dan profesional medis telah memberi tahu tentang bagaimana kondisimu. 

Tidak mungkin mengambil risiko apa pun itu untuk membuat dirimu hingga janin bermasalah. Itu berarti sepenuhnya menyadari apa yang dapat dilakukan dan apa keterbatasanmu. Jadi tegaskan pada oranglain, jika “yaa saya bisa melakukannya”. Begitu pun ketika ingin menambah momongan.

4. Beritahu jika sudah sering melakukannya 

Beri tahu orang yang bermaksud baik tetapi sedikit menyebalkan yang bertanya kepadamu bahwa ini bukanlah aktivitas yang benar-benar baru. Misalnya memasak, menyapu, bahkan mengepel. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan pesan dan menyadari bahwa dirimu tidak lemah dan bisa. Dirimu tahu persis dalam kehamilan apa boleh dan tidak boleh dilakukan.

5. “Kenapa tidak?”

Ini pertanyaan yang benar-benar valid di sini. Seseorang, apakah mengenal mereka atau tidak, telah mempertanyakan pola asuhmu - bahkan sebelum bayinya lahir.

Baiknya yakinkan mereka jika kamu bisa memiliki anak dengan pola asuh yang menurutmu benar.  Katakan “kenapa tidak” pada orang tersebut dibanding kita harus pusing dengan perkataannya. 

6. Ucapkan terima kasih

Terkadang hanya perlu menggunakan pendekatan yang sangat sopan. Tidak ada gunanya berdebat, ucapankan saja "terima kasih" yang sederhana sudah cukup. Alih-alih membahas hal yang tidak sesuai denganmu, baiknya biarkan itu bergulir dengan senyuman dan ucapan terima kasih.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading